Sepakbola: Antara Uang dan Prestasi

13 November 2025

Sepakbola: Antara Uang dan Prestasi


 

pre
prestasi atau uang?

Pengembangan bisnis yang sehat memerlukan manajemen profesional, rencana jangka panjang, diversifikasi pendapatan, dan modernisasi operasional. Bisnis sepak bola mencakup berbagai sumber pendapatan seperti hak siar, sponsor, tiket, dan merchandise, tetapi juga menghadapi tantangan finansial dan manajerial. Sepak bola modern mengalami transformasi yang cukup cepat dari hiburan menjadi industri global bernilai triliunan. Selain dituntut tampil kompetitif di lapangan, klub-klub juga harus cakap dalam mengelola finansial mereka. Sedikit ada ketimpangan antara teknikal di lapangan dan keuangan klub, akan secara nyata memberikan ancaman serius pada keberadaan klub di pasar.

Andras dan Havran dalam jurnal berjudul “New Business Strategies of Football Clubs”, perubahan ini memunculkan lima model strategi yang menggambarkan keseimbangan antara ambisi olahraga dan tujuan ekonomi. Dua pendekatan yang paling menonjol dalam hal ini adalah success-circle dan transfer strategy, yang merepresentasikan upaya klub untuk menyeimbangkan performa di lapangan dengan kepentingan finansial. 

Peran akademi pemain muda dalam sepak bola telah bergeser dari sekadar sarana regenerasi ke skema bisnis berkelanjutan. Dalam laporan Football Benchmark, akademi kini dilihat sebagai komoditas strategis yang mampu menghasilkan pendapatan langsung dari penjualan maupun efisiensi biaya transfer dan gaji, walaupun memerlukan waktu yang panjang.

Para atlet sepakbola, disamping mengumpulkan medali dan trofi,  juga membangun kerajaan bisnis mereka sendiri. Pendapatan mereka tidak hanya berasal dari gaji atau hadiah perlombaan, tetapi juga melalui endorsement produk, investasi, hingga ekspansi ke berbagai bisnis, termasuk hiburan.

Data Forbes yang rilis bulan Mei tahun 2025. Di peringkat pertama adalah Cristiano Ronaldo, bintang sepak bola asal Portugal yang kini bermain di Liga Saudi untuk Al-Nassr, berhasil mengumpulkan penghasilan sebesar 275 juta dolar AS atau setara dengan Rp4,4 triliun (kurs Rp16.000 per dolar) per tahun. Kekayaannya berasal dari gaji klub yang sangat tinggi, endorsement besar seperti Nike dan Herbalife, investasi dalam teknologi wearable seperti Whoop, serta kanal YouTube dan media sosial yang memiliki hampir satu miliar pengikut.

sumber: idntimeskemenpora

0 comments :

Post a Comment