Rojali Rohana vs Robeli

06 August 2025

Rojali Rohana vs Robeli


 

roj
mal sepi

Fenomena "Rojali" dan "Rohana" menggambarkan perilaku konsumen di mal (yang kemudian merambah ke lingkungan e-commerce). "Rojali" adalah singkatan dari "rombongan jarang beli", dan "Rohana" berarti "rombongan hanya nanya-nanya" saja tanpa melakukan pembelian. Fenomena ini menunjukkan adanya penurunan daya beli masyarakat dan pergeseran kebiasaan belanja dari offline ke online. Banyak pengunjung mal yang datang hanya untuk melihat-lihat produk atau jalan-jalan, kemudian melakukan pembelian di platform e-commerce yang sering menawarkan harga lebih murah dan promo menarik.

Daya Beli
Penyebab utama munculnya fenomena ini. diduga, adalah menurunnya daya beli masyarakat akibat harga kebutuhan pokok dan cicilan yang meningkat, sementara pendapatan stagnan. Selain itu, perubahan preferensi konsumen yang lebih memilih berbelanja online karena kemudahan dan keuntungan harga turut memperkuat tren ini.

Inovasi
Fenomena ini juga menjadi sinyal adanya tekanan konsumsi yang lebih luas di masyarakat dan penurunan transaksi langsung di toko fisik mal. Pemerintah dan pelaku usaha disarankan untuk berinovasi, misalnya dengan memanfaatkan data perilaku pelanggan untuk meningkatkan daya tarik pembelian baik di mal maupun e-commerce. Secara ringkas, fenomena Rojali dan Rohana di mal dan e-commerce adalah cerminan perubahan perilaku konsumen yang disebabkan oleh faktor ekonomi dan teknologi yang memicu pergeseran dari belanja fisik ke digital serta penurunan daya beli masyarakat.

Pelaku Usaha Ritel
Tren Rojali dan Rohana diperkirakan tidak akan bertahan lama. Para pelaku usaha ritel dan analis ekonomi meyakini bahwa fenomena ini muncul akibat daya beli masyarakat yang menurun dan belum pulih sepenuhnya. Namun, seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat dan dukungan kebijakan pemerintah, tren ini akan bertransformasi menjadi Robeli (rombongan benar-benar beli), yaitu kelompok konsumen yang mulai aktif membeli barang kembali.

Pelaku bisnis dan asosiasi perdagangan menilai perubahan ini juga bergantung pada daya saing produk lokal dan insentif yang bisa diberikan untuk merangsang konsumsi. Ketika daya beli masyarakat naik, permintaan akan barang kebutuhan sehari-hari di pusat perbelanjaan diharapkan meningkat, menggantikan perilaku cuma berkunjung atau hanya bertanya. Meski demikian, hingga saat ini keberadaan Rojali dan Rohana masih dianggap lebih baik daripada mal atau pusat perbelanjaan yang kosong sama sekali.


sumber: liputan6haibundacnbc

0 comments :

Post a Comment