Makanan

Showing posts with label Makanan. Show all posts
Showing posts with label Makanan. Show all posts

04 September 2025

Produk Herbal Berbahaya


 

bah
produk berbahaya

Dalam beberapa tahun terakhir, produk herbal dan suplemen berbahan alam semakin populer di Indonesia. Banyak masyarakat yang percaya bahwa bahan alam selalu aman dan bebas efek samping. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Baru-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkap fakta mengejutkan: ada 18 produk herbal ilegal yang ternyata sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan gangguan jantung hingga.

Mengapa Produk Herbal Menjadi Populer?
Produk herbal sering dipilih karena dianggap alami, lebih aman, dan minim efek samping dibanding obat kimia. Banyak yang percaya, jika berasal dari bahan alam, pasti tidak berbahaya. Padahal, tidak semua bahan alam aman untuk dikonsumsi, apalagi jika tidak melalui proses pengawasan yang ketat.

Selain itu, pemasaran produk herbal seringkali sangat agresif, dengan klaim-klaim yang meyakinkan, seperti “menyembuhkan segala penyakit”, “tanpa efek samping”, atau “100% bahan alam”. Klaim inilah yang membuat masyarakat terlena dan kurang kritis dalam memilih produk kesehatan.

Faktanya 18 Produk Herbal Berbahaya
BPOM baru saja merilis temuan 18 produk herbal dan suplemen berbahan alam yang beredar secara ilegal di Indonesia. Produk-produk ini tidak hanya tidak memiliki izin edar, tetapi juga mengandung bahan kimia obat yang seharusnya tidak boleh dicampurkan ke dalam produk herbal.

Yang lebih mengkhawatirkan, beberapa produk tersebut mengandung bahan aktif yang bisa memicu gangguan jantung, bahkan kematian mendadak. Efek samping yang dilaporkan antara lain detak jantung tidak teratur, tekanan darah melonjak, hingga gagal jantung.

Dampak Fatal: Dari Gangguan Jantung hingga Kematian
Efek samping dari produk herbal berbahaya ini tidak main-main. BPOM mencatat adanya kasus gangguan jantung serius, bahkan kematian, akibat konsumsi produk-produk tersebut.

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai setelah mengonsumsi produk herbal ilegal antara lain:
- Jantung berdebar-debar atau tidak teratur
- Nyeri dada
- Pusing atau pingsan
- Tekanan darah naik drastis
- Sesak napas

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera hentikan konsumsi produk dan konsultasikan ke dokter.

Haruskah Masyarakat Waspada?
Banyak orang berpikir, “Ah, ini kan cuma herbal, pasti aman.” Padahal, kasus-kasus kematian akibat produk herbal ilegal membuktikan bahwa bahan alam pun bisa mematikan jika tidak digunakan dengan benar.

Selain itu, produk ilegal seringkali tidak mencantumkan komposisi yang jelas. Konsumen tidak tahu apa yang sebenarnya mereka konsumsi. Inilah yang membuat risiko kesehatan semakin besar.

BPOM
Pemerintah melalui BPOM sudah melakukan berbagai upaya untuk menertibkan peredaran produk herbal ilegal. Namun, peran masyarakat juga sangat penting. Edukasi dan kesadaran untuk memilih produk kesehatan yang aman harus terus ditingkatkan. Masyarakat juga diharapkan aktif melaporkan jika menemukan produk mencurigakan atau mengalami efek samping setelah mengonsumsi produk herbal tertentu.

Produk herbal memang bisa menjadi alternatif pengobatan yang baik jika digunakan dengan benar dan diawasi oleh pihak berwenang. Namun, jangan pernah menganggap remeh risiko dari produk berbahan alam yang tidak jelas asal-usul dan keamanannya. Kasus kematian akibat produk herbal ilegal adalah peringatan keras bagi kita semua.

sumber berita: cnndetiktirto

22 May 2025

KPAI Sidak Program MBG


 

kpa
KPAI sidak di Singaparna

Perhatian masyarakat Indonesia tertuju pada program Makanan Bergizi Gratis (MBG) khususnya keracunan yang terjadi di Tasikmalaya. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur umum yang terlibat dalam program ini setelah terungkap bahwa lebih dari 1.300 anak diduga mengalami keracunan akibat makanan yang disediakan. Kasus ini bukan hanya mencerminkan masalah kesehatan, tetapi juga menyoroti pentingnya pengawasan dan akuntabilitas dalam penyediaan makanan untuk anak-anak.

Temuan KPAI di Dapur Umum
Dalam sidak yang dilakukan di Singaparna, KPAI menemukan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas penyediaan makanan belum dibayar, dengan total tunggakan mencapai Rp 1 miliar. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengelolaan dana dan akuntabilitas dalam program MBG. Ketidakpastian dalam pembayaran dapat berdampak langsung pada kualitas bahan makanan yang digunakan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan anak-anak yang menjadi sasaran program ini.

KPAI juga mencatat bahwa dapur umum yang terlibat dalam program ini belum memiliki pengalaman yang memadai dalam mengelola penyediaan makanan yang aman dan bergizi. Ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kapasitas dan pelatihan bagi pengelola dapur umum agar mereka dapat memenuhi standar yang diperlukan dalam penyediaan makanan untuk anak-anak.

Keracunan Makanan: Apa yang Terjadi?
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat bahwa terdapat 17 kasus keracunan yang terjadi di 10 provinsi, termasuk di Jawa Barat. Keracunan makanan ini bukan hanya masalah lokal, tetapi juga mencerminkan tantangan yang lebih besar dalam sistem penyediaan makanan untuk program-program pemerintah. Ketidakberdayaan dalam mengelola dapur umum dan memastikan kualitas makanan yang disajikan dapat berakibat fatal, terutama bagi anak-anak yang rentan.

Kasus keracunan ini menunjukkan bahwa ada celah dalam sistem pengawasan yang seharusnya melindungi anak-anak dari makanan yang tidak aman. Penting bagi BPOM dan instansi terkait untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap dapur umum dan memastikan bahwa semua bahan makanan yang digunakan memenuhi standar keamanan pangan.

Mengapa Pengawasan Itu Penting?
Pengawasan yang ketat terhadap dapur umum dan program penyediaan makanan sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. KPAI menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana dan penyediaan makanan harus menjadi prioritas utama. Tanpa pengawasan yang memadai, risiko keracunan dan masalah kesehatan lainnya akan terus mengintai anak-anak yang seharusnya mendapatkan gizi yang baik.

Pentingnya pengawasan ini juga mencakup keterlibatan masyarakat dalam memantau kualitas makanan yang disajikan. Masyarakat dapat berperan aktif dengan memberikan masukan dan melaporkan jika menemukan indikasi adanya masalah dalam penyediaan makanan. Dengan demikian, pengawasan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat.

Tanggung Jawab Bersama
Kasus ini juga mengingatkan kita akan tanggung jawab bersama dalam menjaga kesehatan anak-anak. Orang tua, masyarakat, dan pemerintah harus bekerja sama untuk memastikan bahwa program-program seperti MBG dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal. Keterlibatan masyarakat dalam mengawasi dan memberikan masukan terhadap program-program ini sangat diperlukan agar tidak terjadi lagi kasus keracunan yang merugikan anak-anak.

Pendidikan tentang pentingnya gizi dan keamanan pangan juga harus menjadi bagian dari program-program ini. Dengan memberikan informasi yang tepat kepada orang tua dan masyarakat, kita dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilih makanan yang aman dan bergizi untuk anak-anak.
 

18 May 2025

Pro-Kontra Makan Kurma Setiap Hari


 

mak
makan kurma

Siapa yang tidak kenal dengan kurma? Buah manis yang sering kita jumpai, terutama saat bulan Ramadan, ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, seperti halnya banyak hal dalam hidup, ada pro dan kontra di masyarakat umum. Lebih jauh tentang kebiasaan makan kurma setiap hari dengan memperhatikan manfaat dan potensi risikonya.

Manfaat Makan Kurma Setiap Hari
Kurma dikenal sebagai sumber energi yang baik. Mengandung gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa, kurma dapat memberikan dorongan energi instan. Menurut beberapa penelitian, mengonsumsi dua buah kurma setiap hari dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, memperbaiki pencernaan, dan bahkan meningkatkan kesehatan otak.

1. Kaya Nutrisi
Kurma mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, termasuk potasium, magnesium, dan vitamin B6. Nutrisi ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Misalnya, potasium membantu mengatur tekanan darah sementara magnesium berkontribusi pada fungsi otot dan saraf.

2. Mendukung Pencernaan
Serat yang tinggi dalam kurma dapat membantu memperbaiki sistem pencernaan. Dengan mengonsumsi kurma secara rutin, kita dapat mencegah sembelit dan mendukung kesehatan usus. Ini sangat penting, terutama bagi mereka yang sering mengalami masalah pencernaan.

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kurma dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik. Ini adalah kabar baik bagi kita yang ingin menjaga kesehatan jantung di tengah gaya hidup yang serba cepat.

Pro-Kontra: Apakah Makan Kurma Setiap Hari Selalu Baik?
Meskipun banyak manfaatnya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menjadikan kurma sebagai makanan sehari-hari. Mari kita lihat beberapa pro dan kontra yang mungkin muncul.

Pro:
- Sumber Energi Alami: Kurma adalah camilan sehat yang dapat memberikan energi cepat tanpa menambah banyak kalori.
- Mudah Didapat: Kurma tersedia di banyak tempat dan dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam berbagai hidangan.
- Rasa yang Lezat: Banyak orang menyukai rasa manis alami kurma, sehingga membuatnya menjadi pilihan camilan yang menyenangkan.

Kontra:
- Tinggi Kalori dan Gula: Meskipun kurma sehat, mereka juga mengandung kalori dan gula yang cukup tinggi. Mengonsumsi terlalu banyak kurma dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah gula darah, terutama bagi mereka yang memiliki diabetes.
- Potensi Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap kurma, meskipun ini jarang terjadi.
- Kualitas Produk: Tidak semua kurma yang dijual di pasaran memiliki kualitas yang sama. Beberapa mungkin mengandung bahan tambahan atau pengawet yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk yang telah terdaftar di BPOM dan memiliki sertifikasi yang jelas.

Kelinci Percobaan: Pentingnya Penelitian yang Berbasis Bukti
Dalam dunia kesehatan, sering kali kita mendengar istilah "kelinci percobaan" ketika berbicara tentang penelitian yang belum sepenuhnya teruji. Ini juga berlaku untuk klaim kesehatan yang beredar di masyarakat. Meskipun banyak manfaat yang diklaim dari mengonsumsi kurma, penting untuk mengandalkan penelitian yang valid dan berbasis bukti.

Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi kurma setiap hari, sebaiknya kita melakukan riset dan berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih tepat sesuai dengan kondisi kesehatan kita masing-masing.


Makan kurma setiap hari bisa menjadi pilihan yang sehat jika dilakukan dengan bijak. Dengan memahami manfaat dan potensi risikonya, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan kita. Ingatlah untuk selalu memperhatikan porsi dan kualitas kurma yang kita konsumsi.

Rasulullah SAW menganjurkan makan kurma dalam jumlah ganjil:

"Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah SAW biasa berbuka dengan beberapa butir kurma basah sebelum salat (Maghrib), jika tidak ada kurma basah maka dengan kurma kering, jika tidak ada juga maka beliau minum beberapa teguk air." (HR. Abu Dawud No. 2356, Tirmidzi No. 696 - Hasan)

"Barang siapa yang makan tujuh butir kurma Ajwa di pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir." (HR. Bukhari No. 5768, Muslim No. 2047)

"Sesungguhnya Allah itu Maha Esa (Witr) dan mencintai yang ganjil." (HR. Bukhari No. 6410, Muslim No. 2677)
 
sumber bacaan: cnndetikkompas

10 February 2025

Anak Mahasiswa Indonesia


 

stu
Kesempatan Mahasiswa

Indonesia punya banyak  anak muda yang berjuang dan melawan berbagai keterbatasan dalam meraih pendidikan tinggi. Sebut saja Annisa, David, dan tren anak muda yang pergi jauh ke Inggris Raya adalah bukti bahwa 'anak buruh', 'impian studi ke 'Inggris', dan karier sebagai 'dosen' bisa diraih dengan tekad dan strategi yang tepat.

Anak Buruh yang Menjadi Dokter
Annisa, putri seorang buruh pabrik di Semarang, membuktikan bahwa latar belakang ekonomi keluarga bukan penghalang untuk meraih gelar dokter. Dengan IPK 3,96 dari Universitas Diponegoro (UNDIP), perjalanannya dipenuhi pengorbanan. Orang tuanya bekerja keras demi biaya kuliah, sementara Annisa memanfaatkan beasiswa dan kerja paruh waktu untuk bertahan.  “Saya sering belajar sampai larut malam sambil membantu ibu menjual makanan kecil,” ceritanya. Kisah Annisa mengingatkan kita bahwa sistem beasiswa dan dukungan komunitas sangat penting untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.  

Studi ke Inggris Raya  
Sementara Annisa berjuang di dalam negeri, banyak pemuda Indonesia kini membidik kampus di luar negeri, misalnya Inggris. Minat kuliah ke Inggris naik 25% dalam 3 tahun terakhir. Alasannya beragam: kualitas pendidikan, jaringan global, dan peluang kerja internasional.  Tapi bagaimana dengan biaya? Inggris memang mahal, tapi program beasiswa seperti LPDP, Chevening, atau dana dari kampus sendiri (seperti scholarship Oxford atau Cambridge) bisa jadi solusi. Selain itu, banyak mahasiswa memilih jurusan yang lebih terjangkau di kota kecil seperti Newcastle atau Edinburgh, sambil bekerja paruh waktu. Yang menarik, tak sedikit anak dari keluarga kurang mampu yang berhasil ke Inggris dengan kombinasi beasiswa dan pinjaman pendidikan. Ini menunjukkan bahwa impian studi ke luar negeri bukan hanya untuk kalangan elite.  

Dosen
Jika Annisa mengukir prestasi di dalam negeri, David memilih jalur berbeda. Setelah lulus S1 di Indonesia, ia mengambil S2 dan S3 di Inggris hanya dalam 3 tahun berkat program fast-track yang intensif. Kini, di usia 28 tahun, ia menjadi dosen di universitas ternama Thailand.  “Kuncinya adalah fokus dan manajemen waktu. Saya juga aktif riset sejak S1 agar bisa langsung berkontribusi di S3,” ujarnya. Kisah David membuktikan bahwa gelar doktor dan karier akademik bisa diraih lebih cepat jika kita punya perencanaan matang.  

Pendidikan sebagai Tangga Mobilitas Sosial  
Kisah Annisa, David, dan ribuan mahasiswa Indonesia di Inggris mengajarkan satu hal: pendidikan tetap menjadi alat paling ampuh untuk mengubah nasib. Anak buruh bisa jadi dokter, anak desa bisa kuliah di Oxford, dan lulusan S3 bisa jadi dosen di usia muda. Yang diperlukan hanyalah keberanian untuk bermimpi, kerja keras, dan dukungan sistem yang inklusif.  Bagi masyarakat umum, jangan biarkan latar belakang ekonomi membatasi langkah anak-anak Indonesia meraih pendidikan tertinggi!
 
sumber berita:

07 February 2025

Perubahan Teknologi Memasak


 

tek
teknologi kompor

Teknologi memasak telah mengalami perkembangan dan evolusi yang signifikan dari masa ke masa. Perubahan ini tidak hanya memengaruhi cara kita memasak, tetapi juga gaya hidup dan efisiensi dalam menyiapkan makanan. Di Indonesia, perkembangan teknologi memasak bisa dilihat dari generasi ke generasi, mulai dari penggunaan tungku tradisional hingga kompor listrik yang canggih.   

Generasi Pertama: Tungku Kayu dan Arang  
Pada masa lalu, masyarakat Indonesia mengandalkan tungku kayu atau arang untuk memasak. Tungku ini biasanya terbuat dari tanah liat atau batu, dan bahan bakarnya adalah kayu atau arang. Meskipun sederhana, metode ini membutuhkan keterampilan khusus untuk mengatur api dan panas. Namun, penggunaan tungku memiliki kekurangan, seperti asap yang mengganggu pernapasan dan waktu memasak yang lebih lama.  

Generasi Kedua: Kompor Minyak Tanah  
Perkembangan teknologi memasak memasuki babak baru dengan hadirnya kompor minyak tanah. Kompor ini lebih praktis dibandingkan tungku karena mudah dinyalakan dan panasnya lebih terkontrol. Minyak tanah menjadi bahan bakar utama, dan kompor ini cepat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, kenaikan harga minyak tanah dan kelangkaannya di pasaran membuat kompor ini mulai ditinggalkan.  

Generasi Ketiga: Kompor Gas  
Evolusi teknologi memasak terus berlanjut dengan munculnya kompor gas. Kompor ini menggunakan gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) sebagai bahan bakar, yang lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan minyak tanah. Kompor gas juga menawarkan kontrol panas yang lebih presisi, sehingga memasak menjadi lebih mudah dan cepat. Saat ini, kompor gas masih menjadi pilihan utama di banyak rumah tangga Indonesia.  

Generasi Keempat: Kompor Listrik dan Induksi  
Di era modern, teknologi memasak semakin canggih dengan hadirnya kompor listrik dan kompor induksi. Kompor listrik menggunakan energi listrik untuk menghasilkan panas, sementara kompor induksi memanfaatkan medan elektromagnetik untuk memanaskan peralatan masak. Keduanya menawarkan keunggulan seperti lebih hemat energi, mudah dibersihkan, dan minim risiko kebakaran. Meskipun harganya relatif lebih mahal, kompor ini semakin populer di kalangan generasi muda yang mengutamakan kepraktisan dan keamanan.  

Perkembangan Teknologi Memasak  
Perkembangan teknologi memasak tidak hanya mengubah cara kita memasak, tetapi juga memengaruhi gaya hidup masyarakat. Dengan teknologi yang semakin canggih, waktu memasak menjadi lebih singkat, dan prosesnya pun lebih aman dan nyaman. Selain itu, teknologi modern juga mendorong kesadaran akan pentingnya efisiensi energi dan kelestarian lingkungan.  

Namun, di balik kemajuan ini, kita juga perlu mempertimbangkan aspek budaya. Misalnya, penggunaan tungku kayu atau arang masih ditemui di beberapa daerah pedesaan, karena dianggap memberikan cita rasa khas pada masakan tradisional. Oleh karena itu, perkembangan teknologi memasak sebaiknya tidak menghilangkan nilai-nilai budaya yang telah ada.
 
sumber: temporrikumparan

04 January 2025

Gizi untuk Masyarakat


 

mak
Makan Siang Gratis

Pada tanggal 6 Januari 2025, direncanakan, pemerintah akan meluncurkan program makan siang gratis yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan keluarga kurang mampu. Program ini merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk mengatasi masalah gizi yang masih menjadi tantangan di berbagai daerah. Dengan adanya program ini, diharapkan setiap anak dapat menikmati makanan bergizi yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Pendistribusian Makanan Bergizi
Pendistribusian makanan dalam program ini akan dilakukan secara terstruktur dan melibatkan berbagai pihak. Menurut media resmi, makanan akan disiapkan oleh mitra-mitra yang telah terdaftar dan berpengalaman dalam penyediaan makanan sehat. Selain itu, TNI juga akan berperan dalam proses pendistribusian, memastikan bahwa makanan sampai ke tangan yang membutuhkan dengan tepat waktu dan aman.

Pentingnya kolaborasi ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan melibatkan TNI, program ini tidak hanya menjamin keamanan dalam pendistribusian, tetapi juga mempercepat proses distribusi ke daerah-daerah terpencil yang sering kali terabaikan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang berada di garis depan kemiskinan.

Mitra dalam Program Ini
Bagi individu atau organisasi yang ingin berkontribusi, terdapat kesempatan untuk menjadi mitra dalam program makan siang gratis ini. CNN Indonesia melaporkan bahwa syarat dan cara pendaftaran untuk menjadi mitra cukup sederhana. Calon mitra diharapkan memiliki kapasitas untuk menyediakan makanan bergizi dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Ini adalah kesempatan emas bagi pengusaha kuliner dan organisasi non-pemerintah untuk berperan aktif dalam meningkatkan gizi masyarakat.

Dengan menjadi mitra, mereka tidak hanya membantu dalam penyediaan makanan, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah langkah positif yang dapat memperkuat jaringan sosial dan ekonomi di komunitas masing-masing.

Dampak Positif bagi Masyarakat
Program makan siang gratis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Selain meningkatkan asupan gizi, program ini juga dapat mengurangi angka stunting dan malnutrisi di kalangan anak-anak. Dengan makanan bergizi yang terjamin, anak-anak akan lebih siap untuk belajar dan beraktivitas, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Lebih jauh lagi, program ini juga dapat menciptakan kesadaran akan pentingnya gizi yang baik di kalangan masyarakat. Dengan adanya makanan bergizi yang disediakan secara gratis, diharapkan masyarakat akan lebih menghargai pentingnya pola makan sehat dan berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan peluncuran program makan siang gratis ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengatasi masalah gizi yang telah lama menjadi perhatian. Melalui pendistribusian yang terencana dan kolaborasi dengan berbagai mitra, program ini diharapkan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dan memberikan manfaat yang nyata. Mari kita dukung program ini agar dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
 
 
sumber berita:
cnn 

03 January 2025

Peran Bendungan dalam Swasembada Pangan


 

swa
Swasembada Pangan

Dalam upaya mencapai swasembada pangan, pembangunan infrastruktur air, khususnya bendungan, menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebanyak 53 bendungan telah selesai dibangun, dengan sebagian besar berada di Pulau Jawa. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.

Pentingnya Bendungan untuk Pertanian
Bendungan berfungsi sebagai sumber air baku yang sangat penting untuk irigasi pertanian. Dengan adanya bendungan, petani dapat mengakses air secara lebih teratur dan efisien, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas pertanian. Kementerian Pekerjaan Umum juga menekankan bahwa pembangunan dan pengelolaan bendungan yang berkelanjutan adalah kunci untuk mendukung swasembada pangan di Indonesia.

Rencana Pembangunan Bendungan oleh Prabowo dan Gibran
Di sisi lain, rencana pembangunan 17 bendungan oleh Pemerintahan Prabowo Subianto dan  Gibran Rakabuming Raka pada tahun 2025 menunjukkan bahwa perhatian terhadap infrastruktur air terus dlakukan. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah yang akan dibangun bendungan.

Pembangunan Bendungan
Ada berbagai faktor yang perlu diperhatikan, seperti dampak lingkungan, penggusuran masyarakat, dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Masyarakat sering kali menjadi pihak yang paling terdampak oleh proyek-proyek besar ini. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan, agar kebutuhan dan hak mereka tetap terjaga.

Pembangunan bendungan merupakan langkah strategis dalam mendukung swasembada pangan di Indonesia. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, diharapkan akses terhadap sumber air baku dapat meningkat, sehingga produktivitas pertanian juga dapat terjaga. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, sangat penting untuk memastikan bahwa proyek-proyek ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi semua masyarakat Indonesia.
 
sumber berita:

15 December 2024

Desa Halal dan Aman Pangan


 

des
Desa

Keberadaan desa di Indonesia saat ini menjadi sorotan penting, terutama dalam konteks pengembangan fasilitas dan ketahanan pangan. Salah satu langkah signifikan yang baru-baru ini diluncurkan adalah Desa Erorejo di Wonosobo, yang diresmikan sebagai Desa Halal dan Aman Pangan pertama di Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang sehat dan halal, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Fasilitas dan Ketahanan Pangan
Peluncuran Desa Erorejo sebagai desa halal merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Universitas Diponegoro (UNDIP), dan berbagai lembaga lainnya. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan oleh petani lokal memenuhi standar kesehatan dan kehalalan. Dengan adanya sertifikasi halal, masyarakat diharapkan lebih cerdas dalam memilih pangan yang baik untuk kesehatan mereka.

Keberadaan fasilitas yang mendukung produksi pangan juga sangat penting. Dalam konteks ini, Desa Erorejo telah berhasil menerbitkan sejumlah sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikat halal untuk produk-produk lokal. Ini menunjukkan bahwa desa tersebut tidak hanya berfokus pada produksi pangan, tetapi juga pada edukasi masyarakat mengenai pentingnya keamanan pangan.

Swasembada Energi
Selain fokus pada ketahanan pangan, isu swasembada energi juga menjadi perhatian. Dalam kunjungannya ke Bali, Direktur Utama Pertamina menekankan pentingnya pengembangan energi terbarukan di desa-desa. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan fasilitas yang mendukung pertanian dan produksi pangan. Dengan adanya energi yang cukup, proses produksi dapat berjalan lebih efisien, sehingga meningkatkan hasil pertanian.

Listrik di Desa
Namun, tantangan masih ada, terutama terkait dengan akses listrik. Menurut laporan terbaru, masih terdapat 112 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik hingga triwulan pertama 2024. Ketiadaan listrik menjadi hambatan serius dalam pengembangan fasilitas pertanian modern yang memerlukan teknologi canggih. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mempercepat program elektrifikasi agar semua desa dapat menikmati fasilitas dasar ini.

Kualitas Hidup
Inisiatif Desa Erorejo sebagai Desa Halal dan Aman Pangan adalah langkah positif dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kualitas hidup masyarakat desa. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan peningkatan fasilitas yang memadai, diharapkan desa-desa lain dapat mengikuti jejak ini. Edukasi mengenai keamanan pangan serta akses terhadap energi menjadi kunci untuk mencapai swasembada pangan dan energi secara bersamaan. Mari kita dukung gerakan ini agar semakin banyak desa di Indonesia yang bisa merasakan manfaatnya.
 
data:

11 December 2024

Program Makan Bergizi Gratis Anak Sekolah


 

Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia mulai 2 Januari 2025 adalah langkah signifikan untuk meningkatkan gizi anak-anak di sekolah. Program ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi secara gratis kepada sekitar 3 juta anak di seluruh Indonesia, terutama bagi mereka yang berada di lingkungan pendidikan dasar hingga menengah. Dengan anggaran sebesar Rp71 triliun, program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan gizi dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak, serta membentuk sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di masa depan.

Tujuan dan Sasaran Program
Program MBG tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak tetapi juga untuk mendukung pembentukan karakter mereka. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menekankan bahwa program ini harus menjadi bagian dari pembentukan karakter anak, sejalan dengan inisiatif 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang juga mulai diterapkan pada semester yang sama. Sasaran utama dari program ini mencakup:

  • Anak Sekolah: Dari PAUD hingga SMA, baik negeri maupun swasta.
  • Ibu Hamil dan Menyusui: Untuk memastikan kesehatan ibu dan anak.
  • Anak Balita: Agar mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup di usia dini.

Simulasi dan Uji Coba Program
Sebelum pelaksanaan resmi, pemerintah telah melakukan simulasi dan uji coba program di beberapa lokasi. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir dalam beberapa uji coba ini, memastikan bahwa program berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. Menu makanan yang disajikan selama uji coba bervariasi, termasuk nasi, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan susu. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga memastikan bahwa makanan tersebut bergizi dan memenuhi standar kesehatan.

Pengelolaan dan Distribusi Makanan
Dalam pelaksanaannya, pengelolaan program MBG akan melibatkan berbagai pihak mulai dari penyediaan bahan baku hingga pengiriman makanan ke sekolah-sekolah. Pemerintah telah mempersiapkan unit pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk mendukung distribusi makanan secara efisien. Setiap porsi makanan diperkirakan memerlukan biaya sekitar Rp10 ribu, meskipun angka ini dapat bervariasi tergantung pada daerah.

Pemberian makanan akan disesuaikan dengan jadwal kegiatan belajar mengajar di setiap jenjang pendidikan. Misalnya, anak-anak dari PAUD hingga kelas 2 SD akan menerima makanan pada pukul 08:00 pagi, sedangkan siswa kelas 3-6 SD akan mendapatkan makanan pada pukul 09:30 pagi.

Harapan Masa Depan
Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini, pemerintah berharap dapat menciptakan generasi emas yang tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga memiliki karakter yang kuat. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya memastikan bahwa setiap anak Indonesia tercukupi gizinya agar dapat bersaing di tingkat global. Melalui program ini, diharapkan anak-anak Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi positif bagi bangsa.

Program MBG adalah langkah besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi generasi penerus bangsa.
 

24 September 2024

Kemudahan Pindah Faskes BPJS Kesehatan


 

keM
BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan terus berinovasi untuk memberikan kemudahan bagi para pesertanya. Salah satu terobosan terbaru adalah aplikasi Mobile JKN, yang dirancang untuk mempermudah proses pindah fasilitas kesehatan (faskes). Dengan menggunakan aplikasi ini, peserta bisa melakukan berbagai perubahan data dengan lebih efisien, tanpa perlu antre panjang di kantor BPJS. Banyak peserta yang mengakui bahwa fitur-fitur yang ditawarkan oleh aplikasi ini sangat membantu.

Melalui aplikasi Mobile JKN, peserta BPJS Kesehatan dapat mengucapkan "bye bye" pada antrean panjang. Pengalaman peserta yang dimuat di Detik (24/09/2024) menunjukkan betapa mudahnya proses pindah faskes melalui aplikasi tersebut. Cukup beberapa klik, peserta dapat memilih faskes baru sesuai domisili dan kebutuhan.

Liputan6 (24/09/2024) juga menyoroti hal serupa. Aplikasi Mobile JKN hadir sebagai solusi praktis bagi peserta yang ingin berpindah faskes. Fitur ini menghilangkan hambatan birokrasi dan memangkas waktu, sehingga peserta dapat lebih fokus pada kesehatan mereka.

Tidak hanya untuk pindah faskes, Antaranews (24/09/2024) menambahkan bahwa Mobile JKN juga dapat dimanfaatkan untuk mengubah data kepesertaan lainnya. Hal ini semakin menegaskan komitmen BPJS Kesehatan dalam memberikan layanan yang mudah, cepat, dan efisien bagi seluruh peserta.

Kemudahan akses yang diberikan melalui aplikasi Mobile JKN juga mengurangi beban pada sistem pelayanan kesehatan. Peserta yang ingin berpindah faskes kini dapat melakukannya hanya dengan beberapa langkah sederhana di dalam aplikasi, membuat proses administrasi jauh lebih mudah dan cepat. Dengan demikian, BPJS Kesehatan tidak hanya fokus pada aspek kesehatan, tetapi juga pada kenyamanan pesertanya dalam mengelola akses layanan kesehatan. Implementasi digitalisasi ini tentu menjadi langkah positif untuk sistem pelayanan yang lebih efisien di masa depan.

23 November 2023

Audit Sampah Di 6 Kota


 

sam
Audit Sampah

Laporan riset bertajuk "Potret Sampah 6 Kota: Medan, Samarinda, Makassar, Denpasar, Surabaya dan DKI Jakarta”memberi penekanan khusus pada kemasan plastik kecil yang sulit diolah, kurang bernilai ekonomis dan mudah tercecer, seperti saset, plastik kresek, bungkus mie instan dan air mineral kemasan gelas, yang mendominasi pembuangan akhir sampah.

Litbang Kompas dan Net Zero Waste Management Consortium menggelar serempak di enam kota pada 2022, audit investigasi sampah plastik mencakup pengumpulan, pemilahan dan identifikasi sampah di 17 sampel Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di setiap kota.

Ahmad Safrudin, lead researcher Net Zero (22 Nov 2023) :
Hasilnya teridentifikasi 1.930.495 buah sampah plastik yang terbagi dalam 635 varian sampah produk konsumen dari berbagai merek. Hal tersebut mengindikasikan willingness (keinginan) produsen atau pemilik brand menjalankan dua program pilar pengurangan sampah, yakni EPR dan up sizing, belum efektif.  Audit investigasi sampah di enam kota berhasil menghadirkan potret faktual pengelolaannya di tengah masyarakat.

sumber data : mnctrijaya



11 November 2023

Nasi Bungkus Indonesia Untuk Dunia


 

nas
Nasi Bungkus Indonesia

Jika Italia punya pizza, Thailand punya Tom Yum, Jepang memiliki Sushi, maka Indonesia memiliki nasi bungkus dengan berbagai macam variannya. Itulah sekiranya yang menjadi intisari pidato kebudayaan dari pakar kuliner William Wongso di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki. Nasi bungkus, menurutnya memiliki potensi yang besar  untuk dikenalkan sebagai kuliner Indonesia di dunia. Indonesia bahkan memiliki berbagai macam nasi bungkus dengan nama-nama yang beragam, seperti nasi timbel, nasi jinggo, nasi docang, dan sebagainya dengan isian yang juga beragam. Di dalam nasi bungkus juga terdapat kekayaan budaya, keragaman kuliner,  dan simbol kesiapsiagaan orang Indonesia.

William Wongso
Jika diplomasi budaya memberi kedekatan, gastrodiplomasi melengkapinya dengan menyentuh rasa. Sentuhan itulah yang kita harapkan menjadi penjelajahan yang tak berkesudahan bagi masyarakat dunia


sumber berita:
hypeabis
tempo
 
 
 
 
 
 
 

 

24 November 2022

Penyakit Penyebab Kematian


 

pyt
Resiko Penyebab Kematian

Berdasarkan data WHO tahun 2021, diperkirakan ada sekitar 41 juta orang yang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit tidak menular. Dari data tersebut diketahui bahwa hampir 71% angka kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular.

Menurut catatan Aladokter (di-published pada 20-Jul-2022) penyakit tidak menular juga lebih berisiko terjadi pada orang dengan gaya hidup: 
  1. Kurang olahraga
  2. Kebiasaan merokok
  3. Konsumsi minuman beralkohol
  4. Pola makan tidak sehat
  5. kurang mengonsumsi sayur dan buah

Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo (di-published pada 23-Sep-2020):
Berdasarkan data dari WHO 66% penyebab kematian di Indonesia adalah penyakit tidak menular

catatan: Pandemi Covid-19 adalah jenis penyakit menular

sumber bacaan




11 March 2018

Penyedap Rasa, Aman?


11 Maret 2018
(Aceh) Ibu Rosi Novita, SP., M.Kes selaku dosen gizi Poltekkes Aceh, beliau melakukan survey terkait “Perilaku penggunaan MSG pada masyarakat Aceh” kepada 90 orang (86%-nya wanita), yang terdiri dari pelajar, mahasiswa,  pegawai negeri, ibu rumah tangga dan wiraswasta. “Sebanyak 30% mengetahui MSG sebagai penyedap rasa yang bermanfaat menambah nafsu makan dan mengurangi asupan garam” tutur Ibu Rosi. Akan tetapi, sebagian besar responden tidak menyetujui penggunaan MSG pada masakan dikarenakan berbagai alasan kesehatan. Prof. Ahmad Sulaeman sebagai pakar gizi dari IPB, menjelaskan secara rinci fakta-fakta ilmiah MSG. “MSG/micin/vetsin merupakan BTP penguat rasa yang sudah diakui aman oleh badan kesehatan dunia (seperti JECFA, USFDA, FSANZ, dll) dan termasuk BPOM” ungkap Prof. Ahmad.