November 20, 2025
TAMAtop
 |
| akibat erupsi |
Gunungapi tertinggi di Pulau Jawa, Semeru, memuntahkan material hingga 2.000 meter dari puncaknya. Bergejolak hebat sejak Rabu 19 November 2025. Kemudian menyusul awan panas guguran meluncur 13 kilometer ke arah tenggara dan selatan. Ratusan warga mengungsi menghindari Semeru yang sedang batuk. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Rabu malam, terdapat tiga desa di dua kecamatan yang terdampak. Wilayah ini berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha, memastikan 187 pendaki yang berada di Ranu Kombolo tidak terjebak akibat erupsi letusan Gunung Semeru. Beliau menerangkan, ketika aktivitas Semeru meningkat secara cepat pada Rabu (19 Nov 25) siang, para pendaki sudah dalam perjalanan menuju Ranu Kombolo dan tiba pada pukul 17.00 WIB, bersamaan dengan berubahnya status Semeru menjadi level IV atau awas.
Erupsi gunung Semeru pada hari Rabu berupa awan panas guguran (APG) ternyata lebih luas dari perkiraan awal. Ini setelah dilihat dari video udara. Erupsi tersebut meluncur sejauh 13 belas kilometer. Awan panas guguran dari gunung Semeru tersebut mengarah ke kawasan Besuk Kobokan yang berada di sisi selatan gunung.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, Erupsi gunung Semeru pada hari Rabu lalu lebih luas dari erupsi yang terjadi pada tahun 2020, 2021 dan 2023 lalu. Saat ini Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru. Status ini berlaku hingga tanggal 26 November mendatang.
sumber berita: bbc, detik
Kembali Ke Rumah
(updated 22 Nov 2025)
Sebagian besar warga di Lumajang, Jawa Timur yang sempat mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru berangsur kembali ke rumahnya masing-masing, pada hari Jumat 21 Nov 2025. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan 187 pendaki yang sebelumnya dilaporkan terjebak di Jalur Ranu Kumbolo, telah berhasil turun dengan selamat setelah wilayah tersebut dinyatakan aman tidak terlintasi awan panas.
Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, mencatat, hingga Kamis pukul 19.30 WIB, terdapat sembilan lokasi pengungsian yang telah didirikan di beberapa tempat dengan total pengungsi mencapai 1.116 jiwa.
sumber: kompasTV