Islam

Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

24 August 2025

Tanah Wakaf


 

tan
tanah wakaf aceh besar

Selama ini, banyak tanah wakaf di Indonesia belum memiliki sertifikat resmi, Aceh Besar misalnya. Padahal, sertifikat tanah wakaf sangat penting untuk perlindungan hukum dan pemanfaatan optimal bagi masyarakat. Tanah wakaf adalah salah satu aset penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Secara umum, Wakaf bukan hanya soal ibadah, tapi juga menyangkut kesejahteraan sosial, pendidikan, hingga ekonomi umat. 


Aceh Besar dan Urgensi Sertifikat Tanah Wakaf
Aceh Besar dikenal sebagai daerah yang religius dan kaya akan aset wakaf. Namun, selama ini, banyak tanah wakaf yang status hukumnya belum jelas karena belum bersertifikat. Tanah-tanah ini tersebar di berbagai desa, digunakan untuk masjid, pesantren, sekolah, hingga fasilitas sosial lainnya. Tanpa sertifikat, tanah wakaf rentan terhadap sengketa, pengalihan fungsi, bahkan penyerobotan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kementerian Agama (Kemenag) Aceh Besar bersama para stakeholder kini bergerak aktif untuk mengatasi masalah ini. Puluhan tanah wakaf di Aceh Besar kini sudah bersertifikat, hasil kolaborasi antara Kemenag, Badan Pertanahan Nasional (BPN), pemerintah daerah, dan para nadzir (pengelola wakaf).

Mengapa Sertifikat Tanah Wakaf Itu Penting?
Sertifikat tanah wakaf adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh BPN sebagai bukti sah kepemilikan dan status tanah sebagai wakaf. Sertifikat ini memberikan perlindungan hukum, sehingga tanah wakaf tidak bisa diperjualbelikan, diwariskan, atau dialihkan fungsinya tanpa izin sesuai syariat dan peraturan perundang-undangan.

Dengan adanya sertifikat, masyarakat bisa lebih tenang dalam memanfaatkan tanah wakaf untuk kepentingan umum. Misalnya, pembangunan masjid, sekolah, atau rumah sakit berbasis wakaf bisa berjalan tanpa khawatir akan muncul sengketa di kemudian hari. Sertifikat juga memudahkan pengelolaan dan pengembangan aset wakaf secara profesional dan transparan.

Percepat Sertifikasi
Proses percepat sertifikasi tanah wakaf di Aceh Besar tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor. Kemenag, BPN, pemerintah daerah, dan para nadzir bekerja sama mulai dari pendataan, verifikasi, hingga penerbitan sertifikat. Salah satu kunci sukses percepatan ini adalah digitalisasi data dan pelayanan terpadu satu pintu.

Kementerian ATR/BPN juga telah meluncurkan program percepat sertifikasi tanah wakaf dan rumah ibadah secara nasional. Program ini bertujuan untuk memastikan seluruh tanah wakaf di Indonesia, termasuk Aceh Besar, memiliki sertifikat resmi dalam waktu yang lebih singkat.


Tantangan di Lapangan
Meski proses percepat sertifikasi tanah wakaf sudah mulai berjalan baik, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi:

  • Kurangnya Data dan Dokumentasi. Banyak tanah wakaf yang belum memiliki dokumen lengkap, sehingga proses verifikasi menjadi lebih lama.
  • Sengketa dan Tumpang Tindih. Kadang, ada klaim ganda atau sengketa antara ahli waris wakif dan nadzir.
  • Kurangnya Sosialisasi. Tidak semua masyarakat memahami pentingnya sertifikat tanah wakaf dan prosedur pengurusannya.

Percepatan sertifikasi tanah wakaf di seluruh Indonesia, dengan contoh di Aceh Besar, adalah langkah strategis untuk memastikan aset umat tetap terjaga dan bermanfaat bagi generasi mendatang. Dengan kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah, BPN, Kemenag, hingga masyarakat, proses percepat sertifikasi tanah wakaf bisa menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. Diharapkan tanah wakaf yang bersertifikat, pembangunan berbasis wakaf akan semakin maju, dan kesejahteraan sosial juga bisa ikut meningkat. 

sumber berita: kemenagkompasakurat

22 August 2025

Ketika Ulama Dari 50 Negara Berkumpul di Turki


 

tur
Ulama Berkumpul

Gaza adalah wilayah kecil di pesisir Laut Tengah yang dihuni sekitar 2,3 juta jiwa, menjadikannya salah satu daerah terpadat di dunia. Sejak 2007, Gaza berada di bawah blokade ketat Israel dan Mesir, yang membatasi pergerakan orang dan barang, serta menyebabkan krisis kemanusiaan akut. Lebih dari 80% penduduknya bergantung pada bantuan kemanusiaan, dengan tingkat pengangguran dan kemiskinan yang sangat tinggi.

Konflik bersenjata yang berulang, terutama sejak 2008, telah menyebabkan ribuan korban jiwa, mayoritas warga sipil, serta kehancuran infrastruktur vital seperti rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah. Dalam setahun terakhir, serangan militer Israel ke Gaza menewaskan lebih dari 41.000 orang dan melukai hampir 100.000 lainnya. Banyak pihak, termasuk PBB dan organisasi hak asasi manusia, menilai tindakan ini sebagai bentuk genosida atau kejahatan terhadap kemanusiaan.

Konferensi di Turki
Konferensi ulama dunia ini berlangsung di Istanbul, Turki, dari 22 hingga 29 Agustus 2025. Acara ini dihadiri lebih dari 150 ulama, pemimpin asosiasi, dan perwakilan lembaga keulamaan dari lebih 50 negara. Beberapa tokoh penting yang hadir antara lain Ali ErbaÅŸ (Kepala Diyanet Turki), Ali Muhyiddin al-Qaradaghi (Presiden International Union of Muslim Scholars/IUMS), dan Eymen Zeydan (Kepala International Jerusalem Institution cabang Turki).

Agenda Utama
Konferensi ini mengangkat tema besar “Tanggung Jawab Islam dan Kemanusiaan: Gaza”. Para ulama menyoroti pentingnya persatuan umat Islam untuk menghentikan agresi Israel, membuka koridor kemanusiaan, dan memastikan bantuan sampai ke rakyat Gaza. Mereka juga menekankan perlunya membentuk aliansi Islam global untuk mencegah terulangnya genosida dan kejahatan kemanusiaan di masa depan.

Deklarasi Istanbul
Konferensi ini akan ditutup dengan “Deklarasi Istanbul” yang berisi langkah konkret untuk aksi politik, kemanusiaan, dan hukum dalam mendukung rakyat Palestina. Beberapa poin utama yang disuarakan para ulama antara lain:
  • Mengutuk keras serangan Israel ke Gaza yang dinilai sebagai genosida dan pelanggaran berat hukum internasional.
  • Menuntut gencatan senjata segera dan tanpa syarat, serta akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.
  • Mengajak negara-negara Muslim dan komunitas internasional untuk bersatu dalam tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Israel.
  • Mendorong rekonstruksi infrastruktur pendidikan, budaya, dan keagamaan di Gaza sebagai bagian dari pemulihan jangka panjang.

Ali ErbaÅŸ menegaskan bahwa isu Palestina bukan sekadar masalah politik, melainkan juga masalah iman, moral, dan nurani umat manusia. Sementara itu, Ali Muhyiddin al-Qaradaghi memperingatkan bahwa proyek ekspansionis Israel mengancam stabilitas seluruh kawasan, dan penderitaan Gaza adalah penderitaan seluruh umat Islam.

Isu Genosida
Istilah “genosida” bukan sekadar retorika. Banyak organisasi internasional, termasuk PBB dan pengamat independen, menilai bahwa pola serangan, blokade, dan penghancuran sistematis di Gaza memenuhi unsur genosida: pembunuhan massal, pemusnahan kelompok etnis, dan upaya menghapus identitas budaya Palestina.

Bagi para ulama, membela Gaza adalah bagian dari tanggung jawab keislaman dan kemanusiaan. Mereka menekankan bahwa Al-Qur’an memerintahkan umat Islam untuk menegakkan keadilan, melindungi yang lemah, dan menentang kezaliman. Konferensi ini juga menyoroti pentingnya solidaritas lintas negara, mazhab, dan organisasi Islam untuk menghadapi tantangan global seperti genosida di Gaza.

Konsisten Membela Palestina
Indonesia, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, selalu berada di garis depan membela Palestina. Pemerintah Indonesia secara tegas mengutuk serangan Israel, termasuk pengeboman Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Indonesia juga aktif di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), mengirim bantuan medis, dan bahkan menawarkan untuk menampung korban luka dan anak-anak Palestina yang membutuhkan perawatan. Dukungan masyarakat Indonesia pun sangat besar, terlihat dari aksi solidaritas, penggalangan dana, dan kampanye di media sosial.

bahan bacaan: detikislamtodayrepublika

Pembayaran Uang Muka Ibadah Haji 2026


 

iba
persetujuan di dpr

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi umat Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Di Indonesia, persiapan penyelenggaraan ibadah haji melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama (Kemenag), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Baru-baru ini, dibicarakan mengenai usulan dan persetujuan pembayaran uang muka sebagai bagian dari persiapan haji tahun 2026.

Penyelenggaraan Ibadah Haji 
Mengurus dan menyelenggarakan ibadah haji bukanlah perkara mudah. Selain jumlah jemaah yang mencapai ratusan ribu setiap tahun, pelaksanaan haji juga harus memperhatikan berbagai aspek seperti transportasi, akomodasi, kesehatan, serta regulasi dari pemerintah Arab Saudi. Agar semua berjalan lancar, diperlukan perencanaan dan pembiayaan yang matang jauh sebelum musim haji tiba.

Pembiayaan yang dimaksud adalah pembayaran uang muka kepada pemerintah Arab Saudi atau kontraktor menjadi salah satu elemen kunci. Pembayaran uang muka ini dibutuhkan untuk mengamankan kuota dan fasilitas yang diperlukan jemaah haji Indonesia.

Usulan Pembayaran Uang Muka oleh BPKH
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) selaku lembaga yang mengelola dana haji mengajukan usulan kepada DPR untuk melakukan pembayaran uang muka sebagai bagian dari persiapan ibadah haji 2026. Usulan ini tercatat dalam beberapa berita terbaru di media seperti Tirto dan Kompas.

Pada tanggal 21 Agustus 2025, BPKH meminta persetujuan DPR untuk melakukan pembayaran uang muka (down payment) yang diperlukan guna menjamin ketersediaan layanan haji. Pembayaran ini merupakan langkah awal yang sangat penting agar penyelenggaraan haji nanti bisa berjalan dengan baik tanpa kendala administratif atau teknis.

Sementara itu, Kemenag dan BPKH sudah menyusun rencana pembayaran uang muka tersebut dan tengah menunggu restu DPR agar proses berikutnya bisa segera dilaksanakan. Keterlibatan DPR sangat penting sebagai bentuk pengawasan sekaligus dukungan terhadap kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.

DPR dan Persetujuan Strategis
DPR memiliki fungsi legislasi dan pengawasan, termasuk atas penggunaan dana haji. Setiap keputusan yang terkait pengelolaan dana ini harus mendapatkan persetujuan dari DPR untuk menjamin transparansi anggaran dan akuntabilitas. 

Menurut laman resmi dari Kemenag, DPR pada akhirnya menyetujui usulan penggunaan uang muka untuk penyelenggaraan haji 2026. Persetujuan ini menjadi sinyal positif bahwa proses persiapan haji dapat berjalan sesuai dengan rencana tanpa terhambat oleh masalah pendanaan di awal.

Dengan persetujuan DPR, BPKH dan Kemenag mendapatkan kepastian hukum dan dukungan keuangan untuk melanjutkan proses berikutnya seperti pembelian tiket, sewa penginapan, dan pengaturan teknis lainnya. Hal ini sekaligus meyakinkan masyarakat bahwa dana haji yang mereka setorkan dikelola dengan baik dan sesuai aturan.

Dampak Positif bagi Jemaah
Persetujuan pembayaran uang muka oleh DPR bukan hanya soal administrasi. Ini juga berdampak langsung kepada jemaah haji. Dengan adanya kepastian pendanaan di awal, jadwal keberangkatan dan pelayanan jemaah dapat terjamin. Jemaah bisa lebih tenang menjalani proses registrasi dan persiapan keberangkatan tanpa khawatir perubahan mendadak yang merugikan.

Lebih dari itu, persetujuan ini juga membuka ruang bagi peningkatan kualitas layanan haji. Dana yang dikelola dengan baik memungkinkan penyelenggara memilih fasilitas terbaik, mulai dari tiket penerbangan, transportasi di Arab Saudi, hingga akomodasi yang nyaman dan layanan kesehatan yang memadai.

Pengelolaan Dana Haji
Walau sudah ada persetujuan DPR, tantangan tetap ada. Pengelolaan dana haji harus terus diawasi agar tidak terjadi penyimpangan. Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga. Selain itu, Kemenag dan BPKH harus memastikan bahwa dana yang digunakan sesuai rencana dan tepat sasaran. Upaya optimalisasi dana dan efisiensi pengeluaran juga perlu diterapkan agar dana haji bisa mengakomodasi sebanyak mungkin jemaah dengan pelayanan terbaik.

sumber berita: tirtokompaskemenag

28 July 2025

Prancis (Akan) Akui Palestina


 

pra
akui palestina

Pada September 2025, nanti, dunia akan menyaksikan momen penting yaitu Prancis berencana mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Langkah ini bukan hanya simbolik, tapi juga membawa dampak geopolitik yang luas, termasuk bagi Indonesia. 

Prancis dan Palestina
Prancis selama ini dikenal sebagai negara yang vokal dalam isu Timur Tengah, namun belum secara resmi mengakui Palestina sebagai negara. Rencana pengakuan pada September 2025 akan menjadi langkah bersejarah, karena Prancis adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara besar di Eropa Barat.

Keputusan ini tidak datang tiba-tiba. Prancis menilai bahwa proses perdamaian antara Palestina dan Israel berjalan sangat lambat, bahkan cenderung stagnan. Dengan mengakui Palestina, Prancis ingin mendorong solusi dua negara dan menekan Israel agar lebih serius dalam negosiasi damai. Selain itu, tekanan dari masyarakat sipil dan perubahan geopolitik global juga mendorong Prancis mengambil langkah tegas pada September 2025 mendatang.

Apa Arti Pengakuan Prancis bagi Palestina dan Dunia?

1. Legitimasi Internasional untuk Palestina
Pengakuan dari negara besar seperti Prancis akan memperkuat posisi Palestina di forum internasional. Ini bukan sekadar pengakuan simbolik, tapi juga membuka peluang Palestina untuk memperluas hubungan diplomatik, ekonomi, dan politik dengan negara-negara lain.

2. Tekanan Baru untuk Israel
Langkah Prancis akan menambah tekanan internasional kepada Israel agar menghentikan kebijakan ekspansi permukiman dan membuka ruang dialog yang lebih adil. Negara-negara Eropa lain kemungkinan akan mengikuti jejak Prancis, sehingga isolasi diplomatik terhadap Israel bisa semakin kuat.

3. Momentum Baru di PBB
Dengan pengakuan Prancis, peluang Palestina untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB semakin besar. Selama ini, Palestina hanya berstatus sebagai "non-member observer state". Jika semakin banyak negara besar mengakui Palestina, posisi tawar Palestina di PBB akan semakin kuat.

4. Inspirasi bagi Negara Lain
Keputusan Prancis bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain, terutama di Eropa dan Amerika Latin, untuk mengambil langkah serupa. Efek domino ini sangat mungkin terjadi, mengingat banyak negara yang selama ini menunggu "lampu hijau" dari negara besar seperti Prancis.

Apa Arti bagi Indonesia?
Bagi Indonesia, pengakuan Prancis adalah amunisi baru dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina di forum internasional. Indonesia selama ini konsisten mendukung Palestina, baik di PBB, OKI, maupun forum bilateral. Dengan adanya pengakuan dari Prancis, posisi Indonesia semakin kuat untuk melobi negara-negara lain agar mengikuti langkah serupa.

Indonesia bisa memanfaatkan momentum ini untuk membangun koalisi dengan negara-negara Eropa yang mulai terbuka terhadap pengakuan Palestina. Dengan diplomasi aktif, Indonesia dapat memperluas jaringan dukungan bagi Palestina, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin di dunia Islam dan Global South.

Pengakuan Prancis terhadap Palestina pada September 2025 adalah momen bersejarah yang bisa mengubah peta diplomasi global. Apa arti langkah ini? Bagi Palestina, ini adalah legitimasi dan harapan baru. Bagi dunia, ini adalah sinyal kuat bahwa keadilan dan perdamaian harus diperjuangkan bersama. Bagi Indonesia, ini adalah amunisi RI untuk memperkuat lobi dan solidaritas internasional.

sumber: kompascnndetik

11 June 2025

Pertumbuhan Populasi Muslim Dunia


 

pOp
populasi muslim di dunia

Dalam beberapa dekade terakhir, pertumbuhan populasi Muslim di seluruh dunia telah menjadi topik yang menarik perhatian banyak pihak. Menurut berbagai studi, Islam kini menjadi agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia, bahkan lebih cepat dibandingkan dengan gabungan semua agama lainnya. Hal ini tentu saja memiliki implikasi yang signifikan, terutama di Eropa, di mana populasi Muslim semakin meningkat.

Data Pertumbuhan Populasi Muslim
Berdasarkan laporan terbaru, jumlah penganut Islam diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa populasi Muslim di dunia diperkirakan akan mencapai 2,2 miliar pada tahun 2030, yang berarti pertumbuhan yang sangat pesat dalam waktu yang relatif singkat. Ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya berkembang di negara-negara mayoritas Muslim, tetapi juga di negara-negara Barat, termasuk Eropa.

Faktor Penyebab Pertumbuhan
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan populasi Muslim ini. 

Pertama, tingkat kelahiran di kalangan umat Muslim cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok agama lainnya. Di banyak negara Muslim, keluarga besar masih menjadi norma, yang berkontribusi pada angka kelahiran yang tinggi.

Kedua, migrasi juga memainkan peran penting. Banyak Muslim yang bermigrasi ke negara-negara Eropa untuk mencari peluang yang lebih baik. Hal ini tidak hanya meningkatkan jumlah populasi Muslim di Eropa, tetapi juga memperkaya keragaman budaya di negara-negara tersebut.

Muslim di Eropa: Sebuah Realitas Baru
Eropa, yang selama ini dikenal sebagai benua dengan populasi mayoritas non-Muslim, kini menghadapi kenyataan baru. Negara-negara seperti Prancis, Jerman, dan Inggris telah melihat peningkatan signifikan dalam jumlah penduduk Muslim. Misalnya, di Prancis, diperkirakan ada sekitar 5 juta Muslim, menjadikannya sebagai salah satu komunitas Muslim terbesar di Eropa.

Pertumbuhan ini tidak hanya berdampak pada demografi, tetapi juga pada aspek sosial dan politik. Dengan meningkatnya jumlah Muslim, ada tantangan dan peluang baru yang muncul. Misalnya, isu-isu terkait integrasi, toleransi, dan hak-hak minoritas menjadi semakin relevan. Di satu sisi, keberadaan komunitas Muslim yang besar dapat memperkaya budaya lokal, tetapi di sisi lain, dapat juga menimbulkan ketegangan jika tidak dikelola dengan baik.

Implikasi Sosial dan Politik
Pertumbuhan populasi Muslim di Eropa membawa implikasi yang kompleks. Di satu sisi, keberadaan mereka dapat memperkaya keragaman budaya dan memperkuat hubungan antarbudaya. Namun, di sisi lain, ada tantangan yang harus dihadapi, seperti diskriminasi dan stereotip negatif yang sering kali mengarah pada konflik sosial.

Politik Eropa juga mulai merespons perubahan ini. Beberapa negara mulai mengadopsi kebijakan yang lebih inklusif untuk mengakomodasi kebutuhan komunitas Muslim, sementara yang lain mungkin mengambil pendekatan yang lebih ketat. Ini menciptakan dinamika yang menarik dalam politik Eropa, di mana isu-isu terkait imigrasi dan integrasi menjadi semakin penting.
 
sumber berita: detikmerdekarepublikabeautynesiacnbc

01 June 2025

Haji Furoda 2025


 

haj
Perbedaan Haji Furoda


  • Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Di Indonesia, terdapat beberapa pilihan untuk menunaikan ibadah haji, di antaranya adalah haji reguler, haji plus, dan haji furoda. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai haji furoda, perbedaannya dengan haji plus dan haji reguler, serta apa yang perlu diketahui oleh calon jemaah haji di tahun 2025.

Haji Furoda
Haji furoda adalah program ibadah haji yang menggunakan visa haji undangan langsung dari pemerintah Arab Saudi. Program ini memberikan kesempatan bagi jemaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk melaksanakan ibadah haji tanpa harus melalui kuota haji reguler yang biasanya dikelola oleh Kementerian Agama . Dengan kata lain, haji furoda menawarkan cara yang lebih cepat dan efisien untuk berangkat ke Tanah Suci.

Perbedaan Haji Furoda, Haji Plus, dan Haji Reguler
Memahami perbedaan antara haji furoda, haji plus, dan haji reguler sangat penting bagi calon jemaah. Berikut adalah beberapa perbedaan utama:

1. Kuota dan Visa:
  • Haji Reguler: Jemaah harus mendaftar dan menunggu antrean yang bisa mencapai bertahun-tahun. Visa yang digunakan adalah visa haji reguler yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.
  • Haji Plus: Memiliki kuota yang lebih sedikit dibandingkan haji reguler, tetapi jemaah tetap harus menunggu antrean. Haji plus menawarkan fasilitas yang lebih baik dibandingkan haji reguler.
  • Haji Furoda: Memiliki kuota khusus dari pemerintah Arab Saudi dan tidak memerlukan antrean. Jemaah dapat berangkat lebih cepat dengan menggunakan visa undangan .

2. Biaya:
  • Haji Reguler: Biaya haji reguler lebih terjangkau, tetapi jemaah harus menunggu lama untuk mendapatkan keberangkatan.
  • Haji Plus: Biaya haji plus lebih tinggi dibandingkan haji reguler, tetapi menawarkan fasilitas yang lebih baik, seperti akomodasi yang lebih nyaman dan layanan yang lebih baik .
  • Haji Furoda: Biaya haji furoda cenderung lebih mahal dibandingkan haji reguler dan haji plus, tetapi jemaah mendapatkan keuntungan dari keberangkatan yang lebih cepat dan fasilitas yang lebih baik.

3. Fasilitas:
  • Haji Reguler: Fasilitas yang ditawarkan cukup standar, dengan akomodasi dan transportasi yang sesuai dengan kuota yang ada.
  • Haji Plus: Menawarkan fasilitas yang lebih baik, seperti hotel yang lebih dekat dengan Masjidil Haram dan layanan yang lebih personal.
  • Haji Furoda: Menyediakan fasilitas premium, termasuk akomodasi yang lebih nyaman dan layanan yang lebih eksklusif.

Kepastian Haji Furoda 2025
Meskipun haji furoda menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kepastian visa. Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai visa haji furoda untuk tahun 2025. Kementerian Agama Indonesia menyatakan bahwa 100 persen jemaah haji reguler sudah berada di Mekkah, tetapi untuk visa furoda, masih belum ada kepastian . Hal ini menjadi perhatian bagi calon jemaah yang berharap untuk berangkat tahun ini.
 
sumber berita: bpkhinilahtempo

28 May 2025

Arafah Muzdalifah Mina


 

ara
ibadah haji

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam bagi seluruhumat Muslim di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan jemaah dari berbagai negara berkumpul di Tanah Suci untuk melaksanakan serangkaian ritual yang telah ditentukan. Di antara lokasi-lokasi penting dalam pelaksanaan haji, Arafah, Muzdalifah, dan Mina memiliki peranan yang sangat krusial. 

Arafah: Puncak Ibadah Haji
Arafah adalah tempat di mana jemaah haji melaksanakan wukuf, yang merupakan puncak dari ibadah haji. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, jemaah berkumpul di Arafah untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah. Wukuf di Arafah adalah momen yang sangat istimewa, di mana jemaah merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta. 

Di Arafah, jemaah melakukan berbagai ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdoa. Ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kehidupan dan memohon petunjuk serta ampunan. Menurut sebuah laporan, wukuf di Arafah adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa, dan banyak jemaah yang merasakan pengalaman spiritual yang mendalam di sini.

Muzdalifah: Tempat Istirahat dan Pengumpulan Batu
Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah kemudian bergerak menuju Muzdalifah. Di sini, mereka menghabiskan malam dengan beristirahat dan mengumpulkan kerikil yang akan digunakan untuk ritual lempar jumrah di Mina. Muzdalifah bukan hanya sekadar tempat transit, tetapi juga memiliki makna penting dalam proses ibadah haji.

Di Muzdalifah, jemaah melaksanakan shalat Maghrib dan Isya secara berjamaah. Suasana di Muzdalifah biasanya sangat ramai, namun tetap khusyuk. Jemaah berkesempatan untuk merenungkan kembali perjalanan spiritual mereka dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan ibadah di Mina. 

Mina: Ritual Lempar Jumrah
Setelah menghabiskan malam di Muzdalifah, jemaah melanjutkan perjalanan ke Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah. Di Mina, jemaah melaksanakan ritual lempar jumrah, yang merupakan simbol penolakan terhadap godaan setan. Ritual ini dilakukan dengan melemparkan batu kerikil yang telah dikumpulkan di Muzdalifah ke tiga tiang yang melambangkan setan.

Lempar jumrah di Mina adalah salah satu momen yang paling dinanti dalam ibadah haji. Ini adalah saat di mana jemaah menunjukkan keteguhan iman mereka dan komitmen untuk menjauhi segala bentuk godaan. Selain itu, Mina juga menjadi tempat di mana jemaah menghabiskan waktu untuk berdoa dan beribadah.

Makna Spiritual dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina
Ketiga lokasi ini tidak hanya sekadar tempat fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam. Arafah mengajarkan kita tentang pentingnya introspeksi dan permohonan ampunan. Muzdalifah mengingatkan kita untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan. Sementara itu, Mina mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam iman dan menolak segala bentuk godaan.

Ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang tidak hanya mengubah kehidupan individu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui pengalaman di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, jemaah diharapkan dapat kembali ke tanah air dengan semangat baru dan komitmen untuk menjalani hidup yang lebih baik.
 
sumber: detikkemenagrumaysho

Haji Digital 2025


 

haj
kartu nusuk

Tahun 2025 akan menjadi tonggak baru dalam penyelenggaraan haji Indonesia. Dengan hadirnya Kartu Nusuk Digital, jemaah haji tidak lagi perlu repot membawa dokumen fisik. Namun, di balik kemudahan ini, Kementerian Agama (Kemenag) juga mengimbau jemaah untuk mengurangi aktivitas "jalan-jalan" demi menjaga kesehatan di puncak ibadah haji.  

Kartu Nusuk Digital: "Nyawa Kedua" bagi Jemaah Haji 2025
Kartu Nusuk adalah sistem identifikasi digital yang menggantikan dokumen fisik seperti paspor haji, ID card, dan tiket bus. Kartu ini menjadi "nyawa kedua" bagi jemaah karena menyimpan semua data penting, mulai dari identitas hingga jadwal ibadah.  

Fungsi Utama Kartu Nusuk:  
  • Identifikasi Digital – Menggantikan dokumen fisik, mengurangi risiko kehilangan.  
  • Akses Transportasi – Berfungsi sebagai tiket bus dan kereta antar-lokasi ibadah.  
  • Pendataan Kesehatan – Memantau kondisi jemaah, terutama yang memiliki riwayat sakit.  
  • Keamanan – Meminimalisir pemalsuan identitas jemaah.  

Pemerintah Arab Saudi telah mewajibkan sistem ini mulai 2024. Namun, Kemenag masih berupaya agar jemaah Indonesia bisa menggunakan versi digital sepenuhnya tanpa kartu fisik.  

Kenapa Kemenag Imbau Jemaah Kurangi "Jalan-Jalan"?  
Salah satu tantangan terbesar ibadah haji adalah kelelahan fisik. Apalagi, cuaca ekstrem di Arab Saudi bisa mencapai 50°C. Kemenag mengingatkan jemaah untuk:  

  • Tidak terlalu banyak "jalan-jalan" (wisata atau belanja) di luar agenda ibadah.  
  • Hindari aktivitas tidak penting yang menguras tenaga sebelum puncak haji (Arafah, Muzdalifah, Mina).  
  • Istirahat cukup agar tetap fit saat wukuf dan lempar jumrah.  

Dampak Kelelahan bagi Jemaah:  
  • Dehidrasi & Heatstroke – Kasus kolaps di Arafah sering terjadi karena kelelahan.  
  • Gangguan Kesehatan Kronis – Jemaah lansia rentan mengalami tekanan darah tinggi atau jantung.  
  • Ketinggalan Ibadah Inti – Kelelahan bisa membuat jemaah tidak kuat mengikuti rangkaian wajib haji.  

Solusinya?  
  • Manfaatkan Kartu Nusuk Digital untuk efisiensi waktu.  
  • Patuhi jadwal ibadah resmi dari pembimbing.  
  • Utamakan kesehatan daripada jalan-jalan atau belanja berlebihan.  

Digitalisasi Haji: Lebih Mudah, Lebih Aman  
Dengan Kartu Nusuk Digital, proses haji menjadi lebih terukur. Beberapa keunggulannya:  

a. Tidak Perlu Bawa Dokumen Fisik  
- Semua data tersimpan dalam satu kartu/digital app.  
- Scan QR code untuk akses bus, tenda, dan fasilitas lain.  

b. Monitoring Kesehatan Lebih Baik  
- Petugas bisa melacak jemaah yang butuh bantuan medis.  
- Peringatan dini jika ada jemaah dengan gejala sakit.  

c. Mengurangi Antrean & Kerumunan  
- Check-in lebih cepat di bandara, hotel, dan transportasi.  
- Kontrol kepadatan jemaah di lokasi ibadah.  

Namun, tantangannya adalah:  
  • Kesiapan infrastruktur IT di Arab Saudi dan Indonesia.  
  • Edukasi jemaah (terutama lansia) dalam menggunakan teknologi.  

Tips untuk Jemaah Haji 2025  
Agar ibadah lancar, ikuti panduan ini:  

  • Pelajari Kartu Nusuk Digital sebelum berangkat.  
  • Batasi "jalan-jalan" yang tidak perlu.  
  • Simpan energi untuk puncak ibadah (Arafah-Mina).  
  • Patuhi petugas dan pembimbing haji.
 

18 May 2025

Pro-Kontra Makan Kurma Setiap Hari


 

mak
makan kurma

Siapa yang tidak kenal dengan kurma? Buah manis yang sering kita jumpai, terutama saat bulan Ramadan, ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, seperti halnya banyak hal dalam hidup, ada pro dan kontra di masyarakat umum. Lebih jauh tentang kebiasaan makan kurma setiap hari dengan memperhatikan manfaat dan potensi risikonya.

Manfaat Makan Kurma Setiap Hari
Kurma dikenal sebagai sumber energi yang baik. Mengandung gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa, kurma dapat memberikan dorongan energi instan. Menurut beberapa penelitian, mengonsumsi dua buah kurma setiap hari dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, memperbaiki pencernaan, dan bahkan meningkatkan kesehatan otak.

1. Kaya Nutrisi
Kurma mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, termasuk potasium, magnesium, dan vitamin B6. Nutrisi ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Misalnya, potasium membantu mengatur tekanan darah sementara magnesium berkontribusi pada fungsi otot dan saraf.

2. Mendukung Pencernaan
Serat yang tinggi dalam kurma dapat membantu memperbaiki sistem pencernaan. Dengan mengonsumsi kurma secara rutin, kita dapat mencegah sembelit dan mendukung kesehatan usus. Ini sangat penting, terutama bagi mereka yang sering mengalami masalah pencernaan.

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kurma dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik. Ini adalah kabar baik bagi kita yang ingin menjaga kesehatan jantung di tengah gaya hidup yang serba cepat.

Pro-Kontra: Apakah Makan Kurma Setiap Hari Selalu Baik?
Meskipun banyak manfaatnya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menjadikan kurma sebagai makanan sehari-hari. Mari kita lihat beberapa pro dan kontra yang mungkin muncul.

Pro:
- Sumber Energi Alami: Kurma adalah camilan sehat yang dapat memberikan energi cepat tanpa menambah banyak kalori.
- Mudah Didapat: Kurma tersedia di banyak tempat dan dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam berbagai hidangan.
- Rasa yang Lezat: Banyak orang menyukai rasa manis alami kurma, sehingga membuatnya menjadi pilihan camilan yang menyenangkan.

Kontra:
- Tinggi Kalori dan Gula: Meskipun kurma sehat, mereka juga mengandung kalori dan gula yang cukup tinggi. Mengonsumsi terlalu banyak kurma dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah gula darah, terutama bagi mereka yang memiliki diabetes.
- Potensi Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap kurma, meskipun ini jarang terjadi.
- Kualitas Produk: Tidak semua kurma yang dijual di pasaran memiliki kualitas yang sama. Beberapa mungkin mengandung bahan tambahan atau pengawet yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk yang telah terdaftar di BPOM dan memiliki sertifikasi yang jelas.

Kelinci Percobaan: Pentingnya Penelitian yang Berbasis Bukti
Dalam dunia kesehatan, sering kali kita mendengar istilah "kelinci percobaan" ketika berbicara tentang penelitian yang belum sepenuhnya teruji. Ini juga berlaku untuk klaim kesehatan yang beredar di masyarakat. Meskipun banyak manfaat yang diklaim dari mengonsumsi kurma, penting untuk mengandalkan penelitian yang valid dan berbasis bukti.

Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi kurma setiap hari, sebaiknya kita melakukan riset dan berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih tepat sesuai dengan kondisi kesehatan kita masing-masing.


Makan kurma setiap hari bisa menjadi pilihan yang sehat jika dilakukan dengan bijak. Dengan memahami manfaat dan potensi risikonya, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan kita. Ingatlah untuk selalu memperhatikan porsi dan kualitas kurma yang kita konsumsi.

Rasulullah SAW menganjurkan makan kurma dalam jumlah ganjil:

"Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah SAW biasa berbuka dengan beberapa butir kurma basah sebelum salat (Maghrib), jika tidak ada kurma basah maka dengan kurma kering, jika tidak ada juga maka beliau minum beberapa teguk air." (HR. Abu Dawud No. 2356, Tirmidzi No. 696 - Hasan)

"Barang siapa yang makan tujuh butir kurma Ajwa di pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir." (HR. Bukhari No. 5768, Muslim No. 2047)

"Sesungguhnya Allah itu Maha Esa (Witr) dan mencintai yang ganjil." (HR. Bukhari No. 6410, Muslim No. 2677)
 
sumber bacaan: cnndetikkompas

30 March 2025

Kenapa Perayaan Idul Fitri di Kawasan Arab Berbeda?


 

ied
Idul Fitri 2025

Perayaan Idul Fitri adalah momen yang sangat dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Namun, sering kali kita mendengar bahwa tanggal perayaan ini berbeda antara satu negara dengan negara lainnya, terutama antara Indonesia dan negara-negara Arab seperti Arab Saudi. Lalu, apa yang menyebabkan perbedaan ini?

Metode Penentuan Hari Raya Idul Fitri
Salah satu faktor utama yang menyebabkan perbedaan hari raya Idul Fitri adalah metode penentuan awal bulan Syawal. Di Indonesia, banyak organisasi Islam, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyah (pengamatan langsung bulan) untuk menentukan awal bulan. Sementara itu, di Arab Saudi, penentuan hari raya lebih mengandalkan rukyah, yang berarti mereka menunggu pengamatan bulan secara langsung. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan satu atau dua hari dalam merayakan Idul Fitri.

Pengaruh Astronomi dan Geografi
Profesor astronomi dari BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa posisi geografis dan kondisi atmosfer juga berperan dalam penentuan awal bulan. Misalnya, di beberapa daerah, bulan mungkin terlihat lebih awal atau lebih lambat tergantung pada kondisi cuaca dan lokasi pengamatan. Ini menjelaskan mengapa di beberapa tempat di Indonesia, seperti Solo, ada masjid yang merayakan Idul Fitri lebih awal dibandingkan dengan yang lain.

Perbedaan Interpretasi dalam Dunia Islam
Perbedaan dalam merayakan Idul Fitri juga mencerminkan keragaman dalam interpretasi ajaran Islam di berbagai belahan dunia. Beberapa kelompok mungkin memiliki pandangan yang berbeda mengenai kapan bulan baru dimulai, yang berujung pada perayaan yang tidak seragam. Hal ini menciptakan situasi di mana umat Islam di satu negara merayakan Idul Fitri pada hari yang berbeda dibandingkan dengan negara lain.

Dampak Sosial dan Budaya
Perayaan Idul Fitri bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga merupakan momen sosial yang penting. Di Indonesia, perayaan ini sering kali diwarnai dengan tradisi lokal, seperti mudik (pulang kampung) dan saling berkunjung antar keluarga. Sementara itu, di Arab Saudi, perayaan lebih terfokus pada ibadah dan kegiatan keagamaan. Perbedaan ini menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat mempengaruhi cara umat Islam merayakan hari besar ini.

Kesatuan dalam Perbedaan
Meskipun ada perbedaan dalam merayakan Idul Fitri, penting untuk diingat bahwa semua umat Islam merayakan hari yang sama dengan semangat yang sama: syukur atas berakhirnya bulan Ramadan dan memperkuat tali silaturahmi. MUI dan organisasi Islam lainnya terus berupaya untuk menjembatani perbedaan ini dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi dan saling menghormati dalam perbedaan.

Perayaan Idul Fitri di kawasan Arab dan Indonesia menunjukkan keragaman dalam praktik keagamaan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk metode penentuan hari raya, kondisi astronomi, dan budaya lokal. Meskipun ada perbedaan, semangat kebersamaan dan saling menghormati tetap menjadi inti dari perayaan ini. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih menghargai keragaman dalam dunia Islam dan memperkuat persatuan di antara umat.
 
sumber berita: tempokompasinilah

12 February 2025

Nikah Beda Agama


 

nik
Nikah

Kisah Junjung dan Fenny, pasangan asal Surabaya yang menikah beda agama, sempat viral di media sosial. Meski Junjung Muslim dan Fenny Kristen, mereka memilih jalan "disatukan" melalui pernikahan dengan saling menghormati keyakinan masing-masing. Cerita mereka, seperti memberikan menggambarkan, harapan sebagian pasangan beda agama di masyarakat Indonesia untuk melegalkan cinta di tengah aturan yang ada. Namun, di balik kisah harmonis ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) justru mengungkap praktik manipulasi aturan nikah beda agama dalam Asia Culture and Food Festival (ACFS) 2024.

Modus Nikah Beda Agama
Laporan MUI, menyoroti maraknya praktik nikah beda agama yang dianggap "mencurangi aturan". Misalnya, pasangan yang mengubah data agama di KTP secara sementara atau menikah di luar negeri untuk menghindari UU Perkawinan No. 1/1974. Aturan ini hanya mengakui pernikahan seagama, sehingga pasangan beda agama seringkali terpaksa mencari celah hukum. MUI menegaskan bahwa praktik semacam ini tidak hanya melanggar hukum negara, tapi juga prinsip agama. Mereka mendorong pemerintah dan DPRD untuk memperketat pengawasan, termasuk revisi aturan yang dinilai ambigu.  
 
Peran Negara  
Di tingkat lokal, beberapa DPRD pernah mengusulkan regulasi khusus untuk mengakomodir nikah beda agama, meski belum ada realisasi konkret. Sementara itu, hukum saat ini tetap berpegang pada UU Perkawinan, meski Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2023 menolak judicial review yang mengusung legalisasi nikah beda agama. Ketegangan antara hukum positif dan realita sosial ini menciptakan dilema. Di satu sisi, negara ingin melindungi prinsip agama; di sisi lain, ada tuntutan sebagian masyarakat plural yang menginginkan pengakuan atas hak asasi.  

Rusia: Majelis Ulama yang Lebih Fleksibel  
Menariknya, Majelis Ulama Rusia justru mengeluarkan fatwa yang membolehkan pria Muslim menikah beda agama, asalkan pasangan non-Muslim itu penganut agama samawi (Kristen atau Yahudi). Fatwa ini, menjadi kontras dengan sikap MUI. Meski demikian, keputusan ini tidak lepas dari konteks Rusia yang memiliki populasi Muslim minoritas dan tradisi multikultural lebih panjang. Perbedaan ini menunjukkan bahwa fatwa keagamaan seringkali dipengaruhi kondisi sosial-politik suatu negara.  

Mencari Jalan Tengah 
Kisah Junjung-Fenny dan temuan MUI mengajak kita melihat nikah beda agama dari dua sisi: sebagai aspirasi personal dan tantangan sistemik. Bagi pasangan yang ingin "disatukan", upaya mereka kerap berbenturan dengan aturan yang dipandang kaku. Namun, bagi majelis ulama dan sebagian masyarakat, nikah beda agama dianggap mengancam fondasi keluarga dan keyakinan. Di sinilah peran negara diperlukan untuk membuka ruang dialog inklusif, tanpa mengabaikan prinsip hukum dan agama.  

Pertanyaannya: bisakah Indonesia merumuskan kebijakan yang lebih adaptif, seperti mengakui pernikahan sipil untuk pasangan beda agama? Atau adakah cara untuk meminimalisir "modus" manipulatif tanpa mengorbankan hak warga negara? Jawabannya mungkin terletak pada kolaborasi antara rezim pemerintahan, DPRD, majelis ulama, dan masyarakat untuk mencari solusi yang manusiawi, adil, dan beradab.
 
sumber berita:
mui 

27 May 2024

Jamaah Haji Indonesia 2024


 

jam
Jamaah Haji 2024


Indonesia akan memberangkatkan 241.000 jamaah haji ke tanah suci pada tahun ini. Ada dua maskapai yang bakal menerbangkan jamaah itu sebanyak 500 kloter yang tersebar di 13 bandara Indonesia. Transportasi udara yang memberangkatkan jamaah haji, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.  Garuda Indonesia akan menerbangkan 294 kloter dengan 109.072 jamaah dengan pesawat tipe B747-300, B777-300, A330 - 300, dan A340 - 300. Sedangkan Saudi Airlines bakal menerbangkan 260 kloter dengan 106.993 jamaah haji dengan pesawat tipe B747-300, B777-300, dan A330-300. Dari data Kementerian Agama ada 241.000 kuota haji yang diberikan pada tahun 2024 ini. Rinciannya 213.320 merupakan jamaah reguler, 27.680 jamaah haji khusus.

Kementerian Agama membekali setiap jamaah haji Indonesia selama di Tanah Suci dengan kalung identitas (ID Card) dan gelang terbuat logam sebagai identitas. Kedua benda itu menjadi ciri khas jamaah dan petugas haji Indonesia sejak lama. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan memberikan  yang akan menjadi alat untuk menjaga validitas jamaah calon haji Indonesia serta untuk menghalau mereka yang nekat berhaji tanpa prosedur resmi.

Pada pelaksanaan haji 1445 H/2024 M hampir 45 ribu jemaah yang berangkat tahun ini berusia 65 tahun ke atas atau lansia. Tagline Haji Ramah Lansia kepada sebanyak 44.795 jemaah haji merupakan lansia. Jumlah yang tidak sedikit ini persentasenya hampir 21 persen dari total jemaah haji. Jemaah haji lansia terbagi atas empat kelompok umur, yaitu:
  • 34.420 jemaah pada rentang 66-75 tahun
  • 8.435 jemaah pada rentang usia 76-85 tahun
  • 1.835 jemaah pada rentang usia 86-95 tahun
  • 55 jemaah dengan usia lebih dari 95 tahun

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, masa operasional pemberangkatan calon haji 1445 Hijriah/2024 Masehi akan berlangsung selama 30 hari, yakni tanggal 12 Mei–14 Juni 2024. Pemberangkatan akan dibagi menjadi dua gelombang. Pertama, pemberangkatan tujuan Madinah 12–23 Mei 2024. Kedua, pemberangkatan tujuan Jeddah 24 Mei–10 Juni 2024. Masa operasional kepulangan juga dijadwalkan berlangsung dalam dua gelombang, selama 30 hari periode 22 Juni–21 Juli 2024. Jadwal gelombang pertama kepulangan dari Jeddah ke Indonesia 22 Juni–3 Juli 2024, lalu gelombang kedua kepulangan dari Madinah 4 Juli–21 Juli 2024.

sumber: cnbcindonesia, NU, antaranews, detik, katadata

29 February 2024

Pidato Menlu Di ICJ


 

Menlu RI di ICJ

PM Benjamin Netanyahu:
satu, tidak ada yang bisa menghentikan kami (Israel), tidak Den Haag (ICJ), tidak siapa pun
dua, Saya bangga telah mencegah berdirinya negara Palestina

Menlu Retno:
Kebrutalan itu juga terlihat dari tindakan Israel yang masih terus melakukan "pemusnahan tanpa pandang bulu" terhadap warga sipil di Gaza.
Tidak ada negara yang boleh diberi kebebasan untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan terhadap negara yang lebih lemah. Inilah sebabnya kita mempunyai hukum internasional. Oleh karena itu kita perlu menjunjungnya. Peran ICJ sangat penting dalam menjaga apa yang disebut sebagai "tatanan internasional berbasis aturan"
Tidak ada alasan bagi ICJ menolak mengeluarkan fatwa hukum bagi Israel

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim:
Saya memberikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih atas upaya yang sangat sungguh-sungguh dari Menlu RI. Ini menggambarkan sikap jenuin pemerintah, rakyat dan bangsa Indonesia terhadap kejahatan Israel yang luar biasa dan pembelaan Indonesia terhadap perjuangan rakyat dan bangsa Palestina


sumber berita...
cnnindonesia
rmol
video

24 June 2023

Daya Beli Hewan Qurban


day
Hewan Qurban

 
 
Direktur IDEAS Yusuf Wibisono:
Meski pandemi kini telah berakhir dan mobilitas masyarakat telah sepenuhnya normal, namun resesi global telah melemahkan kembali pemulihan ekonomi pasca pandemi


Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) mengeluarkan hasil riset (mem-proyeksi-kan, mem-perkira-kan) potensi ekonomi qurban Indonesia tahun 2023 ini sebesar Rp 24,5 triliun yang berasal dari 2,08 juta pequrban (shahibul qurban). Proyeksi tersebut menurun tipis dari tahun lalu (2022) yang diestimasikan mencapai Rp 24,3 triliun dari 2,17 juta orang pequrban. Artinya, ada penurunan sekitar 90 ribu pequrban pada tahun 2023 ini.

Dengan memperhatikan model bahwa melemahnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga pangan dan energi, yang antara lain terlihat dari rendahnya inflasi saat Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini yang baru saja berlalu. Dengan demikian pukulan Krisis Global 2023 LEBIH BESAR dampaknya thd Daya Beli dibandingkan Akhir Pandemi Covid-19 2022.

sumber bacaan: republika
 
 
 
 
 
 
 
 

 

21 May 2023

Jemaah Haji Indonesia Tahun 2023


 

jem
Jemaah Haji Indonesia

 
Kuota haji Indonesia 1444 Hijriah/2023 Masehi ditetapkan berjumlah 221.000 jemaah. Dengan adanya tambahan 8.000 kuota, maka Indonesia total mendapat 229.000 kuota jemaah haji 2023. Dari total 221.000 total kuota haji tahun ini, hanya ada 179.044 jemaah yang melunasinya. Cadangan Jemaah haji yang telah melunasi sebanyak 29.775 jamaah. Untuk mengisi sisa kuota yang belum melunasi tersebut, akan diisi oleh jemaah haji cadangan yang telah melunasi sebanyak 24.276 orang. Sehingga terdapat 5.765 jamaah yang statusnya masih tetap cadangan pada kuota normal.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mengontrak 54 perusahaan/dapur katering untuk melayani jemaah haji Indonesia saat di Makkah. Jemaah akan mendapatkan tiga kali makan sehari, terdiri atas sarapan, makan siang, dan makan malam. Juga telah menyiapkan 108 hotel di Makkah. Terdapat 91 hotel yang tersebar di 5 sektor sekitar Masjid Nabawi (Madinah) untuk menampung para jemaah calon haji Indonesia.

Sebanyak 492 petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan diberangkatkan pada Sabtu, 20 Mei 2023. Mereka akan ditempatkan di Daerah Kerja Bandara, Daerah Kerja Madinah, serta Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah.

sumber berita :
kompas
kontan
kemenag
kompas madinah
petugas kemenag

 
 
 
 

14 February 2023

Biaya Haji 2023


haj
Haji 2023

 

Usul Kemenag, 13 Feb 2023 :
Mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023 sebesar Rp98.893.909. Dari jumlah itu, biaya yang dibebankan kepada jemaah haji sebesar Rp69 juta. Sementara sisanya dibayarkan nilai manfaat dana haji.

Rapat Panja Biaya Haji 2023 (Komisi VIII DPR & Kemenag), 15 Feb 2023 :
Menyepakati biaya haji yang harus dibayarkan jemaah sebesar Rp 49.812.700.
BPIH disepakati sebesar Rp 90.050.637,26.

Ketua Komnas Haji dan Umrah, Mustolih Siradj :
Jemaah haji lunas tunda tahun 2020 yang akan diberangkatkan pada tahun 2023 tidak dibebankan tambahan biaya. Jemaah haji lunas tunda tahun 2022 sebanyak 9.864 jemaah yang akan diberangkatkan pada tahun 2023 dibebankan tambahan biaya pelunasan sebesar Rp 9,4 juta. Serta, jemaah haji tahun 2023 sebanyak 106.590 jemaah dibebankan tambahan biaya pelunasan sebesar Rp 23,5 juta.
The Islamic Religious Council of Singapore :
Jemaah Haji yang berencana untuk melakukan ibadah haji pada tahun ini harus membayar rata-rata Sin$1.500 lebih mahal (atau setara sekitar Rp17 juta) dibandingkan dengan lima tahun terakhir. The Islamic Religious Council of Singapore atau MUIS pada awal Februari lalu menyampaikan kepada 900 calon jemaah melalui SMS dan email.


sumber berita : detik, kemenag, kompas, bisnis


30 May 2022

Gubernur (mulai) Melirik Industri Syariah


 

gub
Industri Halal Syariah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati :

Upaya pemerintah dalam melakukan program-program ekonomi dan keuangan syariah memang membutuhkan kerja sama, termasuk dengan daerah, karena tidak bisa dilakukan oleh satu kementerian dan lembaga

Diperlukan pula adanya definisi yang jelas untuk semua orang dari sebuah kegiatan ekonomi di industri sektor keuangan maupun riil yang dapat dinyatakan memenuhi persyaratan syariah.
 
Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono (21 Mei 2024):
Alhamdulillah, Jawa Timur berhasil memborong delapanpenghargaan dari sepuluh kategori Anugerah Adinata Syariah tahun ini. Ini adalah bukti komitmen Jatim dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Kali ini, Jawa Timur berhasil memborong delapan penghargaan dari sepuluh kategori dalam Anugerah Adinata Syariah pada 20 Mei 2024. Adapun kedelapan penghargaan yang diraih Jawa Timur antara lain Juara 5 Kategori Keuangan Sosial Syariah, Juara 3 Kategori Program Inovasi pada Sektor Ekonomi Syariah, Juara 1 Kategori Keuangan Mikro Syariah, dan Juara 2 Kategori Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren.  Termasuk Juara 4 Kategori Zona KHAS (Kuliner Halal Aman Sehat), Juara 3 Kategori Industri Halal, Juara 4 Kategori Kelembagaan Daerah yang Difokuskan pada Pengembangan Ekonomi Syariah di Tingkat Daerah/Provinsi, serta Juara 4 Kategori Keuangan Syariah.


sumber berita
KOMPAS

26 March 2018

Identitas dan Keislaman


Ariel Heryanto dalam buku “Identitas dan Kenikmatan” (2018), khususnya pada bab 2 (Post-Islamisme: Iman, Kenikmatan dan Kekayaan) yang menyinggung fenomena meningkatnya kesalehan orang Indonesia akhir-akhir ini serta implikasi pertentangannya dengan kelompok yang telah mapan keislamannya, baik dari lulusan pesantren atau sekolah keagamaan lainnya. Komparasi di antara keduanya kemudian coba ditelaah melalui ekspresi karya sastra populer yang mewakili kebudayaannya masing-masing.