02 September 2024

Kecelakaan Lalu Lintas Indonesia 2019


 

lal
Kecelakaan Lalu Lintas


Indonesia menghadapi tantangan serius dalam bentuk kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Artikel ini menganalisis tren kecelakaan lalu lintas di Indonesia, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab, dan mengeksplorasi upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Analisis ini mengacu pada data resmi dan penelitian ilmiah yang relevan. Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah global yang merugikan jutaan orang setiap tahun. Di Indonesia, masalah ini bahkan lebih serius, dengan angka kecelakaan yang tinggi dan tingkat kematian yang mengkhawatirkan. Artikel ini akan membahas tentang tren kecelakaan lalu lintas di Indonesia, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab, dan membahas upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

Berdasarkan data Polri, terdapat 107.500 peristiwa kecelakaan lalu lintas pada 2019, meningkat dari 103.672 peristiwa pada 2018 lalu. Adapun jumlah pelanggaran lalu lintas selama 2019 juga meningkat dari tahun 2018 yakni 7.456.913 pelanggaran tilang dan 3.620.393 pelanggaran berbuah teguran. Faktor kesalahan manusia menjadi penyebab dominan lakalantas sepanjang tahun 2019.

Kasubdit Laka Direktorat Penegakan Hukum Korlantas Polri Komisaris Besar Agus Suryo Nugroho:
Data pada 2020 menunjukkan jumlah total kecelakaan 101.198 kejadian, dengan 726 kejadian atau 0,71 persen melibatkan penggunaan miras. Kecelakaan karena miras pada 2020 ini menyebabkan 201 orang tewas, 184 orang luka berat, dan 417 lainnya luka ringan.

Beberapa faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia adalah:
  • Faktor Manusia: Kesalahan manusia, seperti mengemudi dalam keadaan mabuk, mengantuk, atau melanggar aturan lalu lintas, merupakan penyebab utama kecelakaan.
  • Faktor Kendaraan: Kondisi kendaraan yang tidak layak jalan, seperti rem blong, lampu rusak, atau ban gundul, juga dapat menyebabkan kecelakaan.
  • Faktor Lingkungan: Kondisi jalan yang buruk, seperti jalan berlubang, jalan sempit, dan minimnya penerangan, dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi masalah kecelakaan lalu lintas, diantaranya:
  • Peningkatan Infrastruktur Jalan:Meningkatkan kualitas jalan, membangun jalan tol, dan memperbaiki penerangan jalan.
  • Peningkatan Kesadaran Publik:Melalui kampanye edukasi dan sosialisasi, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan berkendara.
  • Penerapan Sanksi Hukum:Meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas, seperti mengemudi dalam keadaan mabuk, melanggar rambu lalu lintas, dan menerobos lampu merah.
  • Pengembangan Teknologi:Menerapkan teknologi canggih untuk membantu mengurangi kecelakaan, seperti sistem peringatan dini, sistem navigasi, dan kamera CCTV di jalan raya.

Kecelakaan lalu lintas di Indonesia merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dan upaya yang berkelanjutan. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, infrastruktur jalan yang tidak memadai, dan perilaku pengemudi yang tidak bertanggung jawab menjadi faktor utama penyebab meningkatnya angka kecelakaan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ini telah menunjukkan hasil positif, namun masih banyak yang perlu dilakukan untuk mencapai target penurunan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia.


bacaan...
kompas
cnnindonesia
auto2000

01 September 2024

Pertemuan Antar Generasi di Dunia Maya


 

per
Pertemuan Dunia Maya


Generasi Z dan milenial (yang lebih muda) menggunakan media sosial adalah sarana utama untuk berkomunikasi, berbagi ide, dan mengekspresikan diri secara bebas. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat memudahkan komunikasi yang cepat dan kaya visual, memungkinkan mereka untuk terhubung dengan teman dan komunitas di seluruh dunia dalam sekejap mata. Sementara yang lebih tua, Generasi X dan baby boomers, lebih akrab dengan metode komunikasi tradisional seperti pertemuan langsung atau panggilan telepon. Namun, banyak dari mereka mulai memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan WhatsApp untuk menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman, serta untuk mengikuti berita dan peristiwa terkini.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti:
Hasil penelitian dari UNESCO menyimpulkan bahwa 4 dari 10 orang Indonesia aktif di media sosial seperti Facebook yang memiliki 3,3 juta pengguna, kemudian WhatsApp dengan jumlah 2,9 juta pengguna dan lain lain.  Hal mana membuat risiko penyebaran konten negatif serta pesan provokasi dan ujaran kebencian yang dapat menimbulkan konflik juga amat besar. Masyarakat menggunakan pola komunikasi 10 to 90 dalam bermedia sosial juga ikut meningkat. Hanya 10 persen masyarakat yang memproduksi informasi, sedangkan 90 persen cenderung mendistribusikannya.

Secara jumlah meningkatnya pengguna media sosial banyak membantu menjebatani komunikasi antar generasi, yang lebih muda dan yang lebih tua, terutama adanya perbedaan dimensi tempat dan waktu diantara mereka. Namun secara alamiah, jumlah provokasi serta kebencian juga ikut meningkat di tengah masyarakat.  Media sosial juga telah merevolusi cara individu berinteraksi dengan merek dan perusahaan, menciptakan ruang untuk komunikasi yang lebih interaktif dan dua arah. Namun, perbedaan dalam adopsi teknologi ini juga menimbulkan tantangan, seperti kesenjangan digital antara generasi dan pandangan yang berbeda mengenai privasi dan keamanan online.

Alexand Lucas, 21 tahun :
generasi Z sering dipandang rendah oleh generasi-generasi lebih tua, terutama dalam menyikapi isu-isu politik, krena dianggap kurang berpengalaman atau “sok tahu”

Studi yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada Agustus 2022 silam menemukan partisipasi pemilih muda pada pemilu 2019 sebesar 91,3%, naik dari 85,9% pada pemilu 2014. Media sosial memungkinkan terjadinya kolaborasi lintas generasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, pendidikan, dan kegiatan sosial. Platform ini menyediakan ruang untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan, yang dapat meningkatkan sinergi dan inovasi di berbagai bidang. Namun dalam kegiatan sosial/politik, kadang generasi yang lebih tua masih memandang generasi yang lebih muda kurang-berpengalaman.

Jurnal JAMA Psychiatry menemukan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam per hari berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan mental terutama masalah internalisasi alias citra diri. Menurut laporan 2018 yang dikeluarkan oleh GlobalWebIndex, orang berusia 16–24 tahun menghabiskan rata-rata tiga jam menggunakan media sosial setiap hari.

Hasil penelitian (Pew Research Center) menyebutkan media sosial hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan remaja. Di satu sisi keberadaan media sosial dapat membantu remaja mengembangkan keterampilan komunikasi, berteman, mengejar bidang minat, dan berbagi pemikiran dan ide. Ironisnya, media sosial memiliki dampak negatif pada remaja (spt bom waktu) yang termasuk mendapatkan risiko penyakit mental. National Institute of Mental Health melaporkan bahwa penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko gangguan mental pada remaja usia 18–25 tahun.

Bacaan ...
kominfo
bbc
halodoc

30 August 2024

Seberapa Jauh Level Sepakbola Indonesia Akan Berkembang?


 

Level Sepakbola Indonesia

Hingga rilis ranking FIFA terbaru pada tanggal 20 Juni, timnas sepak bola Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan menempati posisi ke-134 dunia dan tertinggi ke-3 di Asia. Peringkat ini mencerminkan upaya yang konsisten dan kerja keras yang dilakukan oleh seluruh elemen dalam ekosistem sepak bola di Indonesia. Sejak tahun 2021, Indonesia mengalami peningkatan yang berkelanjutan, mencerminkan perkembangan positif dalam performa timnas.

Justinus Lhaksana (published 8 Juli 2024) :
(pengamat sepak bola Indonesia yang juga mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia)
Indonesia mumpuni. Mereka sudah menunjukkan kok, mereka sudah mengalahkan Australia, Korea, yang selalu ikut Olimpiade, kita kalahkan sehingga mereka enggak ikut. Artinya kita mumpuni. Bukan berarti kita juara atau apa ya, itu enggak. Tapi untuk berprestasi, kita bisa memberi perlawanan

FIFA mencatat bahwa Indonesia merupakan negara dengan kenaikan peringkat tertinggi dalam ranking yang dirilis pada 4 April, mendemonstrasikan daya saing yang kian meningkat di antara negara-negara lain. Peningkatan ini bisa dikaitkan dengan pengembangan sistem pembinaan pemain muda yang lebih terstruktur, serta peningkatan kualitas liga domestik yang memungkinkan pemain untuk berkompetisi dengan lebih baik.

PSSI kepada FIFA Inside (published 9 April 2024) :
Mereka (FIFA dengan program FIFA Forward-nya) telah secara aktif mendukung PSSI untuk meningkatkan sepak bola di tingkat nasional dan usia muda melalui berbagai inisiatif, termasuk peningkatan infrastruktur, sepak bola wanita dan pengembangan akar rumput

Khususnya, prestasi Timnas Indonesia di level usia muda, seperti U-16 dan U-23, menjadi bukti nyata dari keberhasilan program pengembangan pemain. Timnas U-16, misalnya, telah menunjukkan kemampuan yang impresif di turnamen internasional, sementara Timnas U-23 berhasil menarik perhatian dengan penampilan gemilang di beberapa ajang. Pada April 2024, Timnas Indonesia bahkan berhasil menjadi tim dengan peningkatan posisi dan poin terbesar dalam ranking FIFA, yang semakin menegaskan keberhasilan strategi pengembangan yang diterapkan oleh PSSI dan pelatih.

Dengan momentum ini, harapan untuk sepak bola Indonesia semakin tinggi, mengingat banyaknya potensi yang dimiliki pemain muda serta antusiasme masyarakat yang mendukung perkembangan olahraga ini di seluruh penjuru negeri. Stabilitas dan keberlanjutan dalam program pembinaan, dukungan dari pemerintah, serta investasi di infrastruktur sepak bola diharapkan dapat membawa kemenangan lebih dalam kompetisi di pentas internasional ke depannya.

Keesh Sundaresan, pengamat sepak bola Malaysia (published 29 Maret 2024) :
Saya pikir permainan timnas Indonesia sudah sangat berbeda dan saat melawan Vietnam, mereka bermain dengan gaya yang sama (seperti lawan Irak). Saya cukup suka dengan perkembangan Indonesia karena ini bukti jika berprinsip, tak peduli siapa pemain yang keluar dan masuk. Walaupun Indonesia kalah 1-5 dari Irak, tetapi perlahan mereka mendapatkan hasil seperti ini (menang atas Vietnam), itu karena mereka berprinsip

sumber bacaan :
kompas - fifa
voaindonesia
kompas - prinsip sty

29 August 2024

Smart City Sebuah Alternatif


 

sma
Smart City

Teknologi kota pintar (smart city) merupakan solusi inovatif yang dapat menghadapi berbagai masalah kehidupan sehari-hari di Indonesia, khususnya di kota-kota besar yang menghadapi tantangan urbanisasi pesat. Konsep kota pintar melibatkan integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi operasional, berbagi informasi dengan publik, dan meningkatkan kualitas layanan pemerintah serta kesejahteraan warga.

Salah satu masalah utama yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia adalah kemacetan lalu lintas. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Sistem Transportasi Cerdas (ITS), kota pintar dapat mengelola lalu lintas secara lebih efisien. Misalnya, penggunaan sensor dan kamera untuk memantau arus lalu lintas secara real-time memungkinkan penyesuaian lampu lalu lintas dan pemberian informasi lalu lintas terkini kepada pengemudi melalui aplikasi navigasi. Ini tidak hanya mengurangi waktu perjalanan tetapi juga menurunkan tingkat polusi udara akibat kendaraan bermotor.

Kota pintar juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Dengan memasang jaringan listrik pintar, kota dapat mengelola konsumsi energi secara lebih efektif dan mengurangi pemborosan. Selain itu, teknologi ini memungkinkan integrasi sumber energi terbarukan, seperti panel surya, ke dalam jaringan listrik kota, mendukung transisi ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Masalah pengelolaan sampah yang sering dihadapi kota-kota besar di Indonesia juga dapat diatasi dengan solusi kota pintar. Sistem pengelolaan sampah berbasis sensor dapat memantau kapasitas tempat sampah di berbagai lokasi dan mengoptimalkan rute pengumpulan sampah. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mengurangi dampak lingkungan.

Selain itu, kota pintar meningkatkan layanan kesehatan melalui telemedicine dan aplikasi kesehatan digital. Warga dapat mengakses konsultasi medis dan informasi kesehatan secara online, yang sangat penting di daerah-daerah dengan akses terbatas ke fasilitas kesehatan. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Pendidikan juga menjadi lebih mudah diakses dengan teknologi kota pintar. Platform pembelajaran online memungkinkan siswa dan guru untuk berinteraksi dan belajar secara jarak jauh, sebuah kebutuhan yang menjadi sangat relevan selama pandemi COVID-19. Ini membuka peluang pendidikan bagi lebih banyak warga, terlepas dari lokasi geografis mereka.

Keamanan publik juga dapat ditingkatkan dengan teknologi kota pintar. Sistem pengawasan berbasis kamera dan analitik data dapat membantu dalam memantau dan mencegah kejahatan, serta memberikan respons cepat terhadap situasi darurat. Hal ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga kota.

Namun, implementasi kota pintar di Indonesia harus dilakukan dengan memperhatikan inklusivitas dan privasi data. Pemerintah dan pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat dan bahwa data pribadi warga terlindungi.

Secara keseluruhan, teknologi kota pintar menawarkan solusi yang komprehensif untuk berbagai tantangan urbanisasi yang dihadapi kota-kota di Indonesia. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang inklusif, kota pintar dapat menjadi katalisator bagi peningkatan kualitas hidup dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

sumber berita...
tempo
kominfo
detik

28 August 2024

Dinamika dan Kestabilan Kita


 

sta
Dinamika Kestabilan

Presiden Jokowi:
Artinya apa? Stabilitas politik itu penting. Artinya stabilitas mata uang itu penting. Artinya peningkatan produktivitas itu penting. Dan yang dinilai dari kita, kenaikan utama daya saing Indonesia itu karena kepemerintahan, karena dunia usaha, dan karena ekonomi kita


Stabilitas politik di Indonesia saat ini memiliki dampak yang signifikan dalam mendorong keberhasilan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, stabilitas politik dan keamanan bukan hanya dianggap sebagai syarat, tetapi juga merupakan fondasi yang sangat penting untuk kemajuan bangsa. Penelitian menunjukkan bahwa stabilitas politik di Indonesia berhubungan erat dengan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menko Airlangga:
Stabilitas politik dan keamanan adalah prasyarat untuk kemajuan sebuah bangsa, dan peran strategis Polri ini penting untuk menciptakan rasa aman, kepastian hukum, serta mengawal pembangunan ekonomi di dalam negeri


Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia berkomitmen untuk terus memantapkan stabilitas politik di tingkat nasional, yang diharapkan akan memperkuat perekonomian dan memperbaiki taraf hidup masyarakat. Selain itu, stabilitas politik juga berperan penting dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk investasi, membangun diplomasi yang efektif, dan memastikan keberlanjutan pembangunan jangka panjang. Dalam situasi yang dinamis dan seringkali kompleks, tantangan-tantangan seperti polarisasi politik, isu-isu sosial, dan tantangan ekonomi global perlu dikelola secara hati-hati untuk menjaga stabilitas yang mendukung kemajuan Indonesia.

sumber berita:
setkab
ekon

27 August 2024

Ber-Iklan di Medsos Indonesia


 

Medsos Indonesia

MedSos Indonesia
Menurut data statistik terbaru, pengguna media sosial di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan mencakup berbagai platform populer seperti Facebook, TikTok, Instagram, Telegram, dan Twitter. Saat ini, jumlah pengguna media sosial di negara ini telah mencapai lebih dari 221-juta (Data APJII: 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023) orang, yang berkontribusi sekitar 50% dari total populasi Indonesia yang diperkirakan telah mencapai 278 juta. Kenaikan ini sangat mencolok jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tingkat penetrasi internet tahun 2024 menyentuh angka 79,5%, tahun 2018 sebesar 64,8%, 73,7% di 2020, 77,01% di 2022, dan 78,19% di 2023. Hal ini menunjukkan maraknya adopsi internet dan penetrasi media sosial di kalangan masyarakat.

Karektaristik User Medsos
Sekitar 143 juta pengguna Internet di Indonesia, hampir 90% di antaranya adalah pengguna media sosial. Terdapat juga kecenderungan besar di antara pengguna platform: lebih dari setengah pengguna Instagram di Indonesia juga aktif menggunakan TikTok setiap bulannya. Hal ini menciptakan sinergi antara kedua platform, yang di mana lebih dari 80 persen pengguna TikTok rutin juga menggunakan Instagram. Tren ini menunjukkan bagaimana konsumsi konten dan interaksi di media sosial semakin saling terhubung, memungkinkan pengguna untuk bereksplorasi dan membagikan pengalaman mereka di berbagai platform secara bersamaan.

Konsumsi Iklan
Kebanyakan masyarakat Indonesia menggunakan handphone selama 6,5 jam per hari. Namun, dalam menonton dan mendengarkan konten medsos, masyarakat Indonesia bisa menghabiskan waktu hampir empat jam per hari. Belanja iklan digital di Asia secara keseluruhan mencatat lonjakan yang signifikan, dengan pertumbuhan mencapai 64% sepanjang tahun 2022, sementara belanja iklan total juga meningkat sekitar 12%. Ini mengindikasikan bahwa perusahaan semakin menyadari potensi media sosial sebagai saluran yang efektif untuk mempromosikan produk dan layanan mereka. Keputusan ini didorong oleh kemampuan untuk melakukan penargetan yang lebih akurat dan interaktivitas yang ditawarkan oleh iklan di media sosial.

Data konsumsi iklan di media sosial di Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif, mengingat jumlah pengguna aktif yang mencapai 139 juta, yang mencakup sekitar 50% dari total populasi negara ini. Angka ini menegaskan bahwa media sosial adalah platform yang tidak dapat diabaikan oleh para pemasar dan brand yang ingin menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan populasi yang begitu besar, kesempatan untuk menargetkan konsumen sangat tinggi, apalagi dengan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan oleh generasi Z dan milenial di berbagai platform media sosial. Ini menyebabkan mereka terpapar oleh iklan dalam jumlah yang lebih banyak, yang secara langsung dapat meningkatkan efektivitas kampanye iklan.

Iklan Dengan Narasi
Berdasarkan riset dan pengamatan yang ada, dapat disimpulkan bahwa iklan yang didukung oleh narasi dan data faktual memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda-beda tergantung pada konteks dan audiens yang ditargetkan. Iklan yang menekankan pada data faktual sering kali berhasil menarik perhatian audiens yang lebih rasional dan analitis, seperti profesional muda atau konsumen yang tertarik dengan detail serta bukti yang konkret. Data dan statistik, ketika disajikan dengan cara yang menarik, dapat memberikan kepercayaan dan legitimasi pada produk atau layanan yang ditawarkan.

Sementara itu, iklan yang mengedepankan narasi atau storytelling cenderung lebih efektif dalam menjangkau emosi audiens dan menciptakan ikatan yang kuat antara produk dan konsumen. Narasi yang menarik dapat menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam, menjadikan iklan lebih mudah diingat dan berbagi. Dalam konteks pasar di Indonesia, di mana banyak konsumen sangat terhubung dengan merek melalui kisah-kisah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, strategi ini sering kali terbukti sukses dalam meningkatkan keterlibatan dan respons positif.

Dengan demikian, kombinasi antara narasi dan data faktual sering kali menjadi pendekatan yang optimal untuk mencapai impact yang maksimal dalam iklan, memungkinkan brand untuk tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun hubungan emosional dengan audiens mereka. Penyesuaian strategi harus diperhatikan berdasarkan segmen target dan karakteristik pasar yang ada.

sumber bacaan:
apjii
dinus

16 August 2024

Sebuah Upaya Menolak Online


 

men
Menolak Online

Sejumlah studi membuktikan bahwa tingginya tingkat seseorang terpapar smartphone memiliki korelasi dengan masalah kesehatan mental. Mulai dari depresi, kecemasan, hingga stres. Sebab, penggunaan sosial media kerap menampilkan notifikasi yang tidak henti sehingga menciptakan tekanan baru untuk selalu terkoneksi dengan internet. Perasaan-perasaan seperti inilah yang dapat menimbulkan rasa kewalahan, lalu memicu kecemasan di kalangan pengguna muda. Kecemasan ini pun sejalan dengan fenomena FOMO (Fear of Missing Out), yakni takut ketinggalan informasi, tren, atau topik yang sedang ramai dibicarakan di media sosial. Dampak buruk dari media sosial juga sudah dibuktikan lewat penelitian yang sudah dilakukan oleh Harvard University. Dalam temuannya, otak seseorang yang menggunakan media sosial memiliki area respons yang serupa terhadap zat adiktif. Menurut survei yang dilakukan Ofcom, Otoritas Komunikasi Inggris (UK’s Communication Authority), seperempat anak berusia 5 tahun hingga 7 tahun sudah mulai menggunakan smartphone.

Dibanding smartphone, pengguna dumb phone lebih punya kendali untuk membatasi waktu layar (Screen-Time) mereka, meminimalisasi terjadinya kecanduan media sosial, hingga mengatur kebiasaan yang lebih sehat ketika mengakses perangkat digital. Screen-Time jadi lebih sedikit sehingga bisa mengurangi masalah kesehatan mental, mengajarkan anak lebih bijak dalam mengakses teknologi, dan mendorong penggunaan internet yang lebih berhati-hati, kapan waktu yang tepat mengakses ponsel, dan tidak. Kuncinya adalah membiasakan diri terbebas dari status "ONLINE" atau terhubung dgn jaringan internet.

Semakin banyak orang, terutama Generasi Z dan milenial, yang beralih ke ponsel seperti ponsel favorit tahun 2000-an ini, yang telah diperkenalkan kembali karena masalah kesehatan mental yang disebabkan oleh ponsel pintar dan penggunaan media sosial. Kesadaran akan dampak yang ditimbulkan jika "dunia berada dalam genggaman" mereka. Dan mereka menolak cara-cara ponsel dapat melemahkan konsentrasi, berdampak pada tidur, dan memperburuk masalah kesehatan mental. Ada banyak cara yang relatif sederhana untuk mengatasi masalah ini sampai batas tertentu – misalnya, menginstal aplikasi yang membatasi waktu pemakaian perangkat – namun beberapa orang memutuskan untuk melangkah lebih jauh, kembali ke masa sebelum koneksi konstan.

Jika kita ingin menceraikan "kehidupan-digital" kita, diperlukan upaya ekstra keras.

sumber...
kompas
theguardian