Panik Minyak Goreng Langka di Masa Pandemi

31 December 2021

Panik Minyak Goreng Langka di Masa Pandemi


 

mnk
Panik Minyak Goreng

 Seberapa kuat bank akan mampu bertahan thd sikap "Rush" customer-nya?
Sikap Rush ditakuti oleh semua bank.
Bukan karena "kalah kliring".
Persaingan Industri menjadi sebuah keniscayaan. Panic Buying (atau rush) melambangkan budaya "Kepercayaan" pasar.

Selama masa pandemi covid-19 banyak hal bisa menjadi panic buying.
Dimulai dari Masker, Hand Sanitizer, Temulawak, Susu Beruang, Vit C kadar tinggi.
Sepertinya, "Laporan Prokes Covid-19" akan identik dengan Promosi para Pedagang.

Tapi, minyak-goreng tidak berhubungan langsung dgn pandemi(?)
Kesadaran akan kesehatan oleh masyarakat, selama pandemi ini, memicu sikap berlebihan dalam merasakan kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan.
tubuh kita mencatat sikap berlebihan itu, kemudian (secara otomatis) membentuk "kebiasaan baru"  berperilaku, yg under-control organ otak.

Seseorang (wanita) mem-posting di Twitter:
"Alhamdulillah bund, gak sia-sia perjuanganku dapat 41 botol Tropxxxx 2 liter, dapat 6 pouch Sanxx 2 liter, dapat 1 pouch Fortxxx 2 liter, total 48 pcs"
dengan bangga dia men-share "keberhasilan" dan "rahasia" mem-bobol aturan-belanja di supermarket.

Realitanya, Si-Ibu lebih bangga dari pada ahli-sulap yang memperlihatkan rahasia trik-nya. 


sumber berita:
Suara
CovidCare

 

 

 

0 comments :

Post a Comment