Covid-19 Anak Indonesia
Anak di Indonesia |
1.Pendapatan Turun
Tiga dari Empat Rumah Tangga di wilayah Indonesia mengalami trend penurunan pendapatan, dengan penurunan terbesar dialami oleh mereka yang tinggal di perkotaan.(78,3% rumah tangga perkotaan mengalami penurunan pendapatan. Dari: UNICEF, UNDP, Prospera, dan SMERU, Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi COVID-19 terhadap Rumah Tangga dan Rekomendasi Kebijakan Strategis untuk Indonesia, Jakarta, 2021)
2. Populasi Anak Indonesia
Jumlah Anak dan Remaja yang jatuh ke dalam kemiskinan akibat pandemi COVID-19 terlihat "LEBIH BESAR" daripada kelompok usia lain. Anak berusia di bawah 18 tahun berjumlah 33%, setara dgn 40% penduduk yg jatuh miskin thn 2020 (UNICEF dan Badan Kebijakan Fiskal, Dampak COVID-19 terhadap kemiskinan dan mobilitas anak di Indonesia, Risalah kebijakan, Jakarta, 2021)
3. Risiko Putus Sekolah = Resiko praktik berbahaya di kalangan anak dan remaja
Sebagian Rumah Tangga (3,45 persen) melaporkan telah setidaknya memiliki satu anak putus sekolah (UNICEF, UNDP, Prospera, dan SMERU, Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi COVID-19 terhadap Rumah Tangga dan Rekomendasi Kebijakan Strategis untuk Indonesia, Jakarta, 2021)
Ketiga hal di atas sudah menjadi Program Nasional kita di era beberapa Presiden Indonesia sebelumnya. Pandemi Covid-19 memperjelas bagaimana "tingkat lalai" kita pada hak-anak. Unicef meneriakkan perlunya sebuah upaya pemulihan COVID-19 yang lebih berfokus pada anak, namun Program (Vaksinisasi atau Pembelajaran Tatap Muka Sekolah) baru berbicara pada level Masker, Cuci-Tangan dan Jaga-Jarak.
Kantor Unicef tidak berisikan Superman dan Superwoman, mereka sama seperti kita, tidak ada kelebihan (kualifikasi) mereka yg tidak bisa dicapai oleh kita di sini. Salah satu, kemungkinan, yg perlu di-contoh adalah bagaimana Membuat Laporan dengan dukungan data valid.