Indonesia ditengah Diplomasi Iklim
![]() |
| diplomasi iklim |
Pada saat Indonesia menjadi tuan rumah COP-13 di Bali pada 2007. Dari forum itulah lahir gagasan besar yang kemudian dikenal sebagai REDD+, mekanisme global yang memberikan insentif bagi negara pemilik hutan untuk mengurangi deforestasi. Bagi Indonesia, REDD+ bukan sekadar terobosan diplomasi, melainkan juga pengakuan atas peran hutan tropis sebagai penyerap karbon dunia. Dalam forum internasional, satu hal menjadi jelas bahwa keputusan tidak pernah berhenti pada aspek teknis. Semua selalu bermuara pada kemauan politik. Tanpa dorongan politik, perhitungan ilmiah hanya akan menjadi angka di atas kertas. Kehadiran Indonesia lebih dari sekadar formalitas. Dengan hutan tropis yang luas, Indonesia memegang peran strategis dalam negosiasi global.
Menteri Lingkungan Hidup /Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq:
Kedua nama ini mungkin terdengar asing, tapi isinya adalah kabar baik untuk kita semua. Dokumen ini adalah rencana besar Indonesia untuk melawan perubahan iklim dan melindungi rakyat dari dampaknya
Perwakilan PBB, Simon E. Stiell:
Penyerahan kedua dokumen ini di COP30 menegaskan Indonesia tidak lagi hanya berjanji. Kita sudah punya rencana detail (NAP) dan target yang jelas (SNDC) untuk melindungi rakyat dan bumi
PBB memuji langkah Indonesia ini, menyerahkan dua dokumen yaitu NAP dan SNDC. NAP adalah singkatan dari National Adaptation Plan atau Rencana Adaptasi Nasional. NAP merupakan buku panduan siaga bencana iklim Indonesia. Isinya adalah strategi jangka panjang untuk membuat semua lebih tahan banting terhadap cuaca ekstrem. SNDC adalah singkatan dari Second Nationally Determined Contribution atau kontribusi yang ditentukan secara nasional versi kedua.
sumber: kompas, sindonews
Menteri Lingkungan Hidup /Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq:
Kedua nama ini mungkin terdengar asing, tapi isinya adalah kabar baik untuk kita semua. Dokumen ini adalah rencana besar Indonesia untuk melawan perubahan iklim dan melindungi rakyat dari dampaknya
Perwakilan PBB, Simon E. Stiell:
Penyerahan kedua dokumen ini di COP30 menegaskan Indonesia tidak lagi hanya berjanji. Kita sudah punya rencana detail (NAP) dan target yang jelas (SNDC) untuk melindungi rakyat dan bumi
PBB memuji langkah Indonesia ini, menyerahkan dua dokumen yaitu NAP dan SNDC. NAP adalah singkatan dari National Adaptation Plan atau Rencana Adaptasi Nasional. NAP merupakan buku panduan siaga bencana iklim Indonesia. Isinya adalah strategi jangka panjang untuk membuat semua lebih tahan banting terhadap cuaca ekstrem. SNDC adalah singkatan dari Second Nationally Determined Contribution atau kontribusi yang ditentukan secara nasional versi kedua.
sumber: kompas, sindonews

0 comments :
Post a Comment