Angka Korupsi di BUMN
![]() |
angka korupsi |
Korupsi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukan sekadar cerita lama yang terus berulang, melainkan luka menganga yang terus membebani keuangan negara dan merugikan masyarakat luas. Korupsi di sejumlah perusahaan badan usaha milik negara terus membebani negara. Dari 16 perkara korupsi saja, periode2000-2024, pada untuk "perkara menonjol" dan jadi perhatian publik ternyata kerugian keuangan negara yang ditimbulkan mencapai Rp 83,3 triliun.
Mengapa Korupsi BUMN Selalu Jadi Sorotan?
BUMN adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Mereka mengelola aset negara, menyediakan layanan publik, dan menjadi motor penggerak pembangunan. Namun, di balik peran strategis itu, BUMN juga kerap menjadi “ladang basah” bagi para pelaku korupsi. Mengapa? Karena besarnya dana yang dikelola, lemahnya pengawasan, dan seringnya intervensi politik membuat BUMN sangat rentan terhadap praktik korupsi .
Data dan Fakta
Beberapa kasus korupsi BUMN (ter)besar yang pernah terjadi di Indonesia, berdasarkan data dan pemberitaan terbaru :
1. PT Timah: Kerugian Negara Rp 300 Triliun
Kasus korupsi di PT Timah menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Kerugian negara akibat korupsi ini mencapai Rp 29 triliun, namun jika dihitung dengan kerusakan ekologi dan ekonomi, total kerugian membengkak hingga Rp 300 triliun! Modusnya melibatkan manipulasi tata niaga timah, persekongkolan dengan pihak swasta, dan pengabaian terhadap kerusakan lingkungan.
2. PT Pertamina: Skandal Minyak Mentah, Kerugian Rp 193,7 Triliun
Kasus korupsi di Pertamina terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang diperkirakan merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun. Modus yang digunakan antara lain manipulasi produksi, mark-up harga, dan pengaturan tender yang tidak transparan.
3. PT Asabri: Manipulasi Investasi, Kerugian Rp 22,7 Triliun
PT Asabri, perusahaan asuransi milik negara untuk TNI/Polri, terjerat kasus korupsi yang merugikan negara Rp 22,7 triliun. Modusnya adalah manipulasi transaksi saham dan reksa dana, di mana dana pensiunan prajurit dan polisi disalahgunakan untuk kepentingan pribadi oknum pejabat.
4. PT Jiwasraya: Investasi Bodong, Kerugian Rp 16,8 Triliun
Kasus Jiwasraya menjadi sorotan karena menyangkut nasib jutaan nasabah. Kerugian negara mencapai Rp 16,8 triliun akibat investasi bodong dan pengelolaan dana yang tidak transparan.
5. Garuda Indonesia: Pengadaan Pesawat, Kerugian Rp 9,37 Triliun
Garuda Indonesia juga tak luput dari skandal korupsi. Kerugian negara sekitar Rp 9,37 triliun akibat pengadaan pesawat yang tidak sesuai kebutuhan dan penuh rekayasa.
Bagaimana Korupsi BUMN Terjadi?
Korupsi di BUMN umumnya terjadi melalui beberapa pola dan modus operandi yang berulang :
Manipulasi Pengadaan: Tender proyek atau pengadaan barang/jasa sering kali diatur sedemikian rupa agar dimenangkan oleh pihak tertentu, biasanya dengan imbalan suap atau komisi.
Transaksi Fiktif: Membuat transaksi palsu untuk mengalirkan dana ke kantong pribadi atau kelompok tertentu.
Mark-up Harga: Harga barang atau jasa yang dibeli BUMN dinaikkan jauh di atas harga pasar, selisihnya masuk ke oknum pejabat.
Penyalahgunaan Wewenang: Pejabat BUMN menggunakan jabatannya untuk mengambil keputusan yang menguntungkan diri sendiri atau kelompoknya.
Kolusi dengan Pihak Swasta: Oknum BUMN bekerja sama dengan pengusaha untuk membagi keuntungan secara ilegal.
Siapa yang Paling Dirugikan?
Dampak korupsi BUMN sangat luas dan merugikan banyak pihak :
1. Kerugian Keuangan Negara
Dari 16 kasus korupsi BUMN terbesar antara 2000-2024, total kerugian negara mencapai Rp 83,3 triliun. Angka ini setara dengan hampir 15% dari total penyertaan modal negara ke BUMN selama 2005-2021 .
2. Penurunan Kinerja dan Daya Saing
Korupsi membuat BUMN tidak efisien, menurunkan daya saing, dan menghambat kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional. Akibatnya, BUMN sulit bersaing di pasar global dan sering menjadi beban negara.
3. Dampak Langsung ke Masyarakat
Kasus Jiwasraya dan Asabri, misalnya, membuat jutaan nasabah kehilangan haknya. Polis asuransi tidak bisa dicairkan, dana pensiun terancam hilang, dan kepercayaan masyarakat terhadap negara pun menurun .
4. Kerusakan Lingkungan
Kasus PT Timah tidak hanya merugikan keuangan negara, tapi juga menyebabkan kerusakan lingkungan yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah .
Korupsi BUMN adalah masalah terbesar yang harus menjadi perhatian kita semua. Kerugian yang ditimbulkan bukan hanya angka di atas kertas, tapi nyata dirasakan oleh masyarakat, lingkungan, dan masa depan bangsa. "Managemen Pengelolaan" yang bebas kepentingan serta pengawasan dan penegakan hukum yang tegas, diharapkan bisa bersama-sama mendorong perubahan. Jangan biarkan BUMN, yang seharusnya menjadi kebanggaan negara, justru menjadi sumber luka dan kerugian terbesar bagi Indonesia.
sumber: kompas, tempo
Mengapa Korupsi BUMN Selalu Jadi Sorotan?
BUMN adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Mereka mengelola aset negara, menyediakan layanan publik, dan menjadi motor penggerak pembangunan. Namun, di balik peran strategis itu, BUMN juga kerap menjadi “ladang basah” bagi para pelaku korupsi. Mengapa? Karena besarnya dana yang dikelola, lemahnya pengawasan, dan seringnya intervensi politik membuat BUMN sangat rentan terhadap praktik korupsi .
Data dan Fakta
Beberapa kasus korupsi BUMN (ter)besar yang pernah terjadi di Indonesia, berdasarkan data dan pemberitaan terbaru :
1. PT Timah: Kerugian Negara Rp 300 Triliun
Kasus korupsi di PT Timah menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Kerugian negara akibat korupsi ini mencapai Rp 29 triliun, namun jika dihitung dengan kerusakan ekologi dan ekonomi, total kerugian membengkak hingga Rp 300 triliun! Modusnya melibatkan manipulasi tata niaga timah, persekongkolan dengan pihak swasta, dan pengabaian terhadap kerusakan lingkungan.
2. PT Pertamina: Skandal Minyak Mentah, Kerugian Rp 193,7 Triliun
Kasus korupsi di Pertamina terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang diperkirakan merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun. Modus yang digunakan antara lain manipulasi produksi, mark-up harga, dan pengaturan tender yang tidak transparan.
3. PT Asabri: Manipulasi Investasi, Kerugian Rp 22,7 Triliun
PT Asabri, perusahaan asuransi milik negara untuk TNI/Polri, terjerat kasus korupsi yang merugikan negara Rp 22,7 triliun. Modusnya adalah manipulasi transaksi saham dan reksa dana, di mana dana pensiunan prajurit dan polisi disalahgunakan untuk kepentingan pribadi oknum pejabat.
4. PT Jiwasraya: Investasi Bodong, Kerugian Rp 16,8 Triliun
Kasus Jiwasraya menjadi sorotan karena menyangkut nasib jutaan nasabah. Kerugian negara mencapai Rp 16,8 triliun akibat investasi bodong dan pengelolaan dana yang tidak transparan.
5. Garuda Indonesia: Pengadaan Pesawat, Kerugian Rp 9,37 Triliun
Garuda Indonesia juga tak luput dari skandal korupsi. Kerugian negara sekitar Rp 9,37 triliun akibat pengadaan pesawat yang tidak sesuai kebutuhan dan penuh rekayasa.
Bagaimana Korupsi BUMN Terjadi?
Korupsi di BUMN umumnya terjadi melalui beberapa pola dan modus operandi yang berulang :
Manipulasi Pengadaan: Tender proyek atau pengadaan barang/jasa sering kali diatur sedemikian rupa agar dimenangkan oleh pihak tertentu, biasanya dengan imbalan suap atau komisi.
Transaksi Fiktif: Membuat transaksi palsu untuk mengalirkan dana ke kantong pribadi atau kelompok tertentu.
Mark-up Harga: Harga barang atau jasa yang dibeli BUMN dinaikkan jauh di atas harga pasar, selisihnya masuk ke oknum pejabat.
Penyalahgunaan Wewenang: Pejabat BUMN menggunakan jabatannya untuk mengambil keputusan yang menguntungkan diri sendiri atau kelompoknya.
Kolusi dengan Pihak Swasta: Oknum BUMN bekerja sama dengan pengusaha untuk membagi keuntungan secara ilegal.
Siapa yang Paling Dirugikan?
Dampak korupsi BUMN sangat luas dan merugikan banyak pihak :
1. Kerugian Keuangan Negara
Dari 16 kasus korupsi BUMN terbesar antara 2000-2024, total kerugian negara mencapai Rp 83,3 triliun. Angka ini setara dengan hampir 15% dari total penyertaan modal negara ke BUMN selama 2005-2021 .
2. Penurunan Kinerja dan Daya Saing
Korupsi membuat BUMN tidak efisien, menurunkan daya saing, dan menghambat kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional. Akibatnya, BUMN sulit bersaing di pasar global dan sering menjadi beban negara.
3. Dampak Langsung ke Masyarakat
Kasus Jiwasraya dan Asabri, misalnya, membuat jutaan nasabah kehilangan haknya. Polis asuransi tidak bisa dicairkan, dana pensiun terancam hilang, dan kepercayaan masyarakat terhadap negara pun menurun .
4. Kerusakan Lingkungan
Kasus PT Timah tidak hanya merugikan keuangan negara, tapi juga menyebabkan kerusakan lingkungan yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah .
Korupsi BUMN adalah masalah terbesar yang harus menjadi perhatian kita semua. Kerugian yang ditimbulkan bukan hanya angka di atas kertas, tapi nyata dirasakan oleh masyarakat, lingkungan, dan masa depan bangsa. "Managemen Pengelolaan" yang bebas kepentingan serta pengawasan dan penegakan hukum yang tegas, diharapkan bisa bersama-sama mendorong perubahan. Jangan biarkan BUMN, yang seharusnya menjadi kebanggaan negara, justru menjadi sumber luka dan kerugian terbesar bagi Indonesia.
sumber: kompas, tempo
0 comments :
Post a Comment