Kopi Gayo
Kopi Gayo di Aceh Tengah |
Tradisi menanam kopi di kawasan Gayo, Aceh Tengah, masyarakat di sana mengawali dengan ritual sederhana, Dua Ni Kupi. Ritual ini melambangkan doa dari orangtua ke anaknya agar ia tumbuh besar dan kelak berguna bagi banyak orang. Sejak ditanam, tanaman kopi didoakan agar tumbuh subur dan kelak memberikan manfaat bagi banyak orang. Dalam doa dan dekapan udara sejuk segar Gayo, tanaman kopi yang di kawasan itu diberi nama Siti Kewe, ditanam dengan rasa hormat.
Seperti doa dalam ritual Dua Ni Kopi, Siti Kewe menghasilkan buah kopi yang lebat dan bijinya yang nikmat. Tahun 2020, menurut data Badan Pusat Statistik Aceh, produksi kopi arabika gayo di Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues mencapai 65.793 ton biji kopi (green beans). Produksi ini mencapai 40 persen dari total produksi kopi arabika nasional.
Di luar kopinya, warga lokal di sana melihat kekayaan tradisi lokal terkait kopi, tak ternilai harganya. (Berharap) sebagian bisa dijual dalam bentuk, misalnya, paket-paket wisata.
sumber data: kompas
Seperti doa dalam ritual Dua Ni Kopi, Siti Kewe menghasilkan buah kopi yang lebat dan bijinya yang nikmat. Tahun 2020, menurut data Badan Pusat Statistik Aceh, produksi kopi arabika gayo di Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues mencapai 65.793 ton biji kopi (green beans). Produksi ini mencapai 40 persen dari total produksi kopi arabika nasional.
Di luar kopinya, warga lokal di sana melihat kekayaan tradisi lokal terkait kopi, tak ternilai harganya. (Berharap) sebagian bisa dijual dalam bentuk, misalnya, paket-paket wisata.
sumber data: kompas
0 comments :
Post a Comment