Hoaks Pemilu 2024
Hoaks Pemilu Hadir |
Paulus Tri Agung Kristanto:
Pengembangan Profesi Dewan Pers dan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas)
Fenomena banjir informasi karena banyaknya media massa. Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah media massa terbesar yang diperkirakan lebih dari 50.000 media. Ini yang terjadi hari ini. Banyak sekali media memberitakan berita yang seolah-olah benar. Dan, masyarakat kita tidak sepenuhnya bisa membedakan berita yang sudah di-framing untuk kepentingan tertentu dan berita yang sebenarnya
Dahlan Dahi:
(CEO Tribun Network)
Kalau media massa ada kantornya di Indonesia. Wartawannya dididik dengan keterampilan memastikan berita yang diberitakan adalah fakta. Kalau media sosial orangnya tidak harus selalu ada di Indonesia, tetapi dia menyasar pembaca Indonesia
Budi Arie Setiadi:
(Menkominfo RI)
Kemenkominfo juga bekerja sama dengan berbagai aplikasi digital dan media sosial, seperti Google, Meta, Tiktok, X, dan Instagram. Sejumlah tanda pagar pemilu damai telah disuarakan. Meta menyebarkan tagar #bijakbersuara dan Google mengampanyekan tagar #yukpahamipemilu. Kemenkominfo membentuk satuan tugas antihoaks yang akan melakukan patroli siber di dunia maya dan sudah take down 425 hoaks pemilu
sumber berita: kompas
0 comments :
Post a Comment