Pensiun

Showing posts with label Pensiun. Show all posts
Showing posts with label Pensiun. Show all posts

20 February 2025

Harga Emas, Gadai atau Beli?


 

har
Rekor Harga Emas

Harga emas global terus memecahkan rekor dalam beberapa pekan terakhir, bahkan emas Antam sempat menyentuh Rp17,08 juta per gram. Kenaikan ini dipicu ketidakpastian ekonomi global, seperti ketegangan geopolitik, inflasi tinggi, dan fluktuasi nilai tukar rupiah. Di tengah situasi ini, masyarakat Indonesia ramai-ramai menggadaikan emas untuk mendapatkan dana cepat, sementara sebagian lainnya justru berlomba membeli emas sebagai investasi. Lalu, mana yang lebih tepat dilakukan saat ini: gadai, beli, atau tahan dana?  

Gadai Emas
Antrean di pegadaian meningkat signifikan seiring melonjaknya harga emas. Masyarakat memanfaatkan nilai jaminan emas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana darurat, modal usaha, atau pendidikan.  

Kelebihan gadai emas:
1. Proses cepat dan mudah, tanpa perlu menjual aset.  
2. Bunga relatif terjangkau dibanding pinjaman konsumtif.  
3. Emas bisa ditebus kembali setelah kebutuhan terpenuhi.  

Risiko gadai emas:
Jika harga emas terus naik, nilai emas yang digadaikan mungkin tak lagi sepadan dengan dana yang diterima. Selain itu, jika tak mampu menebus, emas bisa hilang.  

Beli Emas
Harga emas Antam dan Pegadaian saat ini sudah tembus Rp1,7 juta per gram. Pertanyaannya, apakah masih tepat membeli emas di level ini?  

Harga emas masih dianggap "safe haven" saat inflasi dan gejolak pasar. Namun, membeli di harga tertinggi berisiko jika terjadi koreksi.    

Investasi Emas: Antara Fisik dan Digital
Selain emas fisik, masyarakat kini bisa berinvestasi melalui emas digital (contoh: layanan Pegadaian) atau saham perusahaan tambang. Keuntungan emas digital adalah praktis, aman dari risiko kehilangan, dan bisa dibeli mulai dari Rp10 ribu. Namun, emas fisik tetap lebih disukai karena bisa dipegang langsung.  

Yang terpenting, pastikan keputusan gadai, beli, atau investasi emas sesuai dengan kondisi keuangan dan tujuan jangka panjang. Jangan sampai tergiur momentum tanpa perhitungan matang!

sumber berita: liputan6, cnn, metroTV, detik, cnbc, liputan6

12 January 2025

Risiko Dana Penisun


 

ris
Dana Pensiun

Akhir-akhir ini Pengelolaan dana pensiun di Indonesia diterpa isu tidak nyaman, terutama dalam konteks risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas keuangan para peserta. Dengan aset dana pensiun yang mencapai Rp1.500 triliun per September 2024, seperti yang dilaporkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penting bagi kita untuk dapat gambaran yang lebih baik mengenai berbagai risiko yang dapat muncul dalam pengelolaan dana ini, terutama di tengah kondisi ekonomi yang bergejolak.

Risiko dalam Pengelolaan Dana Pensiun
Salah satu risiko utama yang dihadapi oleh dana pensiun adalah defisit, yaitu selisih antara aset yang dimiliki dan kewajiban yang harus dipenuhi. Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Bambang Sri Muljadi, defisit dapat terjadi karena beberapa faktor, termasuk kenaikan gaji yang tidak diimbangi dengan peningkatan iuran dari pemberi kerja dan hasil investasi yang tidak sesuai harapan. Hal ini menunjukkan bahwa pengelola dana pensiun harus lebih proaktif dalam merencanakan dan mengelola risiko.

Faktor Penyebab Risiko
Ada beberapa faktor penyebab risiko dalam pengelolaan dana pensiun:

  • Kenaikan Gaji: Kenaikan gaji pegawai dapat meningkatkan kewajiban dana pensiun, tetapi jika tidak diimbangi dengan tambahan iuran, hal ini dapat menyebabkan defisit.
  • Hasil Investasi: Ketidakcocokan antara hasil investasi dan target yang ditetapkan juga menjadi penyebab utama risiko. Jika hasil investasi lebih rendah dari ekspektasi, maka akumulasi aset tidak akan mencukupi untuk memenuhi kewajiban pensiun.
  • Tunggakan Iuran: Keterlambatan atau tunggakan iuran dari pemberi kerja juga berkontribusi terhadap kurang optimalnya hasil investasi.


Dampak Ekonomi dan Sosial
Ketika dana pensiun mengalami masalah, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pengelola tetapi juga oleh para peserta. Peserta dana pensiun berisiko kehilangan jaminan finansial ketika memasuki masa pensiun, yang seharusnya menjadi masa tenang bagi mereka. Selain itu, adanya indikasi penyelewengan dalam pengelolaan dana pensiun BUMN menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah kerugian negara yang lebih besar.

OJK dan Pengawasan
OJK berperan penting dalam mengawasi pengelolaan dana pensiun. Mereka telah membentuk satuan kerja khusus untuk memastikan bahwa dana pensiun dikelola dengan baik dan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik. Langkah-langkah seperti meminta rencana perbaikan pendanaan dari pemberi kerja dan meningkatkan pengawasan terhadap investasi sangat penting untuk menjaga kesehatan dana pensiun.

Harapan di Masa Depan
Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, ada harapan bahwa dengan penguatan regulasi dan peningkatan tata kelola, industri dana pensiun di Indonesia dapat lebih stabil dan berkelanjutan. OJK bersama Kementerian BUMN sedang merencanakan konsolidasi lembaga pengelola dana pensiun untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan.

Risiko
Pengelolaan dana pensiun di Indonesia berada pada titik kritis, terutama dengan adanya risiko-risiko yang mengancam keberlanjutan sistem ini. Kesadaran akan pentingnya manajemen risiko yang baik sangat diperlukan agar semua peserta dapat menikmati masa pensiun mereka dengan tenang. Dengan langkah-langkah perbaikan dan pengawasan yang tepat, kita bisa berharap bahwa dana pensiun akan tetap menjadi jaminan finansial bagi warga negara saat mereka memasuki masa tua.
 
sumber berita:

09 December 2024

Potensi Ekonomi Dana Pensiun di Indonesia


 

pot
Potensi Ekonomi

Dana pensiun memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai salah satu instrumen keuangan penting, dana pensiun tidak hanya menjadi jaminan bagi kesejahteraan di masa tua, tetapi juga dapat memberikan dampak signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Mengoptimalkan potensi ekonomi dana pensiun bisa menjadi salah satu solusi untuk memperkuat stabilitas ekonomi Indonesia menuju tahun 2045.  

Menurut Kementerian Keuangan, aset dana pensiun Indonesia diproyeksikan bisa mencapai hingga 60 persen dari PDB pada tahun 2045. Target ini menunjukkan adanya peluang besar yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan bahwa pada tahun 2025, aset dana pensiun dapat mencapai 20 persen dari PDB, dengan target pertumbuhannya hingga dapat mencapai 76 persen dari PDB di masa depan.  

Namun, apa sebenarnya potensi ekonomi dari dana pensiun ini, dan bagaimana Indonesia bisa memanfaatkan peluang tersebut?  
 
Lebih dari Sekadar Tabungan Masa Depan  
Dana pensiun bukan hanya soal menabung untuk masa tua. Lebih dari itu, dana pensiun berperan sebagai sumber investasi jangka panjang yang stabil. Aset yang terkumpul dalam dana pensiun biasanya diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan proyek infrastruktur. Dengan demikian, dana pensiun memiliki potensi untuk mendukung pembangunan ekonomi secara berkelanjutan. Saat ini, tingkat partisipasi masyarakat Indonesia dalam program dana pensiun masih terbilang rendah. Berdasarkan data yang tersedia, hanya sebagian kecil penduduk yang memiliki akses atau berpartisipasi dalam program dana pensiun formal. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, mengingat potensi dana pensiun untuk mendorong pertumbuhan PDB hanya dapat terwujud jika ada peningkatan partisipasi.  

Dampak Ekonomi dan Kontribusi pada PDB  
Dalam konteks ekonomi nasional, dana pensiun memiliki peran strategis. Dengan peningkatan aset dana pensiun, Indonesia dapat mengarahkan dana tersebut untuk mendukung pembangunan infrastruktur, memperkuat pasar modal, dan mendanai proyek-proyek strategis. Misalnya, negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada telah membuktikan bahwa dana pensiun dapat menjadi motor penggerak ekonomi melalui investasi jangka panjang. Di Indonesia, jika target aset dana pensiun mencapai 60 persen dari PDB pada 2045, ini berarti miliaran dolar akan tersedia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Dana ini dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek besar, seperti pembangunan jalan tol, energi terbarukan, dan teknologi baru. Selain itu, investasi ini juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.  

Meningkatkan Potensi Dana Pensiun  
Satu, meningkatkan Literasi Keuangan. Banyak masyarakat yang belum memahami manfaat dan pentingnya dana pensiun. Kampanye edukasi yang efektif dapat membantu meningkatkan kesadaran ini.  Dua, mendorong Partisipasi Lebih Luas. Pemerintah dan lembaga keuangan perlu menciptakan skema dana pensiun yang lebih inklusif, sehingga pekerja sektor informal juga dapat berpartisipasi. Tiga, memperkuat Regulasi dan Pengawasan. Untuk memastikan dana pensiun dikelola secara transparan dan efisien, diperlukan regulasi yang kuat dan pengawasan yang ketat.  
 
Potensi ekonomi dana pensiun di Indonesia sangatlah besar. Dengan target mencapai 60 persen dari PDB pada tahun 2045, dana pensiun bisa menjadi salah satu kunci untuk memperkuat ekonomi nasional. Namun, untuk mencapai tujuan ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat. Dengan strategi yang tepat, dana pensiun tidak hanya akan menjadi jaminan masa depan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia menuju era keemasan.
 
sumber data:

24 November 2024

Pertumbuhan Dana Pensiun Indonesia


 

per
Pertumbuhan

Pertumbuhan dana pensiun di Indonesia menjadi topik yang semakin penting seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan perencanaan keuangan untuk masa depan. Meskipun memiliki potensi besar, pertumbuhan dana pensiun di tanah air masih menghadapi berbagai hambatan yang perlu diatasi agar dapat berkembang secara optimal.

Hambatan dalam Pertumbuhan Peserta Dana Pensiun
Salah satu hambatan utama dalam pertumbuhan dana pensiun adalah rendahnya partisipasi pekerja, terutama di sektor informal. Data menunjukkan bahwa lebih dari separuh pekerja informal di Indonesia tidak memiliki akses ke dana pensiun. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai pentingnya dana pensiun serta terbatasnya program yang ditawarkan untuk sektor ini. Tanpa adanya program yang inklusif, banyak individu tidak dapat mempersiapkan masa pensiun mereka dengan baik.

Keterbatasan Aset Dana Pensiun
Dari segi aset, dana pensiun di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain seperti India. Aset dana pensiun Indonesia tergolong kecil jika dibandingkan dengan potensi yang ada, menjadi tantangan besar bagi industri ini untuk menarik lebih banyak peserta dan mengelola aset secara efektif. Keterbatasan aset juga berdampak pada kemampuan dana pensiun untuk memberikan imbal hasil yang kompetitif bagi para pesertanya.

Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Untuk mengatasi hambatan tersebut, edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dana pensiun sangatlah krusial. Program-program edukasi yang menyasar pekerja, terutama di sektor informal, perlu digalakkan. Dengan memberikan informasi yang jelas mengenai manfaat dan cara berinvestasi dalam dana pensiun, diharapkan lebih banyak orang akan tergerak untuk berpartisipasi. Selain itu, perusahaan juga perlu didorong untuk menyediakan program dana pensiun bagi karyawan mereka, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal.

Inovasi dalam Produk Dana Pensiun
Inovasi dalam produk dana pensiun menjadi kunci untuk menarik lebih banyak peserta. Penyedia dana pensiun perlu mengembangkan produk yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, produk yang memungkinkan kontribusi lebih kecil tetapi tetap memberikan manfaat signifikan di masa pensiun. Dengan adanya variasi produk, diharapkan lebih banyak orang akan tertarik untuk berinvestasi dalam dana pensiun.

Kesimpulan
Pertumbuhan dana pensiun di Indonesia memiliki potensi besar, namun masih dihadapkan pada berbagai hambatan yang perlu segera diatasi. Dengan meningkatkan partisipasi pekerja, memperluas akses ke dana pensiun, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan keuangan, kita dapat menciptakan ekosistem yang lebih baik untuk dana pensiun. Selain itu, inovasi dalam produk dan layanan dana pensiun juga akan membantu menarik lebih banyak peserta, sehingga aset dana pensiun dapat tumbuh dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Dengan langkah-langkah strategis ini, masa depan dana pensiun di Indonesia bisa menjadi lebih cerah dan berkelanjutan. Penguatan tata kelola investasi serta transparansi dalam pengelolaan juga sangat penting agar masyarakat percaya pada sistem ini. Jika semua pihak bersinergi dalam mengatasi hambatan-hambatan ini, maka kita bisa berharap bahwa pertumbuhan dana pensiun akan semakin baik dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di masa depan.
 
sumber berita:

13 November 2024

Pensiunan Singapura Mencari Hidup Baru di Indonesia


 

sin
Kesibukan dan Kebahagiaan Pasca Pensiun

Fenomena pensiunan Singapura yang memilih untuk pindah ke Indonesia, khususnya kota-kota seperti Batam, semakin meningkat. Keputusan ini didasari oleh keinginan untuk menikmati masa pensiun yang lebih tenang dan terjangkau. Indonesia menawarkan biaya hidup yang relatif lebih rendah dibandingkan Singapura, menciptakan lingkungan yang mendukung untuk pensiun yang nyaman dan bebas stres.

Rencana Singapura untuk menaikkan usia pensiun menjadi 64 tahun pada tahun 2026 menjadi salah satu faktor pendorong bagi warga negara tersebut untuk mencari alternatif guna menikmati hidup lebih awal. Di Singapura, pensiunan sering dihadapkan pada tantangan mencari kesibukan baru yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga ekonomis. Meskipun tersedia berbagai pilihan aktivitas pasca pensiun, biaya hidup tetap menjadi kendala utama.

Indonesia menawarkan beragam kesempatan bagi pensiunan untuk menemukan keseimbangan antara kesibukan dan relaksasi. Para pensiunan dapat mengeksplorasi aktivitas baru seperti berkebun, memancing, atau bahkan memulai usaha kecil yang tidak memerlukan investasi besar. Kota-kota seperti Batam menyediakan fasilitas memadai, mulai dari layanan kesehatan hingga hiburan yang terjangkau, memungkinkan pensiunan Singapura untuk menikmati kehidupan yang lebih santai. Keberadaan komunitas ekspatriat yang ramah di Indonesia memudahkan proses adaptasi dan integrasi sosial bagi para pensiunan. Faktor ini sering menjadi alasan utama mengapa banyak warga Singapura memandang Indonesia sebagai destinasi ideal untuk menikmati masa pensiun yang seimbang dan bermakna.

Bagi pensiunan Singapura, hidup di Indonesia bukan sekadar tentang mengurangi biaya hidup, tetapi juga menemukan kembali makna hidup melalui kesibukan dan komunitas baru. Lingkungan yang mendukung memungkinkan para pensiunan untuk menjalani hidup penuh vitalitas dan kebahagiaan. Pilihan ini tidak hanya menawarkan keringanan finansial tetapi juga memberikan kesempatan untuk merasakan kehidupan yang lebih santai dan memuaskan.

Meskipun terdapat tantangan dalam beradaptasi dengan budaya dan gaya hidup baru, banyak pensiunan Singapura menemukan bahwa transisi ke Indonesia membawa lebih banyak manfaat daripada kerugian. Mereka dapat menikmati waktu luang yang lebih banyak untuk mengembangkan hobi, bersosialisasi, atau bahkan berkontribusi pada komunitas lokal melalui berbagai kegiatan sukarela. Dengan memilih untuk menghabiskan masa pensiun di Indonesia, para pensiunan Singapura tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk hidup lebih nyaman secara finansial, tetapi juga menemukan kebahagiaan dan kepuasan hidup yang baru. Fenomena ini mencerminkan perubahan paradigma dalam memandang masa pensiun, di mana kualitas hidup dan kesempatan untuk terus aktif menjadi prioritas utama.
 
bacaan: antaraquickquora

24 October 2024

Dana Pensiun di Inggris


 

pen
Dana Pensiun

Sistem dana pensiun di Inggris memiliki karakteristik unik yang berbeda dari yang ada di tanah air. Salah satu perbedaan utama tersebut adalah kepesertaan dalam dana pensiun di Inggris yang bersifat sukarela. Perusahaan mungkin mengharuskan karyawan untuk berpartisipasi, tetapi pada umumnya, keputusan untuk bergabung adalah pilihan individu. Ini sangat berbeda dengan Indonesia, di mana bergabung dalam dana pensiun adalah kewajiban bagi karyawan di perusahaan yang memiliki program tersebut.

Dari segi pendanaan, sistem di Inggris memungkinkan kontribusi yang dibagi antara perusahaan dan karyawan, atau terkadang sepenuhnya ditanggung oleh salah satunya. Fleksibilitas ini memberi ruang bagi individu untuk merencanakan dana pensiun sesuai dengan situasi keuangan masing-masing. Di Indonesia, kontribusi kepada dana pensiun biasanya ditanggung secara bersama oleh perusahaan dan karyawan.

Pengelolaan dana pensiun di Inggris dilakukan oleh trustees yang ditunjuk perusahaan dan diawasi oleh Pensions Regulator. Ini berbeda dengan jalur di Indonesia, di mana pengelolaan dana pensiun berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sistem pengawasan ini memberikan tingkat transparansi dan akuntabilitas bagi para peserta.

Dalam hal variasi program, Inggris menawarkan tiga jenis skema pensiun: Defined Benefit (DB), Defined Contribution (DC), dan Hybrid Plans. Ini memberikan pilihan yang lebih banyak dan sesuai dengan kebutuhan finansial individu. Sementara itu, Indonesia memiliki dua program utama, yaitu Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP).

Dengan semua aspek ini, sistem dana pensiun di Inggris dapat memberikan lebih banyak kebebasan dan pilihan dalam merencanakan masa pensiun. Namun, masyarakat Indonesia harus memahami perbedaan signifikan ini agar dapat membuat keputusan yang tepat dan bijaksana untuk masa depan finansial mereka.


sumber: niesr, citizensadvice, unbiased

14 October 2024

Masa Depan Pekerja Muda Indonesia


 

pek
pekerja muda

Dalam era digital ini, perencanaan keuangan yang cerdas menjadi kunci bagi pekerja muda Indonesia untuk mempersiapkan masa depan yang stabil dan bebas finansial. Meskipun banyak generasi muda yang sudah mulai mendisiplinkan pengeluaran dan anggaran, tantangan finansial tetap ada. Salah satu instrumen keuangan yang sering diabaikan namun memiliki potensi besar untuk menghadapi tantangan ini adalah dana pensiun.

Menurut laporan IDN Research Institute, sekitar 38% milenial Indonesia telah mulai menyadari pentingnya pengelolaan keuangan dan mulai mendisiplinkan pengeluaran mereka. Namun, meski ada kesadaran tersebut, masih banyak yang belum memikirkan jangka panjang atau masa pensiun mereka. Dana pensiun dapat menjadi solusi jangka panjang yang cerdas untuk mempersiapkan masa depan tersebut.

Dana pensiun adalah investasi jangka panjang yang mengumpulkan dana secara rutin dari penghasilan bulanan, yang nantinya akan digunakan saat memasuki usia pensiun. Ini memberikan kesempatan bagi pekerja muda untuk mempersiapkan masa depan yang nyaman tanpa bergantung sepenuhnya pada dana pensiun dari pemerintah atau perusahaan. Dengan memulai sejak dini, sedikit demi sedikit uang yang disisihkan setiap bulan bisa berkembang menjadi jumlah yang signifikan di masa depan.

Namun, memiliki dana pensiun saja tidak cukup. Pekerja muda juga perlu memahami pentingnya diversifikasi portofolio dan manajemen utang. Diversifikasi memungkinkan pekerja muda untuk mengurangi risiko investasi dengan menyebarkan dana ke berbagai instrumen keuangan, mulai dari saham, reksa dana, hingga obligasi. Sementara itu, pengelolaan utang yang bijak akan mencegah seseorang terjebak dalam utang konsumtif yang mengurangi kemampuan menabung atau berinvestasi.

Dalam era digital yang serba cepat, akses ke platform investasi dan kredit online semakin mudah. Tetapi, jika tidak digunakan dengan bijak, alat ini bisa menjadi pedang bermata dua. Oleh karena itu, penting bagi pekerja muda untuk memiliki pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan sebelum terjun ke dunia investasi atau memanfaatkan fasilitas kredit.

Secara keseluruhan, dana pensiun merupakan bagian yang sangat penting dalam perencanaan keuangan cerdas. Bagi pekerja muda Indonesia, memulai dana pensiun sejak dini bisa menjadi langkah pertama menuju masa depan yang lebih cerah dan stabil. Dengan memahami produk-produk keuangan yang tersedia dan mengambil keputusan yang bijak dalam berinvestasi serta mengelola utang, pekerja muda dapat meraih masa pensiun yang lebih aman dan sejahtera.

referensi: kontan, emitenews

11 October 2024

Membuka Peluang Profesi Baru Setelah Pensiun


 

prO
Profesi Baru

Pekerjaan pensiunan di Indonesia kini semakin beragam, memberikan banyak pilihan bagi mereka yang ingin tetap aktif setelah masa kerja formal berakhir. Selain sebagai bentuk produktivitas, berbagai profesi ini juga membuka peluang untuk tetap terhubung dengan masyarakat dan menjaga kesejahteraan fisik serta mental. Berikut adalah beberapa profesi yang banyak dipilih pensiunan di Indonesia:
 
Satu, Konsultan. Pensiunan dengan pengalaman di bidang tertentu dapat beralih menjadi konsultan, memanfaatkan pengetahuan dan keahlian yang telah mereka peroleh selama karier mereka. Profesi ini memungkinkan pensiunan untuk berbagi wawasan dengan generasi muda atau profesional lainnya, sambil tetap menjaga keterlibatan sosial dan intelektual. Mereka bisa bekerja secara mandiri atau bergabung dengan lembaga konsultan yang sudah ada.

Dua, Pengajar atau Mentor. Banyak pensiunan yang memilih untuk berperan sebagai pengajar atau mentor, baik di lembaga pendidikan formal maupun informal. Ini tidak hanya memberikan mereka kesempatan untuk berbagi pengetahuan dengan generasi muda, tetapi juga membawa kepuasan pribadi dalam melihat perkembangan orang yang mereka bantu.

Tiga, Wirausaha. Beberapa pensiunan memilih untuk membuka usaha sendiri, seperti bisnis online, toko, atau usaha kuliner. Menjadi wirausaha memberikan fleksibilitas dalam bekerja dan memungkinkan pensiunan untuk tetap produktif. Ini juga membuka peluang untuk berinovasi dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

Empat, Pekerjaan Paruh Waktu. Pekerjaan paruh waktu di sektor ritel, layanan, atau bidang lainnya bisa menjadi pilihan bagi pensiunan yang ingin tetap aktif dan mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu, pekerjaan paruh waktu juga memberi kesempatan untuk tetap berinteraksi dengan orang lain.

Lima, Relawan. Banyak pensiunan yang memilih untuk menjadi relawan dalam berbagai kegiatan sosial, seperti membantu di organisasi kemanusiaan, pendidikan, atau kegiatan lingkungan. Ini memberikan mereka kesempatan untuk memberi kontribusi sosial serta merasakan kepuasan pribadi dari aktivitas yang bermanfaat bagi orang lain.

Dengan banyaknya pilihan ini, pensiunan di Indonesia memiliki peluang untuk tetap aktif dan berperan penting dalam masyarakat. Profesi-profesi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan mental dan emosional para pensiunan.

10 October 2024

Perbedaan Signifikan Dana Pensiun di Amerika dan Indonesia


 

aMe
Dana Pensiun

Perbedaan signifikan antara sistem dana pensiun di Amerika dan Indonesia memang sangat mencolok, dan memahami perbedaan ini sangat penting bagi pekerja di kedua negara dalam merencanakan masa pensiun mereka. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama yang perlu diketahui:

1. Jenis Sistem Dana Pensiun

Indonesia:
Dana Pensiun Pemerintah: Program pensiun yang dikelola oleh pemerintah, seperti Jaminan Pensiun (JP) yang diberikan melalui BPJS Ketenagakerjaan. Dana Pensiun Pemberi Kerja: Dikelola oleh perusahaan atau pemberi kerja, misalnya melalui program pensiun yang ada dalam perusahaan besar. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK): Ini adalah program pensiun yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan non-bank, seperti bank atau asuransi, dengan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dana Pensiun Swasta: Lembaga non-bank yang mengelola dana pensiun untuk individu atau kelompok.

Amerika Serikat:
401(k): Ini adalah rencana pensiun yang dikelola oleh pemberi kerja, di mana karyawan menyisihkan sebagian dari gaji mereka ke dalam akun pensiun dan seringkali pemberi kerja memberikan kontribusi tambahan. Individual Retirement Account (IRA): Ini adalah jenis akun pensiun pribadi yang dapat dibuka oleh individu tanpa bergantung pada pemberi kerja. Ada dua jenis IRA, yaitu Traditional IRA dan Roth IRA, yang memiliki ketentuan pajak yang berbeda. Pension Plans (Defined Benefit Plans): Beberapa perusahaan besar di Amerika masih menawarkan rencana pensiun berbasis manfaat yang telah ditentukan sebelumnya, meskipun jumlahnya semakin berkurang. Dalam rencana ini, pekerja menerima pembayaran tetap setelah pensiun berdasarkan masa kerja dan gaji terakhir.

2. Kontribusi dan Manfaat

Indonesia:
Kontribusi untuk dana pensiun umumnya dibayarkan oleh pekerja dan pemberi kerja. Misalnya, dalam program Jaminan Pensiun BPJS, setiap pekerja dan pemberi kerja menyetor iuran bulanan yang dihitung berdasarkan persentase dari gaji. Besaran manfaat pensiun yang diterima pada usia pensiun tergantung pada jumlah kontribusi yang telah disetor selama bekerja. Namun, sistem ini biasanya lebih bersifat tabungan jangka panjang, dengan nilai manfaat yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di Amerika.

Amerika Serikat:
401(k) dan IRA mengharuskan individu untuk aktif menyisihkan uang, meskipun beberapa pemberi kerja memberikan kontribusi "matching" yang meningkatkan nilai tabungan pensiun. Kontribusi maksimal untuk 401(k) dan IRA diatur oleh pemerintah, dan sering kali lebih besar daripada kontribusi yang dibutuhkan di Indonesia. Manfaat pensiun dalam program ini sangat bergantung pada seberapa besar kontribusi dan bagaimana dana tersebut diinvestasikan. Hal ini memberikan potensi keuntungan yang lebih besar, namun juga lebih berisiko karena dipengaruhi oleh fluktuasi pasar saham dan investasi lainnya.

3. Pajak pada Dana Pensiun

Indonesia:
Pajak atas dana pensiun di Indonesia cenderung sederhana. Kontribusi pensiun yang dilakukan oleh pekerja dan pemberi kerja pada umumnya dikenakan pajak penghasilan, dan saat pensiun manfaat tersebut bisa dikenakan pajak tambahan. Namun, pajak ini lebih ringan dibandingkan dengan di Amerika, dengan tarif yang tergolong standar.

Amerika Serikat:
Pajak pensiun di Amerika bisa lebih kompleks dan bervariasi tergantung jenis akun pensiun yang dimiliki. Misalnya, Traditional IRA dan 401(k) memungkinkan individu untuk menunda pajak atas kontribusi selama masa bekerja, tetapi mereka harus membayar pajak ketika menarik dana saat pensiun. Sebaliknya, Roth IRA dan Roth 401(k) dikenakan pajak saat kontribusi dilakukan, tetapi penarikan di masa pensiun bebas dari pajak. Selain itu, ada batasan tahunan untuk kontribusi pada akun-akun ini, dan setiap jenis akun memiliki peraturan pajak yang berbeda terkait dengan kapan dan bagaimana dana dapat ditarik tanpa dikenakan penalti.

4. Pengelolaan dan Keterlibatan Individu

Indonesia:
Pengelolaan dana pensiun di Indonesia sebagian besar dilakukan oleh lembaga atau institusi yang terlibat, seperti perusahaan atau lembaga keuangan yang bekerja sama dengan OJK. Oleh karena itu, pekerja cenderung memiliki peran yang lebih terbatas dalam mengelola dana pensiun mereka. Meskipun ada pilihan untuk memilih DPLK, kontrol individu atas investasi dan perencanaan pensiun masih terbatas dibandingkan dengan sistem di Amerika.

Amerika Serikat:
Di Amerika, ada lebih banyak kontrol pribadi. Pekerja diharapkan untuk aktif mengelola dana pensiun mereka, terutama jika mereka memilih untuk berinvestasi dalam akun 401(k) atau IRA. Ini memberi mereka kesempatan untuk memilih jenis investasi (saham, obligasi, reksa dana, dll.) yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko mereka.

5. Tingkat Keamanan dan Perlindungan Sosial

Indonesia:
Jaminan pensiun yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan memberikan keamanan sosial yang terbatas bagi pekerja formal dan informal di Indonesia. Namun, manfaat pensiun yang diterima umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sistem di negara maju, termasuk Amerika Serikat.

Amerika Serikat:
Sistem pensiun di Amerika, seperti Social Security, memberikan perlindungan sosial yang lebih luas. Meskipun manfaat dari Social Security relatif kecil, ini memberikan jaminan dasar bagi pekerja yang mungkin tidak memiliki akses ke program pensiun lainnya. Selain itu, 401(k) dan IRA menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih besar tergantung pada kontribusi dan strategi investasi individu.

Kesimpulan: Perbedaan antara sistem dana pensiun di Indonesia dan Amerika Serikat sangat signifikan, terutama dalam hal jenis program, kontribusi, manfaat, pajak, dan pengelolaan dana. Pekerja di Indonesia cenderung memiliki pilihan yang lebih terbatas dan kontrol yang lebih sedikit atas pensiun mereka, sementara di Amerika, pekerja lebih aktif dalam merencanakan dan mengelola masa pensiun mereka, meskipun ini juga membawa risiko yang lebih besar. Dengan memahami perbedaan ini, pekerja dapat lebih bijak dalam mempersiapkan masa pensiun mereka, baik dengan memilih sistem pensiun yang tepat ataupun dengan merencanakan kontribusi yang cukup untuk memastikan masa pensiun yang aman dan nyaman.

sumber bacaan: ugm, ojk, kemenkeu, bappenas, alam

25 September 2024

Hak Karyawan di Usia Senja: Memahami Usia Pensiun dan UU Cipta Kerja


 

Pen
Hak Karyawan

Usia pensiun menjadi momen krusial bagi setiap karyawan. Di Indonesia, UU Cipta Kerja dan peraturan terkait lainnya mengatur tentang hak-hak karyawan di usia senja ini.

Usia Pensiun Karyawan di Indonesia bervariasi, tergantung pada jenis pekerjaannya. Untuk karyawan swasta, umumnya usia pensiun adalah 55 tahun. Namun, perusahaan dapat menetapkan usia pensiun yang berbeda berdasarkan perjanjian kerja bersama (PKB) atau peraturan perusahaan.

Hak Karyawan yang memasuki masa pensiun diatur dalam UU Ketenagakerjaan dan UU Cipta Kerja, meliputi:

  • Pensiun: Karyawan berhak menerima uang pensiun bulanan atau sekaligus, tergantung pada program pensiun yang diikuti.
  • Pesangon: Pemberian pesangon kepada karyawan yang pensiun wajib diberikan oleh perusahaan, dihitung berdasarkan masa kerja dan upah terakhir.
  • Jaminan Hari Tua (JHT): Dana JHT yang dikumpulkan selama masa kerja dapat dicairkan saat karyawan pensiun.
  • Jaminan Kematian: Jika karyawan meninggal dunia sebelum usia pensiun, ahli waris berhak menerima santunan kematian.

Penting bagi karyawan untuk memahami hak-hak mereka menjelang usia pensiun. Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai program pensiun dan hak-hak karyawan lainnya.

UU Cipta Kerja membawa beberapa perubahan terkait ketenagakerjaan, termasuk aturan mengenai usia pensiun dan hak-hak karyawan. Oleh karena itu, penting bagi karyawan dan perusahaan untuk terus memperbarui informasi terkait regulasi terbaru.

Dengan memahami hak dan kewajiban masing-masing, proses pensiun dapat berjalan dengan lancar, dan karyawan dapat memasuki masa pensiun dengan tenang dan sejahtera.
 
sumber berita:

23 September 2024

Kontroversi di Balik Kebijakan Dana Pensiun: Kemanakah Uang Kita?


 

koN
Kontroversi Dana Pensiun

Kebijakan dana pensiun di Indonesia saat ini sedang menghadapi banyak kontroversi, terutama terkait rencana pemotongan gaji pekerja untuk meningkatkan dana pensiun. Dalam situasi yang kompleks ini, muncul berbagai pendapat dan pandangan dari berbagai pihak, mulai dari pekerja, pemerintah, hingga lembaga pengawas keuangan.

Salah satu isu utama yang mencuat adalah rencana pemotongan gaji pekerja. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan keberlanjutan dana pensiun yang semakin berkurang. Namun, banyak pekerja yang merasa bahwa pemotongan ini tidak adil dan dapat mengganggu kesejahteraan mereka. Terlebih lagi, banyak yang merasa bahwa potongan gaji tersebut akan menambah beban finansial di tengah inflasi yang meningkat.

Selain itu, ada juga laporan mengenai dugaan perbuatan melawan hukum dalam penempatan dana pensiun. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah investasi dana pensiun, khususnya dari Taspen, yang tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal ini menambah kekhawatiran di kalangan pekerja tentang transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana pensiun mereka.

Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa dana pensiun di Indonesia mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan laporan, sebanyak 6 dana pensiun mengalami pembubaran sepanjang Juni 2024. Hal ini menciptakan gelombang kekhawatiran di kalangan pekerja, yang mulai mempertanyakan kemana arah uang mereka selama ini. Banyak pekerja merasa bahwa ketidakpastian ini bisa berdampak pada masa depan keuangan mereka.

Bukan hanya itu, kebijakan terbaru juga menyatakan bahwa dana pensiun tidak bisa dicairkan sebelum 10 tahun ke depan. Kebijakan ini, yang mulai berlaku pada Oktober 2024, semakin memperburuk kekhawatiran pekerja. Mereka merasa terjebak, karena meskipun mereka telah menyisihkan uang untuk pensiun, akses mereka terhadap dana tersebut sangat terbatas.

Dengan berbagai isu yang mengemuka, sudah sepatutnya pemerintah dan lembaga terkait melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan dana pensiun ini. Dialog terbuka antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pekerja sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi juga memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi semua pekerja.

Melihat semua kontroversi ini, penting bagi pekerja untuk tetap waspada dan memahami hak-hak mereka terkait dana pensiun. Mereka harus mencari informasi dan terlibat dalam diskusi mengenai kebijakan yang mempengaruhi masa depan keuangan mereka. Dengan memahami lebih dalam, pekerja dapat bersuara dan berkontribusi pada perubahan yang diperlukan dalam sistem dana pensiun di Indonesia.

Akhirnya, semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan sistem dana pensiun yang adil dan berkelanjutan, agar pekerja dapat merasa aman dan tenang dalam mempersiapkan masa depan mereka. Kemanakah uang kita? Ini adalah pertanyaan yang harus dijawab dengan transparansi dan tanggung jawab oleh semua pihak yang terlibat.

21 September 2024

Siapa yang Mengawasi Dana Pensiun Kita?


 

daN
Mengawasi Dana Pensiun

Pengelolaan dan pengawasan dana pensiun adalah isu yang sangat penting karena melibatkan kesejahteraan finansial para pensiunan, terutama bagi karyawan sektor perbankan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam beberapa tahun terakhir, Detik , muncul kasus-kasus yang menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas pengawasan dana pensiun, terutama ketika ada indikasi korupsi dan penyelewengan.
 
Mengapa Dana Pensiun BUMN Diawasi?
BUMN, sebagai salah satu entitas terbesar di Indonesia, mengelola dana pensiun bagi ribuan karyawannya. Namun, tidak selalu pengelolaan ini berjalan tanpa masalah. Beberapa dana pensiun BUMN telah diinvestigasi oleh otoritas terkait karena adanya dugaan korupsi dan penyelewengan, CNNindonesia. Hal ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pengawasan yang ada.

Siapa yang Bertanggung Jawab Mengawasi Dana Pensiun?
Secara umum, dana pensiun di Indonesia diawasi oleh lembaga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Kedua lembaga ini memiliki peran penting dalam memastikan pengelolaan dana pensiun dilakukan secara transparan dan akuntabel. Selain itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga memiliki peran dalam mengawasi regulasi dan memastikan adanya kebijakan yang melindungi kepentingan pensiunan, JABARekspres.

BPKP, misalnya, secara berkala melakukan audit terhadap dana pensiun BUMN, dan beberapa kali menemukan adanya indikasi fraud,
CNNindonesia, yang berpotensi merugikan karyawan. Ini menunjukkan pentingnya audit dan pengawasan yang ketat untuk mencegah penyimpangan.

Peran Bank dalam Pengelolaan Dana Pensiun
Tidak hanya BUMN, sektor perbankan juga terlibat dalam pengelolaan dana pensiun. Beberapa bank besar di Indonesia mengalokasikan dana yang besar untuk pembayaran pensiun setiap tahunnya, trenASIA. Namun, tantangan yang dihadapi sektor perbankan tidak jauh berbeda, seperti keluhan dari pensiunan yang kadang-kadang menghadapi penundaan pembayaran. Kasus seperti ini memperlihatkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dalam pengelolaan dana pensiun oleh sektor perbankan.

Tantangan Pengawasan Dana Pensiun
Pengawasan dana pensiun memerlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga pengawas. Tantangan utama adalah memastikan bahwa semua pihak yang terlibat bertanggung jawab atas pengelolaan dana dan mematuhi regulasi yang berlaku, Bisnis. Adanya kasus penyelewengan menunjukkan bahwa sistem pengawasan perlu diperbaiki dan diperkuat.
 
Pengawasan dana pensiun di Indonesia masih memerlukan perbaikan, terutama dalam memastikan bahwa hak-hak pensiunan dilindungi secara maksimal. Lembaga seperti OJK dan BPKP sudah melakukan tugasnya dalam pengawasan, namun tantangan di lapangan masih ada. Pengawasan yang lebih ketat, transparansi yang lebih baik, serta regulasi yang lebih jelas sangat diperlukan untuk memastikan dana pensiun dikelola dengan benar, demi kesejahteraan para pensiunan.

19 September 2024

Dana Pensiun Tahun 2024


daN
Dana Pensiun

Pada tahun 2024, industri dana pensiun di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Pada semester pertama, total aset dana pensiun mencapai Rp1.448,28 triliun, meningkat sebesar 7,58% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh jumlah peserta yang juga meningkat pesat, mencapai 28,39 juta orang. Pertumbuhan aset program pensiun wajib turut berkontribusi, dengan peningkatan sebesar 8,91% YoY, menandakan pengelolaan dana yang lebih optimal seiring dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam program pensiun (bisnis)(kontan).

Mulai Oktober 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkenalkan kebijakan baru yang mewajibkan masa kepesertaan minimal 10 tahun sebelum pencairan dana pensiun bisa dilakukan. Kebijakan ini ditujukan untuk memastikan bahwa dana pensiun benar-benar dimanfaatkan sebagai instrumen jangka panjang yang memberikan keamanan finansial di masa pensiun, bukan sebagai tabungan yang dapat dicairkan sewaktu-waktu
(kontan).

Selain itu, OJK juga meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia untuk periode 2024-2028. Peta jalan ini bertujuan memperkuat sektor dana pensiun, terutama mengingat populasi Indonesia yang semakin menua. Dengan demikian, diperlukan pengelolaan dana pensiun yang lebih efektif dan berkelanjutan agar dapat memenuhi kebutuhan kesejahteraan finansial para peserta di masa mendatang (antara).

Keseluruhan langkah ini mencerminkan upaya pemerintah dan otoritas terkait untuk memperkuat sektor dana pensiun guna menghadapi tantangan demografi dan ekonomi di masa depan (OJK).

 

17 September 2024

Bekerja di Dunia Digital: Peluang Karier Remote yang Cocok untuk Lansia


 

lok
Lansia Bekerja

Di era digital yang semakin maju, peluang karier untuk lansia semakin terbuka lebar. Banyak pekerjaan yang tidak lagi membutuhkan kehadiran fisik di kantor, membuat pekerjaan remote menjadi solusi yang tepat bagi lansia yang ingin tetap aktif dan produktif. Bekerja dari rumah menawarkan fleksibilitas, kenyamanan, dan kesempatan bagi lansia untuk tetap berkarya meskipun sudah memasuki usia lanjut.
Mengapa Pekerjaan Remote Cocok untuk Lansia?

Lansia sering kali menghadapi tantangan fisik atau mobilitas yang terbatas. Pekerjaan remote menjadi solusi ideal karena mereka dapat bekerja dari rumah tanpa perlu bepergian ke kantor. Ini mengurangi kelelahan fisik yang biasa dihadapi ketika harus bolak-balik ke tempat kerja. Selain itu, pekerjaan jarak jauh menawarkan fleksibilitas dalam mengatur waktu kerja, sehingga lansia bisa menyesuaikan jadwal kerja dengan kondisi kesehatan atau kebutuhan pribadi mereka.

Dengan pekerjaan remote, lansia juga dapat terus merasa produktif tanpa harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang penuh tekanan. Mereka bisa tetap berkontribusi secara profesional dalam suasana yang lebih tenang dan nyaman.
Peluang Karier Remote yang Cocok untuk Lansia

Ada banyak peluang pekerjaan remote yang cocok untuk lansia, terutama di era digital. Berikut adalah beberapa jenis pekerjaan yang bisa diambil oleh lansia:

Penulis Freelance: Lansia yang memiliki kemampuan menulis dapat bekerja sebagai penulis konten, penulis blog, atau penulis teknis. Banyak perusahaan membutuhkan penulis untuk menghasilkan artikel, laporan, atau materi pemasaran. Pekerjaan ini tidak hanya memberikan fleksibilitas, tetapi juga memungkinkan lansia berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka.
 
Konsultan: Pengalaman bertahun-tahun di dunia kerja membuat lansia memiliki wawasan yang berharga di berbagai bidang. Mereka dapat menjadi konsultan untuk perusahaan atau individu yang membutuhkan bimbingan dalam hal manajemen, pemasaran, keuangan, atau bidang keahlian lainnya. Konsultasi dapat dilakukan secara remote, melalui panggilan video atau email.
 
Pengajar dan Mentor Online: Lansia yang memiliki latar belakang pendidikan atau keahlian khusus bisa mengajar atau memberikan bimbingan secara online. Ada banyak platform yang mencari pengajar untuk kursus bahasa, pelajaran akademis, atau keterampilan khusus. Dengan menjadi pengajar online, lansia bisa tetap produktif dan membantu generasi muda belajar.
 
Asisten Virtual: Pekerjaan sebagai asisten virtual memungkinkan lansia membantu perusahaan atau pengusaha dalam tugas administratif seperti mengatur jadwal, mengelola email, atau mengelola data. Semua tugas ini bisa dilakukan secara remote, sehingga lansia tidak perlu keluar rumah untuk bekerja.
 
Layanan Pelanggan: Banyak perusahaan sekarang mempekerjakan staf layanan pelanggan jarak jauh. Lansia dapat bekerja dari rumah dengan menjawab pertanyaan pelanggan melalui telepon atau email. Pekerjaan ini tidak memerlukan keterampilan teknis yang rumit, tetapi bisa memberikan rasa produktif dan kepuasan tersendiri.

Tetap Produktif di Era Digital
Walaupun sudah memasuki usia lanjut, banyak lansia yang masih ingin tetap produktif dan berkontribusi di dunia kerja. Pekerjaan remote memberikan mereka kesempatan untuk melakukan itu, tanpa harus menghadapi tekanan atau kelelahan yang sering terjadi di pekerjaan konvensional. Pekerjaan remote juga memungkinkan lansia untuk mempelajari keterampilan baru, seperti penggunaan teknologi dan perangkat lunak, yang bisa meningkatkan kemampuan mereka dan membuat mereka lebih relevan di pasar kerja.

Produktivitas tidak selalu harus datang dari pekerjaan penuh waktu. Banyak lansia menemukan bahwa bekerja paruh waktu atau dengan jadwal fleksibel juga dapat menjaga keseimbangan yang baik antara karier dan kehidupan pribadi. Dengan pekerjaan remote, mereka dapat tetap aktif secara mental dan fisik, sambil menikmati waktu luang yang lebih banyak.

Kesimpulan
Bekerja di dunia digital menawarkan peluang karier remote yang sangat cocok untuk lansia. Pekerjaan seperti penulis, konsultan, pengajar, dan asisten virtual memberi fleksibilitas yang mereka butuhkan untuk tetap produktif di usia lanjut. Lansia yang ingin terus berkarya dapat memanfaatkan teknologi untuk bekerja dari rumah dan berkontribusi di dunia kerja, sambil tetap menjaga keseimbangan hidup yang sehat.

bacaan : kompas, BPS, VOA

30 January 2023

Lansia Desa di Tengah Bonus Demografi


 

lan
Lansia Desa

Indonesia kini tengah menikmati bonus demografi, sebuah masa emas di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) mendominasi jumlah populasi. Namun, di balik peluang besar ini, ada tantangan yang tak kalah penting, yaitu peningkatan jumlah lansia, terutama di pedesaan. Menurut data yang dipaparkan dalam artikel Detik, penuaan penduduk sudah menjadi tren yang tak terhindarkan di Indonesia. Hal ini menuntut perhatian serius agar para lansia, khususnya di desa, tidak terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan keterbatasan akses layanan.

Lansia di Desa
Lansia di desa menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tinggal di perkotaan. Sebagian besar lansia di pedesaan menggantungkan hidup pada sektor pertanian yang hasilnya sering kali tidak menentu. Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi juga masih terbatas. Dalam laporan Purworejo24: terungkap bahwa beberapa desa mulai mengambil inisiatif untuk memberdayakan para lansia, salah satunya melalui pendirian sekolah lansia pertama di Purworejo. Program seperti ini memberikan harapan baru bagi lansia untuk tetap aktif, belajar, serta berkontribusi di masyarakat.  

Namun, jumlah program seperti ini masih sangat terbatas. Sebagian besar desa belum memiliki program strategis untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Padahal, data menunjukkan bahwa lansia yang tidak diberdayakan cenderung terjebak dalam kemiskinan. Media Detik juga menyoroti fakta bahwa sebagian besar lansia di Indonesia tidak memiliki tabungan pensiun atau jaminan sosial yang memadai. Akibatnya, mereka sangat rentan terhadap tekanan ekonomi, terutama di usia yang sudah tidak produktif.  

Tantangan
 
Meski tantangan lansia di desa begitu besar, peluang untuk meningkatkan kualitas hidup mereka juga terbuka lebar. Salah satu peluang terbesar adalah mengembangkan pasar produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan lansia. Artikel dari media Kontan menyebutkan bahwa pasar produk untuk lansia, seperti makanan sehat, alat bantu kesehatan, hingga fasilitas rekreasi, masih memiliki potensi besar untuk digarap. Pengembangan pasar ini tidak hanya meningkatkan perekonomian daerah, tetapi juga membantu lansia menjalani hidup yang lebih produktif dan bermartabat.  

Selain itu, desa-desa dapat memanfaatkan sumber daya lokal untuk memberdayakan lansia. Misalnya, program pelatihan keterampilan ringan seperti kerajinan tangan, pengelolaan hasil tani, atau usaha mikro yang tidak membutuhkan tenaga fisik berat. Dengan begitu, lansia tetap bisa mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan desa mereka.  

Langkah Strategis ke Depan  
Untuk menghadapi tantangan penuaan penduduk di desa, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah dapat memperluas program jaminan sosial bagi lansia, sementara masyarakat desa bisa mulai membangun komunitas yang lebih inklusif bagi lansia. Di sisi lain, sektor swasta dapat membantu dengan mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan lansia, seperti yang disarankan oleh media Kontan.  

Selain itu, inisiatif seperti sekolah lansia di Purworejo patut dijadikan inspirasi bagi desa-desa lain. Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup lansia, tetapi juga menciptakan ruang bagi mereka untuk tetap merasa dihargai dan diakui. Bonus demografi memang memberikan peluang besar bagi Indonesia, tetapi kita juga harus bersiap menghadapi era penuaan penduduk. Dengan langkah yang tepat, desa-desa di Indonesia dapat menjadi tempat yang ramah dan mendukung bagi lansia untuk menjalani masa tua yang sejahtera.
 
sumber berita: detikkontanpurworejo

01 October 2022

Apa Kabar 1-Milyar Sebagai Uang Pensiun PNS


 

pns
PNS 1-Milyar

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rahmawart :
"Kita sama sekali tidak pernah berpikir sebagai beban. Itu konsekuensi dari yang kita janjikan selama ini. Tafsir beban adalah skema pay as you go (saat ini), dimana orang di masa lalu yang hidup sampai menerima pensiun dan harus dibayar orang-orang sekarang".
Dengan skema fully funded, pemerintah akan mulai menyisihkan dana sekian persen dari gaji PNS setiap bulan. Hasil penyisihan dana itu disimpan di dana pensiun untuk kemudian dikelola dan nantinya dibayarkan sebagai manfaat saat PNS mulai pensiun.

Kajiannya sudah sampai mana Pak?

sumber berita
CNBC Indonesia

28 September 2022

Generasi Milenial Maunya Pensiun Lebih Cepat (Dengan Banyak Uang)


 

mil
Generasi Milenial

Sebuah Penelitian (2021) di USA oleh Northwestern Mutual memberikan indikasi bahwa Generasi Milenial cenderung berpikir untuk Pensiun Dini :
DUA-KALI lebih banyak dibandingkan dengan Generasi Z
TIGA-KALI lebih banyak dibandingkan dengan Generasi X


Penelitian tersebut menunjukkan bahwa Covid-19 telah mengubah banyak rencana pensiun masyarakat (orang Amerika) :
  • Lebih dari sepertiga (35%) mengatakan rencana itu telah naik atau mundur dari target usia pensiun mereka
  • Hampir seperempat (24%) berencana untuk pensiun lebih lambat dari perkiraan sebelumnya 
  • Sekitar 11% berencana untuk pensiun lebih awal

Beberapa tip untuk Generasi Milenial yang kepengen pensiun dini dengan banyak uang
  1. Miliki Visi yang jelas untuk masa pensiun
  2. Buat perencanaan untuk Dana Pensiun
  3. Miliki Asuransi Kesehatan dan Dana Darurat
  4. Siapkan Rumah untuk pensiun
  5. Tetap siapkan Sumber Penghasilan

08 September 2022

Bu Sri Bicara Aktuaria untuk Perlindungan Pensiun Pekerja Indonesia


 

Pensiun Pekerja

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati :
"Perlindungan pensiun untuk masyarakat pekerja di Indonesia masih sangat kecil (kontribusi wajib untuk pensiun ini hanya 8,7 persen dari sistem keamanan nasional dan hanya 8 persen untuk program pensiun administrasi negara). Cakupan peserta dana pensiun hanya mencapai  42 persen dari 53,1 juta pekerja formal di Indonesia. Sementara, jika dilihat dari sisi pekerja informal, partisipasinya amat sangat kecil atau hampir 0".


Industri dana pensiun (dihimbau) mampu menerapkan tata kelola yang baik dan juga manajemen yang efektif yang punya standar terukur (management resiko).

Kali ini, Bu Sri, bicara isu Dana-Pensiun dari sudut Demand & Supply. Demand (para pekerja) yg masih rendah dalam Quantity (Jumlah Peserta Dana Pensiun) maupun Quality (hanya dicover hampir 9% dari gaji). Sementara dari sisi Supply (Lembaga Dana Pensiun) belum memperlihatkan tata kelola yg seharusnya sangat memperhatikan management resiko. Bu Sri melihat dari sudut keilmuan Statistika dimana kreteria Aktuaria harus menjadi standard management.

sumber berita
Bisnis

01 September 2022

Lembaga Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Bisa Tekor, Apa Iya?


 

tkr
Kenapa Tekor?

Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Jamsostek Pramudya Iriawan Buntoro :

Saat ini populasi penduduk Indonesia yang berusia 65 tahun ke atas baru mencapai 6 persen. (Diperkiraakan) pada 2040 diproyeksikan akan meningkat menjadi 11 persen dan Indonesia akan masuk ke periode aging population. Pada 2060 Indonesia diproyeksikan memasuki periode aged population dengan jumlah populasi yang berusia 65 tahun ke atas (dapat) mencapai 16 persen


Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan :

1. Total Asset program jaminan pensiun telah mencapai Rp119,29 triliun per Juni 2022. 

2. Penerimaan Iuran pada semester I/2022 ini mencapai Rp11,91 triliun.

3. Pembayaran Manfaat senilai Rp389,84 miliar

4. Adapun, rasio klaimnya berada di level 3,11 persen

5. Ketahanan Dana hingga 2069.


Bilamana di-tahun 2069 (dgn populasi orang 65-tahun keatas lebih dari 16%) terjadi Tekor (bangkrut) maka itu artinya selama 47-tahun kedepan tim BPJS-TK "hanya tidur" (do nothing).

Bilamana di-tahun 2040 (sebelum tahun 2069), BPJS Ketenagakerjaan minta suntikan dana dari Pemerintah maka itu artinya terjadi "mal-praktek" di managemen.

Bilamana ada yg mengkambing-hitamkan UU/Peraturan yg ada sekarang maka itu hanya sekedar usaha "Marketing" dalam persaingan usaha keuangan.


sumber berita

BisnisCom

30 August 2022

Rencana Pemerintah : Bikin Lembaga Dana Pensiun


 

dan
Dana Pensiun

Pemerintah bakal membentuk lembaga dana pensiun yang khusus mengelola pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Saat ini PNS dikenai potongan sebesar 3,25 persen per bulan khusus untuk program jaminan hari tua (JHT) yang dikelola oleh PT Taspen.


Kemungkinan, kira2, rencananya sbb:

1. Potongan iuran dari PNS (Program JHT) ini akan diakumulasikan dan dikelola terpisah (di PT Taspen).

2. Bilamana Pemerintah "sudah" membentuk Lembaga Resmi maka total (akumulasi) dana pada point-1 akan dipindahkan (dari PT Taspen ke Lembaga Pensiun) sbg dana pensiun.


Keadaan saat ini:

1. Lembaga Resmi Dana Pensiun belum berdiri.

2. Hanya PNS yg "membayar" Program JHT, Pemerintah belum "turut-serta" membayar.

3. Setiap tahun Pemerintah mengandalkan APBN untuk membayar Pensiun PNS.


sumber berita

KOMPAS