Judol di Data BSSN

09 July 2025

Judol di Data BSSN


 

jud
judi online

Sepanjang 2024, ada 3.908 laman pemerintah yang disusupi konten judi daring. Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN menemukan adanya kerentanan pada pengelolaan sistem laman pemerintah. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panitia Kerja Judi Online Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, 22 Jan 2025), Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dominggus Pakel mengatakan: penyisipan konten (promosi) judi daring ditemukan di 3.908 laman milik pemerintah dengan 678 instansi pemerintah yang terdampak.

Apa Itu Anomali dan Mengapa Ini Penting?
Kepala BSSN RI Nugroho Sulistyo Budi (published 8 Jul 2025):
Berdasarkan hasil monitoring kami selama enam bulan terakhir, periode Januari hingga Juni 2025, terdapat lebih dari 184 ribu anomali trafik yang berkaitan dengan aktivitas judi online.

Dalam konteks keamanan siber, anomali berarti adanya aktivitas atau kejadian yang tidak biasa dan mencurigakan, yang bisa menjadi tanda adanya serangan atau pelanggaran keamanan. Dari sisi klasifikasi ancaman, tiga jenis yang paling sering muncul adalah malware, miskonfigurasi sistem, dan eksploitasi celah keamanan.

BSSN mencatat sebanyak 184.359 anomali terkait judi online sepanjang semester pertama tahun 2025. Anomali lalu lintas siber adalah aktivitas tidak biasa atau menyimpang dari pola normal dalam jaringan komputer atau sistem informasi. Anomali ini berbahaya pada situs pemerintah karena website pemerintah seharusnya menjadi tempat yang aman dan terpercaya bagi masyarakat untuk mengakses layanan publik. Jika situs-situs ini disusupi (dgn promosi judol), maka kepercayaan publik bisa menurun drastis, dan potensi penyebaran konten ilegal seperti judi online akan semakin besar.

Mengapa Judi Online Bisa Menyusup ke Situs Pemerintah?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan situs pemerintah rentan terhadap penyusupan judi online:

  1. Keamanan Siber yang Belum Optimal. Banyak situs pemerintah yang masih menggunakan sistem keamanan yang kurang mutakhir atau belum diperbarui secara berkala. Hal ini membuka celah bagi pelaku kejahatan siber untuk menyusup dan menanamkan konten ilegal.
  2. Kurangnya Pengawasan 24 Jam. BSSN sendiri mengakui bahwa mereka harus memantau website pemerintah selama 24 jam penuh untuk mendeteksi dan menanggulangi konten judi online. Ini menunjukkan bahwa tanpa pengawasan ketat, situs-situs tersebut sangat rentan disusupi.
  3. Teknik Penyusupan yang Semakin Canggih. Pelaku judi online menggunakan teknik yang semakin canggih dan sulit dideteksi, seperti memasukkan kode tersembunyi atau memanfaatkan celah keamanan yang belum diketahui.


Upaya BSSN dan Pemerintah
BSSN telah mengambil langkah serius dengan melakukan pemantauan 24 jam nonstop terhadap situs pemerintah untuk mendeteksi dan menghapus konten judi online. Selain itu, mereka juga terus memperkuat sistem keamanan siber dan memberikan edukasi kepada pengelola situs pemerintah agar lebih waspada terhadap potensi serangan.
 
sumber berita: kompascnbcantara

0 comments :

Post a Comment