Kesalahan Ekstrem Orang Tua
Kesalahan Ekstrem |
Belakangan ini, perhatian publik tertuju pada seorang ayah di Surabaya yang viral karena memaksa siswa SMA untuk bersujud dan menggonggong. Tindakan ini dilakukan sebagai respons atas ejekan yang diterima anaknya di sekolah. Insiden ini menyoroti masalah serius terkait intimidasi dan kekerasan, yang kini melibatkan orang tua. Sikap seperti ini sulit untuk dipahami sebagai bentuk kasih sayang. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak seharusnya dapat meningkatkan prestasi akademik, motivasi belajar, serta perkembangan sosial-emosional mereka. Namun, tindakan ekstrem justru menciptakan dampak negatif. Orang tua sering kali tidak menyadari kesalahan mendasar dalam mendidik anak.
Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:
- Tidak Memberi Contoh yang Baik: Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jika orang tua tidak menunjukkan sikap baik, sulit bagi anak untuk memahami nilai-nilai tersebut.
- Terlalu Memanjakan: Memberikan segala sesuatu tanpa batasan dapat membuat anak tidak mandiri dan bergantung pada orang lain.
- Menuntut Kesempurnaan: Harapan yang terlalu tinggi dapat membuat anak merasa gagal dan rendah diri jika tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut.
- Mengancam dan Menakut-nakuti: Menggunakan ancaman sebagai metode disiplin hanya akan menciptakan ketakutan dan kecemasan pada anak.
- Tidak Mendengarkan Perasaan Anak: Meluangkan waktu untuk mendengarkan apa yang anak katakan adalah bagian penting dalam membuat mereka merasa dihargai.
Kesalahan-kesalahan ini dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan perkembangan sosial anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyadari perilaku yang perlu diubah agar dapat mendukung pertumbuhan anak secara positif. Kesalahan-kesalahan ini, sebaiknya dihindari sejauh mungkin, orang tua diharapkan dapat lebih bijaksana dalam mendidik anak (dan juga lingkungan seusia anak), menciptakan lingkungan (pendidikan) yang aman dan mendukung, serta membantu mereka (generasi anak) tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mandiri.
0 comments :
Post a Comment