AI

Showing posts with label AI. Show all posts
Showing posts with label AI. Show all posts

02 September 2025

UNESCO Membela Guru di Hadapan AI


 

sek
seklah indonesia dengan ai

Data dari Opini Ahli
  • 60% guru di Amerika Serikat sudah menggunakan AI di kelas, namun mayoritas melihat AI sebagai alat bantu, bukan pengganti.
  • 98% guru ingin mendapatkan pelatihan lebih lanjut tentang penggunaan AI secara etis dan efektif.
  • Kekhawatiran utama guru adalah potensi kehilangan interaksi manusiawi, keamanan data, dan risiko bias algoritma.
  • Organisasi seperti UNESCO, NEA, dan AAUP sepakat bahwa guru harus tetap menjadi pusat proses pendidikan, dan AI hanya sebagai pendukung.

Sumber Data: forbessciencedirectonlineprogramsnea


Mengajar adalah Profesi (Sangat) Manusiawi
UNESCO menegaskan bahwa mengajar bukan sekadar menyampaikan materi atau mengoreksi tugas. Mengajar adalah proses membangun hubungan, menumbuhkan empati, dan membimbing siswa secara emosional maupun moral. AI, secanggih apapun, tidak memiliki kemampuan untuk memahami nuansa emosi, membangun kepercayaan, atau menjadi teladan nilai-nilai kemanusiaan.

Guru berperan sebagai mentor, motivator, dan inspirator. Mereka mampu membaca situasi kelas, memahami perasaan siswa, dan menyesuaikan pendekatan mengajar sesuai kebutuhan individu. Inilah aspek yang tidak bisa tergantikan oleh AI, karena AI hanya mampu memproses data dan pola, bukan membangun relasi manusiawi .

AI Sebagai Alat Bantu, Bukan Pengganti
UNESCO menekankan bahwa AI seharusnya diposisikan sebagai alat bantu yang mendukung guru, bukan sebagai pengganti. AI dapat membantu mengotomatisasi tugas-tugas administratif seperti penilaian, absensi, atau analisis data pembelajaran. Dengan demikian, waktu guru bisa lebih banyak digunakan untuk berinteraksi langsung dengan siswa, membimbing diskusi, dan memberikan perhatian personal.

AI juga dapat membantu guru dalam mempersonalisasi pembelajaran, misalnya dengan memberikan rekomendasi materi sesuai kebutuhan siswa, atau mendeteksi siswa yang membutuhkan bantuan lebih awal. Namun, keputusan akhir dan sentuhan manusia tetap berada di tangan guru .
 
Guru di Pusat Transformasi Pendidikan
UNESCO secara aktif mengadvokasi agar guru tetap menjadi pusat inovasi pendidikan, meskipun teknologi berkembang pesat. Organisasi ini mendorong pemerintah dan institusi pendidikan untuk membuat kebijakan yang memastikan guru tidak tergantikan oleh AI, melainkan diberdayakan dengan teknologi untuk meningkatkan kualitas mengajar .

AI Membantu Mengatasi Masalah Besar di Dunia Pendidikan
  • Kelas yang Terlalu Besar: AI dapat membantu guru memantau perkembangan siswa secara individual, meski jumlah siswa banyak.
  • Beban Administratif: AI mengotomatisasi tugas-tugas rutin, sehingga guru bisa fokus pada interaksi dan pembinaan karakter siswa.
  • Pembelajaran yang Dipersonalisasi: AI mampu menganalisis kebutuhan belajar setiap siswa dan merekomendasikan materi atau latihan yang sesuai.

Pengembangan Kompetensi Guru dalam Era AI
UNESCO telah merilis kerangka kompetensi AI untuk guru (AI Competency Framework for Teachers), yang bertujuan membekali guru dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai etis dalam menggunakan AI. Kerangka ini menekankan pentingnya:

  • Mindset Terbuka dan Adaptif: Guru didorong untuk terbuka terhadap perubahan dan siap belajar teknologi baru.
  • Etika AI: Guru harus memahami isu privasi, bias, dan keadilan dalam penggunaan AI.
  • Pengembangan Profesional Berkelanjutan: Guru perlu terus belajar dan mengembangkan diri agar tetap relevan di era digital.

Sekolah Indonesia
  • Kesenjangan Digital: Hanya sekitar 54% sekolah di Indonesia yang memiliki akses internet stabil. Pemerintah dan swasta terus berupaya memperluas infrastruktur digital agar AI bisa dimanfaatkan secara merata.
  • Literasi AI Guru: Banyak guru, terutama di daerah, masih membutuhkan pelatihan untuk memahami dan memanfaatkan AI secara efektif. Program pelatihan dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi terus digalakkan.
  • Konteks Lokal: AI diadaptasi agar sesuai dengan kebutuhan dan budaya lokal, termasuk mendukung pembelajaran multibahasa dan memperhatikan keragaman budaya Indonesia.
Sumber Data: byteplusgovinsiderresearchgate


sumber bacaan: kompaskontaneropa-eu

18 August 2025

QRIS Melebar ke Mancanegara


 

man
qris di mancanegara

Di era digital saat ini, metode pembayaran terus berkembang dengan cepat. Salah satu inovasi pembayaran digital yang menarik perhatian adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Awalnya hadir sebagai standar pembayaran digital di dalam negeri, QRIS kini melebar ke mancanegara dan mulai merambah zona internasional. Fenomena ini tentu membawa banyak manfaat sekaligus kritik, terutama dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat.

Apa Itu QRIS ?
QRIS adalah standar kode QR yang dibuat oleh Bank Indonesia sebagai alat memudahkan transaksi pembayaran digital di Indonesia. Dengan QRIS, semua pembayaran menggunakan kode QR dari berbagai penyedia layanan (e-wallet, bank, fintech) bisa dilakukan lewat satu sistem yang terpadu. Ini menghilangkan kerumitan harus menggunakan banyak aplikasi dan kode QR berbeda untuk setiap layanan. 

QRIS mempermudah masyarakat bertransaksi, mendukung inklusi keuangan, dan memasukkan lebih banyak sektor ke dalam ekonomi digital. Karena kepraktisan dan integrasinya, QRIS menjadi penting yaitu dalam beberapa tahun terakhir QRIS berhasil menggeser menjadi cara pembayaran tunai menjadi non-tunai maupun nontunai yang terstandardisasi.

Negara yang Sudah Bisa Melayani QRIS
Salah satu berita terbaru yang menarik dari CNBC Indonesia menyebutkan bahwa QRIS kini sudah diterima di beberapa negara. Artinya, wisatawan Indonesia yang berkunjung ke negara-negara tersebut bisa menggunakan QRIS untuk melakukan pembayaran, tanpa harus menukar uang tunai atau menggunakan kartu kredit.

Negara-negara yang kini sudah mendukung pembayaran QRIS antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, dan beberapa negara lain di Asia Tenggara. Ini tentu menjadi pintu gerbang besar bagi ekspansi QRIS di tingkat global. Dengan hadir di luar negeri, QRIS menjadi satu-satunya sistem pembayaran digital asli Indonesia yang menembus pasar internasional.

QRIS Memiliki Kekuatan Powerful di Dunia Pembayaran Digital
Menurut laporan CNBC Research, kehadiran QRIS memiliki bukti nyata sebagai sistem pembayaran yang powerful. Apa yang membuatnya kuat? Ada beberapa faktor:

1. Standardisasi dan Interoperabilitas: QRIS menggabungkan berbagai penyedia pembayaran dalam satu kode QR, membuatnya mudah digunakan di banyak lokasi dan oleh banyak penyedia jasa keuangan.

2. Biaya Rendah dan Efisiensi Transaksi: Bagi pedagang, QRIS menawarkan biaya transaksi yang relatif rendah dibandingkan kartu kredit dan debit internasional. Sebaliknya bagi konsumen, transaksi bisa dilakukan cepat dan tanpa perlu membawa uang tunai.

3. Pengaruh Ekonomi dan Diplomasi Digital: QRIS menjadi simbol kemajuan teknologi keuangan Indonesia yang sudah diakui secara regional. Ini meningkatkan posisi Indonesia sebagai pemain digital fintech yang kuat di kawasan Asia Tenggara.

4. Kemudahan Adoptasi: QRIS digunakan oleh jutaan pelaku UMKM di dalam negeri dan mulai diperkenalkan di luar negeri, memudahkan adaptasi dan pengembangan ekosistem digital payment.

Kritik dan Reaksi dari Amerika Serikat
Walaupun QRIS dipuji sebagai inovasi keuangan yang powerful dan mulai mendunia, Amerika Serikat mengeluarkan kritik keras terkait kebangkitan sistem pembayaran asal Indonesia ini. Dari laporan Metro TV News, ada kajian bahwa AS memandang keberadaan QRIS dan juga sistem pembayaran nasional lain seperti GPN berpotensi mengurangi dominasi perusahaan-perusahaan teknologi pembayaran berbasis AS, seperti Visa, Mastercard, dan PayPal.

Kritik ini sebagian besar berdasar pada:

  • Isu Keamanan dan Privasi Data: AS mempertanyakan standar keamanan QRIS dan bagaimana data transaksi dipantau oleh pemerintah Indonesia.
  • Pengaruh Geopolitik: Adanya pembayaran QRIS di mancanegara dianggap berpotensi menurunkan pengaruh AS dalam sistem keuangan global.
  • Persaingan Bisnis: QRIS sebagai alat transaksi yang lebih murah dan efisien, jelas menjadi ancaman bisnis dari perusahaan-perusahaan pembayaran digital AS.

Meski kritik datang, hal ini justru menegaskan bahwa QRIS sudah menjadi kekuatan baru yang diperhitungkan dunia.

sumber berita: cnbc-negarametrotvnewscnbc-powerful

17 August 2025

Diponegoro Hero: Film AI Pertama Indonesia


 

tek
diponegoro hero

Dunia perfilman Indonesia meluncurkan Diponegoro Hero, yang  diklaim sebagai film AI pertama Indonesia. Film ini akan segera dirilis pada pertengahan Agustus 2025 ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi perkembangan teknologi kreatif tanah air, tapi juga mengusung tema sejarah dan nasionalisme yang kuat, yakni peringatan 200 tahun Perang Jawa. 

Film Pertama Berbasis AI di Indonesia
Diponegoro Hero menjadi film pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) secara inovatif dalam proses produksi. Mulai dari pembuatan visual, animasi, hingga efek khusus, dan editing, teknologi AI ikut memberi warna baru dalam membangun cerita yang kuat dan visual yang memukau.

Penggunaan AI dalam film ini bukan sekadar gimmick teknologi, tetapi sebuah langkah maju untuk menunjukan bahwa industri kreatif Indonesia siap beradaptasi dengan teknologi mutakhir. Hal ini juga membuka peluang besar bagi sineas lokal untuk mengeksplorasi cara baru dalam bercerita dan memproduksi film yang lebih efisien tanpa meninggalkan nilai artistik.

Sejarah Perang Jawa dengan Sentuhan Teknologi Modern
Tema yang diangkat dalam film ini adalah peristiwa Perang Jawa, yang merupakan salah satu momen penting dalam sejarah nasional Indonesia di awal abad ke-19. Diponegoro, sebagai pahlawan nasional yang memimpin perlawanan rakyat Jawa melawan kolonial Belanda, dihadirkan kembali sebagai sosok inspiratif yang membakar semangat nasionalisme.

Melalui film ini, generasi muda diajak mengenal lebih dalam perjuangan dan nilai-nilai kepahlawanan yang relevan sampai sekarang. Bukan hanya sebagai tontonan, 
Diponegoro Hero diharapkan bisa menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan semangat juang dalam menghadapi tantangan zaman.

AI sebagai Pendukung Narasi Perang yang Lebih Kekinian
Perang Jawa adalah konflik besar dan kompleks yang melibatkan banyak pertempuran, taktik, serta unsur budaya yang kaya. Kalau biasanya film sejarah menggunakan metode konvensional yang memerlukan biaya dan waktu sangat besar, melalui AI, film ini mampu menghadirkan adegan perang dengan detail visual tinggi dengan biaya yang lebih terjangkau dan waktu produksi yang relatif singkat.

Kecerdasan buatan membantu dalam mensimulasikan gerak pasukan, pemandangan alam, hingga ekspresi wajah karakter secara realistis. Sehingga, penonton bisa merasakan intensitas perang dan suasana pada masa itu secara lebih mendalam.

Industri Film Berbasis AI 
Dari sisi industri, keberhasilan film AI pertama Indonesia ini menjadi momentum untuk mendorong kemajuan teknologi dan penerapannya dalam dunia kreatif. Produser, sutradara, dan teknisi film diharapkan semakin berani bereksperimen dengan teknologi baru agar karya-karya Indonesia semakin kompetitif di kancah internasional.

Dari sisi masyarakat, film ini diharapkan dapat menyalakan kembali api nasionalisme dan kecintaan terhadap sejarah bangsa. Seperti yang dikatakan dalam berita dari Metro TV, film 
Diponegoro Hero siap membangkitkan semangat kepahlawanan dan meningkatkan rasa bangga terhadap pahlawan kita, sekaligus mengedukasi generasi muda dengan sesuatu bergenre kekinian.

Tidak Hilangkan Sentuhan Manusia
Meskipun film ini mengandalkan kecerdasan buatan, proses kreatif tetap melibatkan sentuhan tangan manusia. Para sineas, penulis skenario, dan pengarah kreatif tetap mengawal jalan cerita dan pesan moral film agar tidak kehilangan hati dan jiwa. AI di sini berfungsi sebagai alat kolaborasi untuk meningkatkan kualitas visual dan efisiensi produksi, bukan menggantikan peran kreatif manusia.

Peluncuran Film
Diponegoro Hero mulai diputar di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada 14 Agustus 2025. Media dan penonton pun menaruh harapan besar agar film ini bisa membuka babak baru dalam perkembangan perfilman nasional. Dengan teknologi AI yang dikelola dengan bijak, masa depan film Indonesia bisa lebih cerah dan inovatif.

Diponegoro Hero bukan hanya sekedar film pertama yang menggunakan AI di Indonesia, tetapi juga sebuah karya yang mengangkat sejarah perang terpenting dalam negeri dengan cara yang fresh dan menarik. Film ini membuktikan bahwa teknologi dan budaya bisa berjalan berdampingan untuk menghasilkan karya yang tidak hanya menghibur dengan rasa kekinian tapi juga sekaligus mendidik dan menginspirasi.

sumber berita: metrotvnewsdetiktimesindonesia

16 August 2025

Harmoni Karya Jurnalistik Dengan AI


 

har
Jurnalis AI

Bayangkan dua penari di panggung. Satu, manusia, penuh emosi, intuisinya tajam, gerakannya terkadang spontan dan penuh cerita personal. Satunya lagi, robot, presisi sempurna, tak pernah lelah, menampilkan koreografi rumit berdasarkan jutaan data gerakan sebelumnya. 

Mana yang terbaik? 

Mungkin pertanyaannya bukan tentang siapa yang lebih-unggul, tapi bagaimana mereka bisa menari bersama menciptakan sesuatu yang baru. Kemajuan teknologi, khususnya AI, sudah memasuki panggung jurnalistik dan sastra, menimbulkan debat seru: kolaborasi atau konflik?

Jurnalisme di Ujung Tanduk?
Kemampuan teknologi terus berkembang secara terus-menerus. Dalam keseharian kita bisa merasakan kehadiran bahwa AI kini mampu:

  • Membuat Draft Cepat: Menulis berita sederhana (laporan cuaca, hasil pertandingan, laporan keuangan) dalam hitungan detik. Bayangkan AI seperti asisten super cekatan yang bisa menyusun laporan dasar, membebaskan wartawan untuk fokus pada hal yang lebih dalam.
  • Analisis Data Raksasa: Mencari pola dalam jutaan dokumen atau data sosial media yang tak mungkin diolah manusia secara manual. Ini bisa membuka liputan investigasi potensial.
  • Generasi Konten Personal: Membuat ringkasan berita sesuai minat pembaca tertentu.

Dimana ketakutan utamanya? 

Kalau AI bisa menulis, apa perlunya wartawan manusia? 
Apakah berita akan jadi hambar, tanpa jiwa, dan rentan bias karena data yang dimasukkan? 
Ini kekhawatiran nyata. 

Teknologi memang pedang bermata dua. Di tangan yang salah atau tanpa kendali, AI bisa memperburuk misinformasi, membuat deepfake berita, atau membanjiri kita, setiap hari tanpa henti, dengan konten dangkal. Secara massal dengan cara cepat dan banyak variasinya.

Bisakah AI Mengganggu Dunia Imajinasi?
Gelombang AI tak hanya menerpa jurnalisme faktual, tapi juga merambah ranah sastra, benteng imajinasi dan ekspresi manusia terdalam. 

Dengan kekuatan database, AI dapat meniru gaya penulis kelas dunia serta memproduksi puisi dan cerpen genre tertentu. Kaidah "terjemahan" di daur-ulang oleh AI sesuai dengan ragam bahasa dan vokal yang digunakan oleh seluruh umat manusia terkini. AI memberikan layanan sebagai asisten-editor super cepat dengan data super banyak.

Bentrok atau Kolaborasi?
Jadi, apakah benar terjadi bentrokan? 
Lebih tepatnya, ini adalah gesekan besar yang memaksa kita untuk beradaptasi dan menegaskan kembali nilai-nilai kemanusiaan.

  • Kecepatan vs. Kedalaman: AI juara dalam kecepatan dan volume. Manusia unggul dalam analisis mendalam, kontekstualisasi, dan menyampaikan "mengapa" di balik "apa".
  • Netralitas Semu vs. Subjektivitas Bertanggung Jawab: AI bisa tampil netral, tapi netralitasnya bergantung pada data pelatihannya yang bisa saja bias. Wartawan manusia memiliki subjektivitas, tetapi yang ideal disertai transparansi metodologi dan pertanggungjawaban etis.
  • Generasi vs. Penciptaan Asli: AI ahli menggabungkan dan memodifikasi pola yang ada (generatif). Manusia (masih) pemegang utama kemampuan untuk menciptakan ide yang benar-benar orisinal, lahir dari pengalaman unik dan imajinasi murni yang sulit dipetakan data.

Peluang Harmoni
Kemajuan teknologi, termasuk AI, dalam jurnalistik dan sastra serta berkesenian bukanlah akhir cerita, tapi babak baru yang menantang. Ancaman itu nyata, dehumanisasi melalui banjir konten dangkal, misinformasi. Namun, diberi iming-iming peluang yang luar biasa: efisiensi, aksesibilitas, dan pembebasan kreativitas manusia untuk fokus pada hal yang paling esensial.

Masa depan yang cerah bukanlah dimana AI menggantikan manusia, tapi dimana keduanya menemukan harmoni. AI sebagai alat canggih yang memperkaya ide sehingga dapat memperkuat kemampuan manusia. Wartawan menggunakan AI untuk membuka liputan yang lebih dalam dan luas. Sastrawan memanfaatkannya untuk menjelajahi bentuk ekspresi baru, sementara tetap menjadikan pengalaman dan jiwa manusia sebagai inti karyanya.

Kuncinya ada pada kita.

sumber berita : kumparankompasantara

11 August 2025

Persaingan Chatbot AI di Era Kecerdasan Buatan


 

cha
persaingan chatbot

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kecerdasan buatan (AI) mengalami lonjakan perkembangan yang luar biasa. Tidak hanya di Amerika Serikat melawan Tiongkok, persaingan AI kini terasa di Indonesia. Persaingan ini bukan hanya soal siapa yang tercepat atau tercanggih, tetapi juga siapa yang mampu menawarkan alternatif terbaik bagi kebutuhan masyarakat dan industri. Persaingan menjadi kunci yang relevan untuk menggambarkan dinamika persaingan AI global saat ini  .

ChatGPT dan Alternatifnya
ChatGPT dari OpenAI memang menjadi pionir dalam dunia chatbot AI. Justru kehadirannya memicu lahirnya banyak alternatif yang tak kalah canggih. Setiap alternatif ini menawarkan keunggulan dan spesialisasi tersendiri, sehingga persaingan menjadi semakin ketat dan sengit.

1. Claude: Alternatif Humanis dan Aman
Claude, yang dikembangkan oleh Anthropic, dikenal dengan kemampuan menulis yang sangat mirip manusia dan menjaga konteks percakapan yang panjang. Keunggulan Claude terletak pada respons yang empatik dan komitmen terhadap etika serta keamanan. Bagi pengguna yang mengutamakan privasi dan keamanan data, Claude menjadi alternatif yang sangat menarik .

2. Google Gemini: Integrasi Luar Biasa dengan Ekosistem Google
Google Gemini hadir sebagai alternatif yang sangat kuat, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan layanan Google. Gemini mampu mengintegrasikan teks, gambar, dan data secara real-time, sehingga sangat cocok untuk kebutuhan bisnis maupun pendidikan yang membutuhkan kolaborasi lintas media. Kelebihan Gemini adalah kemampuannya untuk bekerja mulus di dalam ekosistem Google Workspace, menjadikannya pilihan utama bagi banyak perusahaan  .

3. Microsoft Copilot: Alternatif Andal di Lingkungan Microsoft
Microsoft Copilot menawarkan integrasi mendalam dengan produk-produk Microsoft seperti Word, Excel, dan PowerPoint. Copilot tidak hanya mampu menghasilkan teks, tetapi juga gambar, serta memberikan saran yang kontekstual sesuai kebutuhan pengguna. Bagi perusahaan yang sudah menggunakan Microsoft 365, Copilot adalah alternatif yang sangat efisien dan mudah diadopsi .

4. Meta AI: Alternatif untuk Media Sosial dan Interaksi Real-Time
Meta AI, yang terintegrasi di platform seperti Facebook dan Instagram, dirancang untuk mendukung interaksi sosial secara real-time. AI ini sangat cocok untuk kebutuhan engagement di media sosial, memberikan respons cepat, dan mendukung berbagai aktivitas digital masyarakat modern  .

5. Perplexity AI: Alternatif untuk Riset dan Data Factual
Perplexity AI menonjol dalam hal pencarian informasi faktual secara real-time. Bagi peneliti, jurnalis, atau siapa saja yang membutuhkan data akurat dan up-to-date, Perplexity AI menjadi alternatif yang sangat relevan.

Siapa yang Memimpin, Siapa yang Mengejar?
Persaingan di dunia AI tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal ekosistem, integrasi, dan kepercayaan pengguna. Setiap pemain besar berusaha menawarkan keunggulan yang berbeda, sehingga persaingan menjadi sangat ketat.

OpenAI dengan ChatGPT tetap menjadi tolok ukur utama, namun mulai mendapat tekanan dari para pesaing yang menawarkan fitur lebih spesifik dan integrasi yang lebih baik.
Google dan Microsoft bersaing ketat dengan mengandalkan kekuatan ekosistem mereka masing-masing. Integrasi yang seamless menjadi nilai jual utama.
Alibaba, ByteDance, dan DeepSeek dari Tiongkok juga tidak mau kalah. Mereka menghadirkan AI yang dioptimalkan untuk pasar Asia, dengan kemampuan bahasa dan konteks lokal yang lebih baik.

Menurut media, persaingan antara ChatGPT, Copilot, Gemini, dan Grok kini semakin sengit. Masing-masing berlomba-lomba menunjukkan keunggulan, baik dari sisi kecepatan, akurasi, maupun kemudahan integrasi dengan aplikasi sehari-hari .

Investasi, Inovasi, dan Regulasi
Secara global, persaingan AI didorong oleh investasi besar-besaran. Amerika Serikat memimpin dengan investasi AI swasta mencapai $109,1 miliar pada 2024, diikuti Tiongkok yang terus mengejar lewat inovasi dan paten  . Eropa juga tidak mau ketinggalan, dengan regulasi AI yang semakin ketat untuk memastikan keamanan dan transparansi .

Selain itu, tren global menunjukkan bahwa AI tidak lagi hanya milik negara maju. Negara-negara berkembang seperti Indonesia mulai menjadi pemain penting, baik sebagai pasar maupun sebagai inovator .

Dampak di Indonesia
Indonesia kini menjadi salah satu negara dengan adopsi AI tertinggi di dunia, mencapai 92% di lingkungan kerja . Investasi besar dari perusahaan global seperti NVIDIA dan Microsoft membuktikan bahwa Indonesia adalah pasar yang sangat potensial untuk pengembangan AI .

Pemerintah Indonesia juga aktif mendorong pengembangan AI melalui strategi nasional, dengan fokus pada sektor kesehatan, pendidikan, dan layanan publik . Startup lokal seperti eFishery dan Bank Rakyat Indonesia sudah mulai memanfaatkan AI untuk meningkatkan layanan dan efisiensi operasional.

Namun, tantangan tetap ada. Regulasi yang belum matang, kebutuhan energi yang besar, dan pengelolaan data yang masih sporadis menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen AI  .

Dengan semakin banyaknya alternatif, masyarakat Indonesia kini punya kebebasan untuk memilih AI yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Persaingan yang ketat dan sengit ini pada akhirnya akan mendorong lahirnya solusi AI yang lebih baik, lebih aman, dan lebih bermanfaat bagi semua. Perlu juga dicatat bahwa Bagi Indonesia, peluang kita untuk menjadi pemain utama di dunia AI juga terbuka lebar. 

sumber berita: zapierliputan6kompas

01 August 2025

Gaduh PPATK : Blokir dan Buka Rekening Dormant


 

pod
podcast ppatk

PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis dan Transaksi Keuangan) melakukan pemblokiran sementara terhadap rekening dormant (rekening tidak aktif) yang berpotensi disalahgunakan untuk tindak kejahatan seperti pencucian uang, judi online, korupsi, narkotika, hingga transaksi ilegal lainnya. Rekening dormant ini biasanya tidak melakukan transaksi selama 3 hingga 12 bulan dan tidak diperbarui datanya. PPATK mulai membekukan rekening dormant sejak Mei 2025 setelah memperoleh data perbankan per Februari 2025.

Namun, kebijakan ini menuai kontroversi dan kritik dari berbagai kalangan, termasuk ekonom dan lembaga konsumen. Kritik utamanya adalah bahwa PPATK tidak memiliki kewenangan langsung untuk memblokir rekening tanpa persetujuan pemiliknya, sehingga dianggap melanggar hak konsumen dan menimbulkan kerugian seperti biaya dan waktu untuk membuka kembali rekening. Undang-undang yang mengatur pembekuan rekening oleh OJK berbeda dengan kewenangan PPATK yang bersifat analisis dan pelaporan, bukan tindakan pemblokiran langsung.

PPATK sendiri telah membuka kembali akses jutaan rekening dormant yang pernah diblokir setelah pemiliknya mengajukan keberatan dan melalui proses verifikasi identitas dan kepemilikan rekening. Nasabah bisa mengisi formulir keberatan secara online atau datang ke bank untuk proses reaktivasi. PPATK menegaskan pemblokiran bersifat proteksi sementara untuk mencegah penyalahgunaan rekening tersebut oleh pelaku kejahatan.

Singkatnya, pemblokiran rekening dormant oleh PPATK adalah tindakan preventif untuk melawan kejahatan keuangan yang menimbulkan kegaduhan dan kritik karena dianggap melanggar hak nasabah yang berdampak pada kenyamanan dan akses nasabah ke dana mereka. Namun PPATK membuka kembali rekening yang sudah diverifikasi dan mengizinkan nasabah mengajukan keberatan.

sumber berita: tempocnntempo-blokir
 

08 June 2025

Badai PHK Global


 

bad
Badai PHK

Dalam beberapa bulan terakhir, dunia bisnis global (termasuk di Indonesia) dihadapkan pada fenomena yang cukup mengkhawatirkan: gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masif. Dari perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Citigroup hingga platform e-commerce (lokal Indonesia) seperti TikTok, banyak perusahaan yang terpaksa mengambil langkah drastis untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi. 

Biang Kerok di Balik PHK
Salah satu biang kerok utama dari gelombang PHK ini adalah perubahan perilaku konsumen pasca-pandemi. Selama pandemi, banyak perusahaan, terutama di sektor e-commerce, mengalami lonjakan permintaan yang signifikan. Namun, seiring dengan berkurangnya pembatasan sosial, permintaan tersebut mulai menurun. Misalnya TikTok Shop berencana melakukan PHK kepada ratusan karyawannya di Indonesia. PHK yang dilakukan meliputi tim e-commerce, logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan. Industri e-commerce umumnya untuk mengurangi pemborosan biaya operasional di tengah ketatnya persaingan industri. Selain itu, menurunnya daya beli masyarakat juga dianggap menjadi faktor utama terjadinya PHK di perusahaan e-commerce seperti TikTok Shop-Tokopedia. TikTok Shop yang sebelumnya booming kini harus melakukan PHK karena penurunan penjualan yang drastis.

Selain sebab di atas, perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft juga melakukan PHK untuk fokus pada pengembangan teknologi baru, terutama kecerdasan buatan (AI). Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan memotong ratusan karyawan demi mengalihkan sumber daya ke area yang lebih strategis. Ini menunjukkan bahwa meskipun perusahaan-perusahaan ini memiliki potensi besar, mereka harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar.

Dampak PHK di Sektor Keuangan
Sektor keuangan juga tidak luput dari badai PHK ini. Citigroup, salah satu bank terbesar di dunia, mengumumkan rencana untuk mem-PHK sekitar 3.500 karyawan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan perusahaan yang dianggap stabil pun harus melakukan penyesuaian untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin ketat.

PBB dan PHK Global
Tidak hanya perusahaan swasta, organisasi internasional seperti PBB juga merasakan dampak dari krisis ini. PBB mengumumkan pemangkasan anggaran yang berdampak pada 6.900 pegawai yang akan terkena PHK. Ini menunjukkan bahwa krisis ekonomi tidak hanya mempengaruhi sektor swasta, tetapi juga sektor publik yang berperan penting dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi.

Mengapa PHK Ini Terjadi?
  1. Perubahan Permintaan Pasar: Seperti yang telah disebutkan, perubahan perilaku konsumen pasca-pandemi menyebabkan banyak perusahaan harus menyesuaikan diri dengan realitas baru. Permintaan yang sebelumnya tinggi kini mulai menurun, memaksa perusahaan untuk mengurangi tenaga kerja.
  2. Teknologi dan Inovasi: Perusahaan-perusahaan seperti Microsoft berinvestasi besar-besaran dalam teknologi baru, yang sering kali berarti bahwa mereka perlu mengurangi jumlah karyawan di area yang dianggap tidak lagi relevan. Ini adalah bagian dari strategi untuk tetap bersaing di pasar yang terus berubah.
  3. Kondisi Ekonomi Global: Ketidakpastian ekonomi global, termasuk inflasi dan resesi yang mungkin terjadi, membuat banyak perusahaan lebih berhati-hati dalam pengeluaran mereka. PHK menjadi salah satu cara untuk mengurangi biaya dan menjaga kelangsungan bisnis.
 sumber berita: detikfortuneidnbloombergmerdekabisnis
 
Update 18 Jul 2025
PHK Massal Kemlu AS, 1.350 PNS Dirumahkan
sumber berita : cnbcindonesia


13 December 2024

Pariwisata Digital Kreatif


 

dig
Digital Kreatif

Pengembangan pariwisata digital kreatif di Indonesia menjadi salah satu fokus utama dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital saat ini. Dengan semakin berkembangnya teknologi, sektor pariwisata diharapkan dapat memanfaatkan inovasi digital untuk meningkatkan daya saing dan menarik lebih banyak wisatawan. Dalam konteks ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah merumuskan strategi yang berorientasi pada kreativitas dan pengembangan digital.

Strategi Pengembangan Pariwisata Digital
Kemenparekraf menargetkan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif hingga tahun 2025, dengan fokus pada pengembangan desa wisata dan peningkatan kapasitas pelaku industri. Menteri Pariwisata Sandiaga Uno menekankan pentingnya konten digital dalam mempromosikan produk lokal serta meningkatkan kreativitas para pelaku usaha. Digitalisasi tidak hanya membantu dalam promosi, tetapi juga memperkuat hubungan antara pelaku industri dan konsumen.

Salah satu langkah strategis adalah mengoptimalkan pemanfaatan media sosial dan platform digital lainnya untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan memanfaatkan teknologi, pelaku usaha dapat menciptakan pengalaman wisata yang lebih menarik dan interaktif, sehingga meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi tertentu.

Manfaat Transformasi Digital
Transformasi digital dalam sektor pariwisata membawa banyak manfaat. Pertama, digitalisasi memungkinkan pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi operasional, seperti dalam pengelolaan reservasi dan layanan pelanggan. Kedua, penggunaan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dapat membantu dalam analisis data untuk memahami perilaku konsumen dan mengoptimalkan strategi pemasaran.

Menurut laporan terbaru, sekitar 40% pelaku usaha pariwisata di Indonesia telah mengadopsi solusi digital, dan pemerintah menargetkan angka ini meningkat menjadi 60% pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesadaran yang semakin tinggi akan pentingnya teknologi dalam mendukung pertumbuhan sektor ini.

Kolaborasi untuk Inovasi
Pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak juga menjadi sorotan dalam pengembangan pariwisata digital kreatif. Sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, akademisi, dan komunitas lokal diharapkan dapat menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar. Melalui kolaborasi ini, ide-ide baru dapat muncul untuk meningkatkan pengalaman wisatawan serta memperkuat ekonomi lokal.

Kemenparekraf juga berkomitmen untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang berbasis pada kekayaan intelektual. Ini termasuk memberikan dukungan kepada UMKM agar dapat beradaptasi dengan perubahan pasar dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya saing mereka.

Tantangan yang Dihadapi
Namun, meskipun banyak kemajuan telah dicapai, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Kesenjangan dalam adopsi teknologi antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi masalah. Selain itu, regulasi terkait penggunaan teknologi baru seperti AI juga perlu ditetapkan agar implementasinya lebih terarah dan efektif.

Strategi Pengembangan Kunci
Dengan strategi pengembangan pariwisata digital kreatif yang jelas, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin dalam sektor pariwisata global. Melalui pemanfaatan teknologi dan kolaborasi antar pihak, diharapkan sektor pariwisata tidak hanya dapat pulih pascapandemi tetapi juga berkembang secara berkelanjutan. Inovasi digital akan memainkan peran kunci dalam menciptakan pengalaman wisata yang menarik dan relevan bagi generasi masa kini serta masa depan.
 
sumber berita: antararrikemenparekraf

26 November 2024

Era Digital Dengan Etika Online


 

eti
Etika Diskusi Online

Zaman sekarang, forum dan diskusi online sudah jadi bagian penting dari keseharian kita semua. Buat menciptakan lingkungan online yang positif dan berguna buat semua orang, kita harus terapkan etika yang baik saat berpartisipasi. Nah, berikut ini panduan etika online khusus untuk netizen Indonesia:

1. Pakai Bahasa yang Sopan dan Santun
Di dunia maya, penting buat selalu pakai bahasa yang sopan dan santun, sama kayak ngomong langsung sama orang lain. Jangan pake kata-kata kasar atau bahasa yang bisa bikin orang tersinggung. Gunakan bahasa yang baik dan benar, terutama dalam situasi formal, dan hindari singkatan yang bikin bingung.

2. Hargai Pendapat Orang Lain
Kunci utama dalam diskusi online adalah kemampuan untuk menghargai pendapat orang lain, meskipun beda sama pendapat kita. Dengerin argumen lawan bicara tanpa motong pembicaraan atau kritik langsung. Ingat, setiap orang punya hak untuk curhat pendapatnya.

3. Jaga Privasi dan Keamanan
Hormati privasi orang lain dengan tidak sebar info pribadi mereka tanpa izin. Ini termasuk foto, nomor telepon, atau data sensitif lain. Selain itu, jaga keamanan akun kamu sendiri biar nggak disalahgunakan.

4. Hindari Sebar Konten Negatif
Jangan sebar konten yang ngandung unsur SARA, pornografi, atau kekerasan. Konten kayak gini bisa bikin konflik dan rusak keharmonisan sosial. Juga hindari ujaran kebencian kayak provokasi, hasutan, atau hinaan yang bisa lukai perasaan orang.

5. Pastikan Kebenaran Informasi
Sebelum bagiin info, pastikan dulu kebenarannya dan bisa dipertanggung-jawabkan. Jangan sebar hoaks yang bisa rugiin orang lain. Kalo ragu, mending nggak usah dibagi.

6. Berpartisipasi Aktif dan Konstruktif
Dalam diskusi online, usahakan berpartisipasi aktif dan kasih kontribusi yang membangun. Ajuin pertanyaan yang relevan, beri tanggapan berguna, dan hindari komentar nggak nyambung sama topik.

7. Gunakan Emoji dengan Bijak
Dalam budaya Indonesia yang suka komunikasi nggak langsung, emoji bisa bantu sampaikan nada dan maksud pesan. Tapi, gunakan emoji sesuai konteks biar nggak salah paham.

8. Hormati Waktu dan Kesempatan Bicara
Di forum diskusi online, penting untuk hormati waktu dan kesempatan bicara setiap peserta. Jangan dominasi percakapan dan beri kesempatan orang lain curhat pendapat.

9. Pakai Bahasa yang Inklusif
Pilih kata-kata yang inklusif dan nggak diskriminatif. Hindari istilah yang bisa nyinggung kelompok tertentu berdasar gender, usia, atau latar belakang budaya.

10. Terbuka sama Kritik
Kalo dapat kritik atau masukan, terima dengan lapang dada. Gunakan itu sebagai kesempatan belajar dan berkembang, bukan alasan buat jadi defensif atau serang balik.

11. Jaga Keseimbangan Online-Offline
Meski partisipasi di forum dan diskusi online penting, jangan sampai lupain kehidupan nyata. Jaga keseimbangan aktivitas online dan offline kamu.

Dengan terapin panduan etika ini, kita bisa ciptain lingkungan online yang lebih positif, saling hormati, dan berguna buat semua pengguna. Ayo kita bareng-bareng bangun budaya digital yang sehat dan konstruktif di Indonesia!
 
sumber bacaan: cloudekaakamawauntagkidskemenkeuupi

29 September 2024

Memahami AI dan Algoritma dalam Media Sosial


 

aLG
AI Media Sosial

Di zaman serba digital ini, algoritma media sosial tidak hanya menjadi elemen teknis yang mengisi linimasa kita, tetapi juga semacam 'teman tak kasat mata' yang ikut mempengaruhi bagaimana kita berpikir dan bertindak sehari-hari. Saat kita menggulir linimasa, sering tanpa sadar kita diarahkan oleh algoritma yang menentukan apa yang layak kita lihat, dengar, dan baca. Terutama menjelang pemilu, pengaruh algoritma ini semakin terasa. Terkadang, algoritma bisa menjadi seperti 'kompas' yang salah arah—menenggelamkan kita dalam gelombang kebencian dan disinformasi yang tak berujung.

Sebuah artikel di
Media Indonesia menyebutkan bahwa algoritma ini bisa 'merusak' cara kita berpikir dengan menyodorkan konten yang sengaja dibuat untuk memicu emosi kita. Saat kita terpapar terus-menerus pada informasi yang penuh kebencian, bukan tidak mungkin kita ikut terseret dalam lingkaran kebencian tersebut. Ini menjadi ancaman nyata ketika mendekati pemilu, saat algoritma bisa mengubah cara pandang para pemilih muda yang seharusnya kritis.

Dari kacamata pemilu,
Times Indonesia menyampaikan bagaimana algoritma berpotensi menghambat pemikiran rasional para pemilih. Informasi yang membingungkan dan manipulatif sering kali lebih cepat menyebar dari yang kita duga, membentuk kacamata bias yang menutup pandangan kita terhadap kenyataan. Pemilih yang seharusnya bisa membuat keputusan dengan kepala dingin malah diombang-ambingkan oleh ilusi yang disajikan algoritma secara halus.

Menyadari hal ini, kita perlu melihat algoritma sebagai lebih dari sekadar mekanisme mesin belaka. Ada tanggung jawab etis yang harus dipertimbangkan, baik oleh para pengembang platform maupun oleh kita sebagai pengguna. Memperlengkapi diri dengan pengetahuan untuk lebih kritis terhadap informasi yang kita telan adalah langkah awal yang penting. Dengan begitu, kita bisa lebih bijak dalam membuat keputusan, tak hanya terkait pemilu, tapi juga dalam cara kita berinteraksi di media sosial.

Jadi, di tengah dunia yang kian terhubung, algoritma memegang peranan penting dalam membentuk corak pikir dan tindakan kita di media sosial. Menyongsong pemilu (Pilkada) yang sudah di depan mata, marilah kita sadar akan dampak sebenarnya dari algoritma ini terhadap pikiran dan keputusan kita. Hanya dengan cara inilah kita bisa tetap menjadikan media sosial sebagai alat yang memperkaya, bukan malah memperburuk pola pikir kita.

26 September 2024

AI dan Teknologi Canggih dalam Transaksi Keuangan


 

Tek
Teknologi AI

Bayangkan Anda melakukan transaksi perbankan dari kenyamanan rumah, merasa tenang karena tahu bahwa teknologi cerdas hadir untuk melindungi Anda. Teknologi ini adalah Artificial Intelligence (AI), yang kini memegang peran besar dalam merevolusi industri perbankan. Dengan algoritma yang cerdas, AI tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga menambahkan lapisan keamanan ekstra yang membuat kita tidur lebih nyenyak di malam hari.

Menurut artikel DQLab, AI dan machine learning membuat pengelolaan risiko di bank lebih efisien dan mengurangi kesalahan manusia. Algoritma AI berperan dalam memprediksi ancaman dan mendeteksi transaksi mencurigakan. Ini berarti kita sebagai nasabah bisa merasa lebih tenang, karena bank kita selalu waspada menjaga keamanan dana yang kita percayakan.

Selain itu, Nawadata menjelaskan bahwa AI memudahkan berbagai aspek perbankan, dari pengelolaan aset hingga pelayanan pelanggan melalui chatbot yang siap membantu kapan saja. Bahkan, penilaian kredit menjadi lebih transparan dan akurat berkat analitik AI yang membantu bank membuat keputusan lebih cepat dan tepat. Bayangkan sebuah sistem yang tahu apa yang kita butuhkan bahkan sebelum kita memintanya!

Laporan Medium CIMB Niaga menunjukkan bahwa penggunaan AI dalam perbankan mencakup otomatisasi transaksi hingga penilaian risiko kredit. Teknologi AI memberikan sentuhan personal pada layanan, membuat kita merasa mendapatkan perhatian khusus dari bank. Dengan memahami kebiasaan dan preferensi kita, bank dapat menawarkan solusi dan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Transformasi digital dengan bantuan AI benar-benar mengubah cara bank beroperasi dan melayani kita saat ini. Seiring perkembangan AI, kemampuannya yang terus tumbuh menjanjikan solusi yang semakin inovatif dan bermanfaat. Dengan algoritma yang semakin cerdas, AI tidak hanya memudahkan proses transaksi tetapi juga memastikan pengalaman nasabah semakin aman dan menyenangkan. AI, dengan segala kejeniusannya, diam-diam membentuk masa depan perbankan yang lebih cerah untuk kita semua.