Pages - Menu

04 June 2025

Makam Keramat Palsu

 

mak
pembongkaran makam palsu

Masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan berita mengenai makam keramat palsu yang dibongkar oleh pihak berwenang. Kejadian ini bukan hanya menarik perhatian publik, tetapi juga menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai pihak, termasuk polisi, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan pemda setempat.

Serang, Juni 2025
Pihak kepolisian, Di Serang - Banten, melakukan pembongkaran terhadap 31 makam keramat yang diduga palsu. Makam-makam ini ternyata digunakan sebagai tempat untuk praktik pesugihan, yang merupakan kegiatan mencari kekayaan secara instan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Pembongkaran ini dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh praktik-praktik tersebut.

Menurut penyelidikan polisi, motif para pelaku membuat makam palsu ini dengan tujuan untuk menarik perhatian orang-orang yang percaya akan kekuatan spiritual dari tempat tersebut. Mereka memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap makam keramat untuk mendapatkan keuntungan finansial. Hal ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat terhadap penipuan yang berkedok spiritualitas.

Sukabumi, Agustus 2024
Reaksi masyarakat terhadap pembongkaran makam keramat palsu ini sangat beragam. Beberapa warga merasa lega karena praktik pesugihan yang merugikan banyak orang akhirnya terungkap. Namun, ada juga yang merasa marah dan kecewa, bahkan mengancam akan melakukan demonstrasi ke kantor bupati setempat. MUI Kabupaten Sukabumi juga memberikan tanggapan, menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Gersik, September 2023
Sekretaris Desa Suci Manyar Kabupaten Gresik, Miftah mengatakan, konflik yang terjadi antara kelompok pengelola kuburan dengan warga sekitar. Setelah menjalani proses mediasi selama beberapa bulan, hasil dari keputusan MUI menyatakan bahwa kuburan harus dibongkar karena tidak ditemukan adanya situs sejarah, cerita rakyat maupun yang lain. saat akan dibongkar oleh desa pada bulan Maret lalu, muncul penolakan dari sejumlah kelompok yang lain. Kelompok ini berbeda dengan kelompok yang sebelumnya mengawali pembangunan kuburan.

Peran Polisi dan Pemerintah Daerah
Polisi berperan aktif dalam mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku yang terlibat. Mereka menyatakan bahwa tindakan tegas ini diperlukan untuk melindungi masyarakat dari penipuan yang merugikan. Di sisi lain, bupati setempat juga diharapkan dapat memberikan solusi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih kritis dalam menghadapi isu-isu spiritual yang sering kali disalahgunakan.

Dampak Sosial dan Budaya
Fenomena makam keramat palsu ini mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat dalam memahami dan mengelola kepercayaan spiritual. Di satu sisi, kepercayaan terhadap makam keramat merupakan bagian dari budaya dan tradisi yang telah ada sejak lama. Namun, di sisi lain, praktik-praktik yang merugikan seperti pesugihan menunjukkan bahwa ada pihak-pihak yang memanfaatkan kepercayaan tersebut untuk kepentingan pribadi.
 
sumber berita: detikkompasradarsukabumiradargresik

01 June 2025

Haji Furoda 2025

 

haj
Perbedaan Haji Furoda


  • Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Di Indonesia, terdapat beberapa pilihan untuk menunaikan ibadah haji, di antaranya adalah haji reguler, haji plus, dan haji furoda. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai haji furoda, perbedaannya dengan haji plus dan haji reguler, serta apa yang perlu diketahui oleh calon jemaah haji di tahun 2025.

Haji Furoda
Haji furoda adalah program ibadah haji yang menggunakan visa haji undangan langsung dari pemerintah Arab Saudi. Program ini memberikan kesempatan bagi jemaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk melaksanakan ibadah haji tanpa harus melalui kuota haji reguler yang biasanya dikelola oleh Kementerian Agama . Dengan kata lain, haji furoda menawarkan cara yang lebih cepat dan efisien untuk berangkat ke Tanah Suci.

Perbedaan Haji Furoda, Haji Plus, dan Haji Reguler
Memahami perbedaan antara haji furoda, haji plus, dan haji reguler sangat penting bagi calon jemaah. Berikut adalah beberapa perbedaan utama:

1. Kuota dan Visa:
  • Haji Reguler: Jemaah harus mendaftar dan menunggu antrean yang bisa mencapai bertahun-tahun. Visa yang digunakan adalah visa haji reguler yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.
  • Haji Plus: Memiliki kuota yang lebih sedikit dibandingkan haji reguler, tetapi jemaah tetap harus menunggu antrean. Haji plus menawarkan fasilitas yang lebih baik dibandingkan haji reguler.
  • Haji Furoda**: Memiliki kuota khusus dari pemerintah Arab Saudi dan tidak memerlukan antrean. Jemaah dapat berangkat lebih cepat dengan menggunakan visa undangan .

2. Biaya:
  • Haji Reguler: Biaya haji reguler lebih terjangkau, tetapi jemaah harus menunggu lama untuk mendapatkan keberangkatan.
  • Haji Plus: Biaya haji plus lebih tinggi dibandingkan haji reguler, tetapi menawarkan fasilitas yang lebih baik, seperti akomodasi yang lebih nyaman dan layanan yang lebih baik .
  • Haji Furoda: Biaya haji furoda cenderung lebih mahal dibandingkan haji reguler dan haji plus, tetapi jemaah mendapatkan keuntungan dari keberangkatan yang lebih cepat dan fasilitas yang lebih baik.

3. Fasilitas:
  • Haji Reguler: Fasilitas yang ditawarkan cukup standar, dengan akomodasi dan transportasi yang sesuai dengan kuota yang ada.
  • Haji Plus: Menawarkan fasilitas yang lebih baik, seperti hotel yang lebih dekat dengan Masjidil Haram dan layanan yang lebih personal.
  • Haji Furoda: Menyediakan fasilitas premium, termasuk akomodasi yang lebih nyaman dan layanan yang lebih eksklusif.

Kepastian Haji Furoda 2025
Meskipun haji furoda menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kepastian visa. Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai visa haji furoda untuk tahun 2025. Kementerian Agama Indonesia menyatakan bahwa 100 persen jemaah haji reguler sudah berada di Mekkah, tetapi untuk visa furoda, masih belum ada kepastian . Hal ini menjadi perhatian bagi calon jemaah yang berharap untuk berangkat tahun ini.
 
sumber berita: bpkhinilahtempo